Tahukah Anda, vaksin sebelum hamil penting dilakukan jika Anda dan pasangan berencana untuk memulai program hamil. Sebab, kehamilan yang sehat dan lancar tak hanya dipengaruhi oleh konsumsi makanan bergizi, tetapi juga faktor vaksinasi.
Selama mengandung, sistem kekebalan tubuh ibu yang mengandung akan menurun secara alami. Sehingga, ia akan lebih rentan terkena infeksi dan penyakit tertentu yang dapat membahayakan kondisi kesehatan ibu dan janin.
- Tanda-Tanda Kehamilan: Mengenali Gejala Awal dengan Tepat
- Proses Bayi Tabung dan Bayi Tabung Pertama di Indonesia, Ini Dia Orangnya!
- Berikut 5 Proses Bayi Tabung yang Harus Anda Ketahui
- Tak Cuma Wanita, Ini Tips Promil untuk Pria Tingkatkan Peluang Kehamilan!
- Ketahui Manfaat USG Rahim Sebelum Hamil, Cek Selengkapnya!
Seperti kisah pilu yang dialami seorang Ibu sekaligus guru swasta di Jakarta yang terkena virus rubella akibat tidak sengaja berinteraksi dengan orang yang terkena campak saat mengandung. Akibatnya, setelah melahirkan janinnya, ada cacat bawaan di bagian pendengaran pada si bayi tersebut. Kini bayi tersebut harus diterapi dengan alat dengar karena positif terkena virus rubella.
Kabar baiknya, kini tersedia beberapa vaksin yang dapat melindungi ibu hamil dan janin dari berbagai infeksi berbahaya. Jika saat ini Anda berencana untuk memulai program hamil, saatnya kenali apa saja jenis vaksin yang penting untuk Anda dapatkan sebelum hamil sebelum terlambat.
Pengertian dan Fungsi Vaksin Sebelum hamil
Vaksin sebelum hamil diberikan untuk membantu melindungi ibu dan bayi dari penyakit serius. Beberapa penyakit sangat berbahaya bagi ibu hamil dan bayinya sehingga menyebabkan cacat lahir, kelahiran prematur, keguguran, bahkan kematian. Namun, tak perlu khawatir, penyakit – penyakit berbahaya tersebut dapat dicegah melalui vaksinasi.
Daftar Vaksin Sebelum Hamil
Ada beberapa vaksin yang perlu dilakukan sebelum hamil. Semua calon ibu hamil sangat disarankan untuk mendapatkan vaksin sebelum hamil berikut ini. Apa saja?
1. Vaksin MMR
Vaksin yang pertama yaitu MMR. Vaksin MMR digunakan untuk melindungi calon ibu hamil dan janin dari penyakit campak, gondongan, dan rubella. Tahukah Anda, penyakit rubella yang diderita saat hamil, dapat menyebabkan keguguran atau cacat bawaan lahir pada janin.
Selain itu, dengan vaksin MMR ini dapat mencegah penyakit gondongan. Penyakit gondongan berbahaya bagi janin, sebab bisa menyebabkan gangguan pendengaran, meningitis, pembengkakan otak, gangguan pernapasan, hingga keguguran. Jika Anda sudah mendapatkan vaksin MMR, Anda harus menunggu selama kurang lebih 4 minggu sebelum program hamil.
2. Vaksin HPV
Vaksin selanjutnya adalah vaksin HPV. Fungsi vaksin ini diantaranya adalah mampu mencegah infeksi HPV dan penyakit lain seperti kanker serviks. Jenis vaksin ini diperuntukkan untuk Anda yang berusia di bawah atau di atas 26 tahun dan sudah pernah berhubungan seksual.
Mengapa vaksin HPV penting? Meski belum ditemukan adanya hubungan antara HPV dan keguguran, kelahiran prematur, dan komplikasi lainnya. Namun, infeksi ini kemungkinan bisa menular dari ibu ke bayi yang baru lahir saat persalinan.
Bayi yang lahir dan terkena infeksi HPV memiliki risiko terkena tumor jinak di laring yang disebut dengan papilomatosis laring. Risiko lain dari infeksi HPV adalah menyebabkan kutil kelamin dan kanker serviks pada ibu hamil. Jika Infeksi HPV terkena pada jalan lahir justru dapat menyebabkan persalinan lebih sulit dilakukan, sehingga biasanya dilakukan operasi caesar untuk membantu proses kelahiran bayi.
3. Vaksin PCV
Vaksin selanjutnya yang mesti diketahui calon ibu adalah vaksin PCV. Vaksin PCV atau pneumococcal conjugate vaccine berfungsi untuk melindungi ibu dan janin dari risiko infeksi bakteri pneumokokus penyebab pneumonia, meningitis, dan bakteremia.
Apakah Anda sering merokok atau pernah menderita penyakit diabetes, jantung, paru-paru, atau ginjal kronis? Itu artinya Anda perlu mendapatkan vaksin PCV sebelum hamil agar terlindungi.
4. Vaksin Hepatitis B
Penyakit hepatitis B ini berbahaya jika diderita pada saat Anda sedang mengandung. Sebab, penyakit tersebut sifatnya menular ke janin yang mengakibatkan masalah kesehatan seperti kerusakan pada hati hingga keguguran. Lebih parahnya lagi, janin yang terlahir berisiko terkena penyakit hepatitis B.
Jika Anda melakukan vaksin hepatitis B ini secara lengkap sebelum atau saat mengandung, kemungkinan besar vaksin dapat memberikan perlindungan bagi Anda dan janin dari penyakit hepatitis B selama kehamilan.
5. Vaksin TDaP
Vaksin penting lainnya untuk calon ibu adalah vaksin TDap. Vaksin TDaP berfungsi untuk melindungi Anda dan janin dari penyakit tetanus, difteri, dan batuk rejan (pertusis). Perlu diketahui, vaksin ini bisa diberikan sebelum atau setelah masa kehamilan memasuki usia 20 minggu.
6. Vaksin Tetanus Toksoid
Vaksin TT (tetanus toksoid) ini diperuntukkan bagi ibu yang sedang hamil. Vaksin yang berguna untuk mencegah penyakit tetanus akibat bakteri Clostridium tetani. Bakteri tersebut biasanya masuk ke dalam tubuh melalui luka yang terkontaminasi. Luka dapat terkontaminasi oleh tanah, kotoran hewan, atau luka akibat benda berkarat yang mungkin terjadi jika proses persalinan tidak steril.
7. Vaksin Varicella (Cacar Air)
Vaksin yang terakhir adalah vaksin Varicella. Apakah Anda belum pernah terkena penyakit cacar air sebelumnya? Vaksin Varicella ditujukan untuk Anda yang sebelum hamil belum pernah mendapatkan vaksin varicella atau terkena cacar air.
Mengapa vaksin varicella penting bagi calon ibu? Cacar air adalah penyakit yang mudah menular dari satu orang ke orang lain. Jika ibu hamil terkena cacar air di awal masa kehamilan, janin pun akan berisiko tinggi mengalami cacat lahir bawaan.
Namun, jika ibu hamil ternyata menderita cacar air menjelang persalinan atau pada trimester akhir kehamilan, bayi yang lahir pun berisiko terkena infeksi cacar air yang parah. Anda sebaiknya menunggu sekitar 4 minggu sebelum program hamil setelah mendapatkan vaksin cacar air ini.