Artikel ini telah direview secara medis oleh
dr. Anggia Melanie Lubis, FMAS, MSc (HumRepro), SpOG
Trichomoniasis mungkin belum sepopuler infeksi menular seksual (IMS) lainnya seperti gonore atau klamidia, tetapi infeksi yang disebabkan oleh parasit kecil ini justru menjadi salah satu IMS yang paling umum di dunia. Apa yang membuat trichomoniasis berbahaya adalah bahwa banyak orang yang terinfeksi tidak menyadari kehadirannya karena sering kali tanpa gejala.
Apa Itu Trichomoniasis?
Trichomoniasis adalah salah satu IMS yang paling umum, mempengaruhi jutaan orang di seluruh dunia setiap tahunnya. Menurut data dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), sekitar 3,7 juta orang di Amerika Serikat terinfeksi trichomoniasis setiap tahun. Parasit ini biasanya menyebar melalui hubungan seksual, dan dapat menginfeksi pria dan wanita, meskipun gejala lebih umum terlihat pada wanita.
Gejala Trichomoniasis
Gejala trichomoniasis dapat bervariasi tergantung pada jenis kelamin dan respons tubuh individu terhadap infeksi. Hal yang menantang tentang infeksi ini adalah bahwa sebagian besar orang yang terinfeksi—sekitar 70% menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC)—tidak mengalami gejala apa pun. Bagi yang mengalami gejala, tanda-tanda tersebut sering kali muncul antara 5 hingga 28 hari setelah terinfeksi. Namun, dalam beberapa kasus, gejala bisa timbul beberapa bulan kemudian. Berikut adalah gejala yang dapat dialami oleh pria dan wanita:
Pada Wanita:
Gejala pada wanita sering kali lebih jelas dibandingkan pada pria. Ketika gejala muncul, mereka mungkin meliputi:
- Keluarnya cairan dari vagina: Cairan yang keluar sering kali abnormal, berwarna kuning, hijau, atau abu-abu, dan memiliki bau tidak sedap. Cairan ini bisa lebih banyak dari biasanya dan terkadang disertai dengan buih.
- Rasa gatal atau iritasi di daerah genital: Gatal pada area genital atau perih saat buang air kecil dapat menjadi tanda utama infeksi.
- Nyeri saat berhubungan seksual: Wanita dengan trichomoniasis mungkin merasakan ketidaknyamanan atau bahkan nyeri yang signifikan saat melakukan hubungan seksual.
- Kemerahan dan pembengkakan di area genital: Daerah vulva atau vagina mungkin tampak merah, bengkak, dan terasa panas saat disentuh akibat peradangan yang disebabkan oleh infeksi.
Pada Pria:
Gejala trichomoniasis pada pria sering kali lebih ringan atau bahkan tidak muncul sama sekali. Namun, ketika gejala ada, biasanya termasuk:
- Keluarnya cairan dari penis: Cairan ini bisa jernih, encer, atau dalam beberapa kasus bernanah. Cairan tersebut biasanya keluar dari uretra.
- Nyeri saat buang air kecil atau ejakulasi: Trichomoniasis dapat menyebabkan perih atau sensasi terbakar saat buang air kecil dan saat ejakulasi, karena iritasi di saluran kemih.
- Iritasi di dalam penis: Pria mungkin merasakan ketidaknyamanan atau iritasi di bagian dalam penis tanpa adanya gejala luar yang jelas.
Gejala-gejala tersebut sering kali mirip dengan infeksi menular seksual lainnya, sehingga penting untuk mendapatkan diagnosis yang tepat dari dokter. Jika Anda mengalami salah satu dari gejala ini, segera berkonsultasi dengan profesional kesehatan untuk diagnosis dan perawatan yang akurat. Penanganan dini dapat membantu mencegah komplikasi lebih lanjut dan penyebaran infeksi pada pasangan seksual .
Baca juga: 8 Penyakit Kelamin Pria: Jenis, Gejala, dan Pencegahan
Penyebab Trichomoniasis
Trichomoniasis adalah infeksi yang disebabkan oleh parasit Trichomonas vaginalis, organisme mikroskopis yang berbentuk seperti satu sel. Parasit ini dapat hidup di saluran genital manusia, terutama di vagina pada wanita dan di uretra pada pria. Trichomonas vaginalis merupakan parasit yang sangat menular dan dapat bertahan di lingkungan yang lembap, seperti di dalam pakaian renang atau handuk yang terkontaminasi. Penularan infeksi ini biasanya terjadi melalui hubungan seksual, termasuk hubungan vaginal, anal, dan oral. Meskipun infeksi ini lebih umum terjadi pada wanita—dengan gejala yang lebih terlihat—pria juga dapat terinfeksi. Penting untuk dicatat bahwa pria yang terinfeksi sering kali tidak menunjukkan gejala, sehingga mereka dapat menularkannya tanpa menyadari.
Faktor Risiko
Beberapa faktor dapat meningkatkan risiko seseorang terinfeksi trichomoniasis. Memahami faktor-faktor ini sangat penting untuk upaya pencegahan. Beberapa faktor risiko meliputi:
- Memiliki beberapa pasangan seksual: Orang yang memiliki banyak pasangan seksual memiliki risiko lebih tinggi untuk terinfeksi. Dengan banyaknya kontak seksual, peluang untuk terpapar patogen seperti Trichomonas vaginalis meningkat.
- Tidak menggunakan kondom saat berhubungan seksual: Penggunaan kondom dapat secara signifikan mengurangi risiko penularan infeksi menular seksual. Tanpa perlindungan ini, seseorang berisiko lebih besar terinfeksi trichomoniasis dan IMS lainnya.
- Memiliki riwayat infeksi menular seksual lainnya: Individu yang telah terinfeksi IMS lain, seperti gonore atau klamidia, lebih rentan terhadap trichomoniasis. Ini mungkin disebabkan oleh kerusakan pada jaringan genital yang memudahkan masuknya parasit.
- Kondisi kesehatan tertentu: Beberapa kondisi medis, seperti diabetes atau sistem kekebalan tubuh yang lemah, dapat meningkatkan risiko infeksi. Individu dengan kesehatan yang buruk lebih rentan terhadap berbagai jenis infeksi, termasuk trichomoniasis.
Baca juga: Ciri Miss V Bermasalah: Tanda-tanda Kesehatan Vagina yang Perlu Diperhatikan
Diagnosis Trichomoniasis
Diagnosis trichomoniasis umumnya dilakukan melalui kombinasi pemeriksaan fisik dan tes laboratorium. Proses diagnosis ini bertujuan untuk mengidentifikasi keberadaan Trichomonas vaginalis dan menilai kesehatan genital secara keseluruhan. Dokter mungkin melakukan:
- Pemeriksaan panggul: Dalam langkah ini, dokter akan memeriksa area genital untuk mendeteksi tanda-tanda infeksi, seperti kemerahan, pembengkakan, atau keluarnya cairan abnormal. Pemeriksaan ini juga memungkinkan dokter untuk mengevaluasi kondisi organ reproduksi lainnya.
- Tes laboratorium: Pengambilan sampel dari vagina pada wanita atau uretra pada pria diperlukan untuk mendeteksi keberadaan parasit. Sampel ini dapat dianalisis menggunakan mikroskop atau metode molekuler seperti PCR untuk memastikan diagnosis yang akurat.
Pengobatan Trichomoniasis
Trichomoniasis dapat diobati dengan antibiotik, dengan metronidazol dan tinidazol menjadi dua obat yang paling umum digunakan. Pengobatan ini biasanya sangat efektif; banyak pasien merasakan perbaikan gejala dalam beberapa hari setelah memulai terapi. Namun, penting untuk menyelesaikan seluruh regimen pengobatan yang diresepkan, meskipun gejala mungkin sudah membaik. Selain itu, disarankan untuk menghindari hubungan seksual sampai infeksi benar-benar sembuh untuk mencegah penularan kembali atau infeksi pada pasangan.
Baca juga: Memahami Infeksi Saluran Kemih (ISK): Gejala, Penyebab, dan Pengobatan
Pencegahan Trichomoniasis
Pencegahan trichomoniasis dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut:
- Menggunakan kondom saat berhubungan seksual: Penggunaan kondom secara konsisten dapat mengurangi risiko penularan trichomoniasis dan infeksi menular seksual lainnya.
- Mengurangi jumlah pasangan seksual: Memiliki sedikit pasangan seksual dapat menurunkan risiko terpapar parasit dan infeksi lain.
- Mendapatkan pemeriksaan kesehatan secara rutin untuk IMS: Pemeriksaan kesehatan yang teratur memungkinkan deteksi dini infeksi, termasuk trichomoniasis, sehingga pengobatan dapat segera dilakukan.
Baca juga: Kista Dermoid: Apa yang Perlu Anda Ketahui
Trichomoniasis adalah infeksi menular seksual yang umum tetapi sering kali tidak terdiagnosis karena kurangnya gejala. Penting bagi siapa pun yang aktif secara seksual untuk memahami risiko dan gejala terkait infeksi ini. Jika Anda mencurigai terinfeksi, jangan ragu untuk mencari perawatan medis. Mengambil langkah-langkah pencegahan dan mendapatkan pemeriksaan secara rutin dapat membantu melindungi kesehatan seksual Anda.
Untuk mengetahui lebih dalam mengenai kesehatan sistem reproduksi, program kehamilan ataupun masalah infertilitas, Anda bisa konsultasikan dengan dokter-dokter kandungan profesional di Morula IVF Indonesia. Klinik fertilitas ini menawarkan konsultasi kandungan profesional dan komprehensif. Dengan pengalaman lebih dari 26 tahun, Morula IVF memiliki tim dokter spesialis kandungan yang berdedikasi untuk membantu pasangan untuk memiliki buah hati yang sehat. Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat menghubungi atau telusuri website resmi Morula IVF untuk menyampaikan pertanyaan maupun konsultasi.
Referensi:
- Centers for Disease Control and Prevention (CDC). (2023). About Trichomoniasis. Diakses pada 24 Oktober 2024.
- Mayo Clinic. (2023). Trichomoniasis – Symptoms and Causes. Diakses pada Oktober 2024.
- Planned Parenthood. (2023). Trichomoniasis. Diakses pada Oktober 2024.
- World Health Organization (WHO). (2023). Trichomoniasis Fact Sheet. Diakses pada Oktober 2024.
- American Sexual Health Association (ASHA). (2023). Trichomoniasis. Diakses pada 24 Oktober 2024.