Hormon testosteron merupakan salah satu jenis hormon yang sangat penting bagi pria. Hormon ini memiliki peran penting dalam sistem reproduksi pria sehingga perlu dipastikan kadarnya normal. Pasalnya jika kekurangan atau kelebihan hormon testosteron, maka bisa berdampak buruk bagi kesehatan.
Tubuh pria memproduksi hormon testosteron ketika telah memasuki masa pubertas hingga usia 30 tahun. Hormon ini diproduksi oleh testis dan memiliki peran penting yang berkaitan dengan seksualitas dan kesuburan.
- Jangan Asal Tebak! Ini Ciri-Ciri Ovulasi Gagal dan Berhasil pada Wanita
- Apa Itu Hormon Androgen? Cari Tau Pengertiannya Di Sini
- 4 Manfaat Jus Tomat untuk Kesuburan Pria yang Jarang Diketahui
- 11 Vitamin yang Baik untuk Ibu Hamil dan Calon Buah Hati
- Pengertian Perimenopause yang Wajib Diketahui Para Wanita
Kadar hormon testosteron yang normal pada tubuh pria berkisar antara 250 hingga 1.100 ng/DL. Jika kadar hormon testosteron berada di atas angka tersebut atau sebaliknya, maka Anda perlu waspada karena bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan.
Untuk mengetahui apa saja dampak kelebihan dan kekurangan hormon testosteron, berikut penjelasan lengkapnya.
Dampak Kelebihan Hormon Testosteron pada Pria
Kadar hormon testosteron yang terlalu berlebihan nyatanya juga bisa memberikan dampak negatif pada pria. Berikut ini beberapa dampak kelebihan hormon testosterone yang perlu Anda waspadai.
1. Kelebihan Sel Darah Merah dan Hemoglobin
Salah satu dampak yang paling sering terjadi akibat kadar hormon testosteron tinggi adalah peningkatan kadar sel darah merah dan kadar hemoglobin di dalam tubuh pria. Hal ini perlu diwaspadai karena peningkatan sel darah merah bisa menyebabkan stroke dan serangan jantung.
2. Kulit Berminyak dan Berjerawat
Kulit menjadi berminyak dan mudah berjerawat juga menjadi ciri kelebihan hormon testosteron pada pria. Kondisi ini biasanya terjadi karena tingginya kadar DHT atau dihidrotestosteron yang menyebabkan produksi minyak menjadi meningkat. Jika wajah berminyak, maka pori-pori wajah akan rentan tersumbat sehingga menyebabkan timbulnya jerawat.
3. Rambut Rontok
Kelebihan kadar hormon testosteron juga bisa menyebabkan rambut menjadi lebih mudah rontok. Biasanya gejala kerontokan ini akan dimulai dari bagian simpul kulit kepala kemudian berlanjut ke bagian pelipis dan semakin melebar.
4. Buah Zakar Mengerut
Buah zakar yang tiba-tiba menjadi mengerut juga bisa menjadi salah satu dampak kelebihan hormon testosteron. Seperti yang diketahui, bahwa hormon ini memang diproduksi di testis atau buah zakar. Jika otak menerima sinyal bahwa produksi hormon testosteron terlalu berlebih, maka otak akan menutup produksi LH (Luteinizing Hormone) sehingga membuat buah zakar berubah menyusut.
Dampak Kekurangan Hormon Testosteron
Tidak hanya kelebihan saja yang perlu diwaspadai, akan tetapi kekurangan kadar hormone ini juga bisa menyebabkan dampak bagi kesehatan. Kekurangan hormon testosteron pada pria bisa menyebabkan beberapa kondisi, antara lain:
- Kesuburan yang menurun
- Hasrat seksual menurun
- Frekuensi ereksi menurun
- Mengalami kerontokan
- Meningkatkan kolesterol dan lemak dalam tubuh
- Massa otot berkurang
- Wajah kemerahan dan kepanasan
- Lebih mudah lelah
- Kelenjar payudara membesar
- Mengalami gangguan tidur
- Rasa percaya diri menurun
Tips Menjaga Kadar Hormon Testosteron Selalu Normal
Memastikan kadar hormon testosteron dalam angka yang normal merupakan hal penting yang perlu dilakukan oleh pria. Pasalnya akibat kelebihan hormon testosteron maupun kekurangan memiliki dampak besar untuk kesehatan tubuh.
Bagi Anda yang mengalami kekurangan kadar hormon testosteron, biasanya dokter akan menganjurkan untuk melakukan terapi hormon. Selain itu, Anda juga perlu menjaga pola makan dan menjalani kebiasan hidup sehat agar kadar hormon testosteron selalu normal.
Hormon testosteron merupakan salah satu hormon penting bagi pria. Maka dari itu, untuk memastikan kadar hormon ini selalu stabil, ada baiknya segera konsultasi dengan dokter jika menemukan gejala kekurangan atau kelebihan kadar hormon testosteron seperti di atas. Dengan cara seperti ini, Anda bisa terhindar dari risiko masalah pada fungsi seksual.