Pernahkah Anda mendapati hasil testpack positif tapi tidak hamil? Hmm, kok bisa ya? Testpack biasanya digunakan oleh para wanita untuk mengetahui adanya kemungkinan kehamilan atau tidak. Pengecekan ini biasanya dilakukan sebelum melakukan pemeriksaan ke dokter. Jika hasil testpack menunjukkan garis dua, artinya kemungkinan ada kehamilan.
Lalu bagaimana jika hasil testpack menunjukkan positif namun setelah dilakukan pemeriksaan ke dokter ternyata tidak ada kehamilan? Apa penyebab testpack positif padahal tidak hamil? Berikut ulasannya!
Pengertian Testpack
Test pack merupakan alat medis yang digunakan untuk uji kehamilan yang bekerja dengan cara mendeteksi hormon hCG (human chorionic gonadotropin) di dalam urine. Hormon ini secara umum memang diproduksi setelah sel telur yang telah dibuahi menempel di dinding rahim.
Ketika hamil, produksi hCG akan meningkat tajam hingga dua kali lipat setiap dua atau tiga hari. Kondisi ini biasanya terjadi sekitar enam hari setelah pembuahan terjadi. Hasil testpack positif palsu terjadi saat hormon HCG tinggi tapi tidak hamil.
Tes kehamilan menggunakan testpack dilakukan untuk mengetahui kehamilan secara cepat dan praktis. Meski begitu, untuk mendapatkan hasil yang akurat, testpack harus digunakan dengan cara yang benar serta dilakukan pada waktu yang tepat.
Cara Kerja Testpack
Testpack bekerja dengan cara mendeteksi keberadaan hormon human chorionic gonadotropin (hCG) yang terdapat di dalam air seni atau urine. Hormon ini hanya akan ada dalam tubuh wanita saat sel telur yang telah dibuahi menempel di dinding rahim. Kadar hormon ini juga akan meningkat seiring bertambahnya usia kehamilan.
Testpack Positif Apakah Pasti Hamil?
Penggunaan alat tes kehamilan ini memiliki keakuratan hingga 99%. Meski begitu, hasil testpack yang tidak akurat juga masih mungkin saja terjadi. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh waktu penggunaan atau cara menggunakan testpack yang kurang tepat.
Penyebab Testpack Positif Padahal Tidak Hamil
Dalam beberapa kasus, wanita yang melakukan uji kehamilan menggunakan testpack mendapatkan hasil positif. Akan tetapi setelah dilakukan pemeriksaan ke dokter, ternyata tidak ditemukan tanda kehamilan.
Beberapa faktor yang bisa membuat hasil testpack positif tapi tidak hamil antara lain:
1. Hamil Kimia
Kehamilan kimia adalah kehamilan yang disebabkan karena adanya kadar hCG dalam urine. Kondisi ini dapat terjadi saat sel telur yang sudah dibuahi (embrio) tidak berhasil menempel pada dinding rahim sehingga tidak bisa tumbuh dan berkembang. Hal ini dapat menyebabkan hasil testpack pertama positif dan kedua negatif. Kehamilan kimia ini biasanya disebabkan oleh banyak hal, mulai dari kurangnya hormon progesteron, adanya jaringan parut, hingga ada kelainan pada rahim.
2. Hamil Ektopik
Kehamilan ektopik merupakan jenis kehamilan yang terjadi di luar rahim, tepatnya di dalam tuba falopi. Kondisi ini biasanya terjadi saat embrio terhambat di dalam tuba falopi ketika perjalanan menuju rahim. Kehamilan ektopik juga bisa terjadi di mulut rahim, ovarium, bahkan ruang abdomen.
3. Keguguran
Keguguran yang baru terjadi juga bisa membuat hasil tes kehamilan positif palsu. Kondisi ini terjadi biasanya akibat lambatnya penurunan kadar hormon hCG. Hormon tersebut tetap ada dalam darah dan urine bahkan hingga usia 6 minggu pada akhir kehamilan. Hal ini dapat ditandai dengan hasil test positif tapi menstruasi.
4. Ada Darah atau Protein dalam Urine
Kondisi lainnya yang juga bisa memberikan hasil test pack positif palsu adalah adanya darah atau protein di dalam urine. Kondisi ini bisa terjadi karena adanya beberapa masalah kesehatan seperti infeksi saluran kemih, penyakit ginjal, dan kista ovarium. Selain itu, adanya sel kanker ovarium dan masalah kelenjar pituitari juga bisa menyebabkan hasil testpack positif palsu.
5. Konsumsi Obat Tertentu
Konsumsi beberapa jenis obat ternyata juga bisa mengakibatkan hasil tes positif palsu pada saat menggunakan test pack. Beberapa jenis obat yang bisa mengacaukan hasil tes testpack seperti obat penenang, antikonvulsan, dan obat hipnotik.
6. Testpack Sudah Kadaluarsa
Penggunaan testpack yang sudah kadaluarsa juga bisa mengakibatkan hasil yang tidak akurat. Selain itu, suhu ruangan tempat menyimpan test pack yang terlalu panas atau lembab juga dapat merusak alat tes kehamilan tersebut.
Testpack memang bisa dimanfaatkan untuk mengetahui apakah ada kemungkinan kehamilan. Meski begitu, untuk memastikannya Anda tetap harus melakukan pemeriksaan ke dokter. Hal ini untuk menghindari risiko adanya hasil testpack positif tapi tidak hamil.