Bagi Anda yang baru saja menjalani operasi Caesar, sangat penting untuk menjaga luka bekas jahitan dengan baik. Jika tidak, luka bekas Caesar bisa berpotensi mengalami infeksi yang bisa membahayakan nyawa sang ibu. Oleh sebab itu, sangat penting untuk mengetahui ciri infeksi pada luka Caesar bagian dalam agar bisa segera mendapatkan penanganan dengan tepat.
Menjadi seorang ibu memang membutuhkan perjuangan yang tidak sedikit. Selain harus mengandung selama 9 bulan, ibu harus bertaruh nyawa untuk melahirkan baik secara normal maupun secara Caesar. Untuk Anda yang memilih melahirkan secara Caesar, sangat penting menjaga luka bekas Caesar agar tidak terjadi infeksi.
Perlu Anda ketahui, bahwa luka bekas Caesar memiliki risiko besar untuk mengalami infeksi. Risiko ini bisa semakin besar jika area sekitar luka dalam keadaan lembab sehingga membuat bakteri lebih cepat tumbuh. Jika sampai terjadi infeksi, maka harus segera ditangani dengan tepat agar bakteri tidak menyebar ke organ perut maupun rahim.
Lalu apa saja ciri infeksi pada luka Caesar bagian dalam yang perlu diwaspadai? Yuk, simak ulasan berikut ini.
Tanda-tanda Infeksi pada Luka Caesar Bagian Dalam
Operasi Caesar memiliki bekas luka sayatan yang cukup besar sehingga risiko terjadinya infeksi juga cukup tinggi. Risiko ini harus sangat diperhatikan dan diwaspadai baik oleh pasien maupun dokter yang melakukan tindakan karena bisa mengancam keselamatan jiwa pasien. Maka dari itu, sangat penting untuk mengetahui ciri dan tanda-tanda luka Caesar mengalami infeksi agar bisa segera ditangani dengan tepat.
Luka Caesar yang mengalami infeksi pada bagian dalam biasanya ditandai dengan rasa sakit yang terus menerus bahkan setelah beberapa hari tindakan operasi dilakukan hingga jahitan Caesar bernanah. Selain itu, ada beberapa ciri lainnya dari luka Caesar mengalami infeksi bagian dalam, seperti:
- Bekas jahitan berwarna kemerahan
- Bekas jahitan Caesar bengkak dan mengeras
- Nyeri pada beberapa bagian bekas jahitan
- Keluar nanah dari bekas jahitan
- Bekas jahitan operasi mengeluarkan darah
- Demam
- Nyeri perut atau kram
- Mengalami keputihan dengan aroma yang tidak sedap
Baca juga: Plasenta Previa: Gejala, Penyebab, Komplikasi, dan Cara Pengobatannya
Perlu Anda ketahui, bekas jahitan yang mengeras sebenarnya merupakan tanda-tanda luka dalam operasi Caesar sembuh. Akan tetapi jika dibarengi dengan bengkak dan rasa nyeri, bisa jadi hal tersebut menjadi ciri-ciri bahwa luka Caesar mengalami infeksi bagian dalam. Untuk memastikannya Anda perlu melakukan pemeriksaan kepada dokter kandungan.
Ciri paling umum dari bekas luka Caesar mengalami infeksi bagian dalam adalah keluarnya nanah dari bekas luka tersebut. Hal ini biasanya terjadi karena terjadi infeksi yang diakibatkan oleh bakteri Staphylococcus aureus. Kondisi seperti ini bisa dialami oleh hampir 15 hingga 20 persen ibu pasca operasi Caesar.
Ada beberapa faktor yang meningkatkan risiko munculnya ciri infeksi pada luka Caesar bagian dalam, antara lain:
- Pasien dengan berat badan berlebih atau obesitas
- Penderita diabetes
- Sudah pernah melakukan operasi Caesar sebelumnya
- Mengkonsumsi obat imunosupresan yang biasanya digunakan untuk menekan imun
- Memiliki kebiasaan merokok yang buruk
- Memiliki alergi terhadap antibiotik penisilin
- Pengalaman jahitan Caesar terbuka
Jika Anda menemukan ciri-ciri di atas pada luka Caesar, ada baiknya hubungi dokter terlebih dahulu untuk berkonsultasi. Akan tetapi jika muncul tanda-tanda lain seperti rasa sakit yang tidak kunjung reda, adanya cairan di bekas jahitan dan mengalami pendarahan hebat dari vagina, ada baiknya segera datang ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan tindakan yang tepat.
Baca juga: Berikut 5 Persiapan Melahirkan yang Perlu Anda Ketahui
Cara Merawat Luka Bekas Caesar agar Tidak Infeksi
Luka bekas operasi Caesar harus dirawat dengan baik untuk menghindari terjadinya infeksi dan bisa sembuh lebih cepat. Untuk memastikan luka bekas jahitan Caesar tidak mengalami infeksi, berikut cara merawatnya dengan tepat yang perlu Anda ketahui.
1. Selalu Jaga Kebersihannya
Salah satu cara menghindari risiko infeksi pada luka Caesar adalah dengan selalu jaga kebersihannya. Pastikan luka bekas jahitan Caesar selalu tertutup dan bersih minimal selama satu minggu pasca operasi. Tidak hanya itu, usahakan luka bekas jahitan Caesar tidak terkena air terlebih dahulu selama satu minggu pasca operasi.
2. Hindari Membawa Barang Berat
Pasca melakukan operasi Caesar, ada baiknya hindari terlebih dahulu untuk mengangkat atau membawa barang berat. Hal ini menjadi salah satu pantangan yang harus dipatuhi oleh ibu pasca operasi Caesar karena bisa mengganggu proses penyembuhan dan memicu munculnya benjolan di ujung jahitan Caesar atau biasa disebut dengan hernia insisional.
3. Hindari Menggaruk Bekas Jahitan Caesar
Sebenarnya timbulnya rasa gatal pada bekas jahitan sangat umum terjadi. Hal ini biasanya menjadi tanda bahwa luka bekas jahitan tersebut sudah mulai sembuh. Akan tetapi, hindari menggaruk bagian tersebut karena bisa menimbulkan iritasi yang justru membuat proses penyembuhan menjadi lebih lama.
4. Angin-anginkan Agar Cepat Kering
Satu lagi cara merawat luka bekas Caesar agar lebih lebih cepat sembuh dan tidak mengalami infeksi adalah dengan mengangin-anginkan bekas jahitan. Luka bekas Caesar yang lembab memiliki risiko besar untuk mengalami infeksi. Oleh sebab itulah, selama pasca operasi Caesar usahakan untuk menggunakan baju longgar agar area perut mendapatkan sirkulasi udara yang baik.
Dengan merawat bekas luka Caesar dengan baik, maka proses penyembuhan juga akan semakin besar. Jika masih ada yang bertanya luka Caesar sembuh berapa lama, maka hal tersebut tergantung dari cara merawatnya. Jika dirawat dengan baik, maka proses penyembuhan akan menjadi lebih cepat.
Baca juga: Bagaimana Cara Mempercepat Persalinan? Berikut Penjelasannya
Komplikasi Akibat Infeksi Luka Bekas Caesar
Infeksi pada luka Caesar bagian dalam yang tidak segera ditangani dengan tepat bisa menimbulkan komplikasi dan membahayakan keselamatan ibu. Hal ini karena bakteri yang menyebabkan bekas luka jahitan Caesar merah bisa berpindah ke bagian tubuh dan organ dalam lainnya.
Berikut ini beberapa komplikasi yang bisa disebabkan karena luka Caesar mengalami infeksi :
- Osteomielitis atau infeksi sumsum tulang
- Bakteremia atau bakteri yang menginfeksi darah sehingga bisa menimbulkan infeksi yang berbahaya
- Endokarditis atau peradangan akibat infeksi jantung
Untuk menghindari risiko komplikasi yang bisa membahayakan nyawa, ibu pasca operasi harus memperhatikan dan merawat luka dengan baik. Jika jahitan Caesar nyeri dan timbul ciri-ciri infeksi lainnya, ada baiknya segera lakukan pemeriksaan ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Dengan begitu, anda bisa terhindar dari risiko komplikasi yang berbahaya.
Luka bekas Caesar termasuk luka besar yang harus dirawat dengan benar. Jika tidak, risiko infeksi sangat mungkin terjadi yang bisa membahayakan keselamatan jiwa. Oleh karena itu, ikuti semua anjuran dokter agar luka bekas Caesar bisa cepat sembuh dan terhindar dari risiko infeksi.