Teratozoospermia adalah salah satu penyebab dari gagalnya program hamil yang biasa dijumpai dari pihak pria. Sulit mendapatkan anak bukan berarti masalah hanya ada pada kesuburan wanita saja, pria juga sebagian besar berperan dalam hal tersebut. Kesuburan dari pihak pria juga sama pentingnya dengan kesuburan wanita dalam sebuah program hamil.
Kondisi tersebut merupakan gangguan yang terjadi pada sperma. Perlu penanganan lebih lanjut agar program hamil yang dijalani bisa berjalan sesuai harapan. Untuk mengetahui ada atau tidaknya teratozoospermia itu sendiri ada serangkaian tes yang harus dilakukan. Sebelum membahasnya lebih jauh mari lihat pengertiannya terlebih dahulu.
- Pahami Penyebab Infertilitas Pada Pria dan Wanita Secara Lengkap Di Sini!
- Ciri-Ciri Rahim Kering yang Bisa Sebabkan Mandul, Apa Saja?
- Memahami Aglutinasi Sperma: Penyebab dan Dampaknya terhadap Kesuburan Pria
- Gondongan dan Kesuburan Pria: Apakah Gondongan Bisa Buat Mandul?
- Polip Rahim: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasi
Apa Itu Teratozoospermia
Teratozoospermia adalah masalah kesehatan dan kesuburan pria dimana sel sperma yang diproduksi mempunyai persentase sperma dengan bentuk yang tidak normal. Bentuk sperma yang cacat atau tidak normal tersebut bisa mempengaruhi proses pembuahan dengan sel telur.
Jika sperma dengan bentuk abnormal dalam tubuh mencapai 30% atau lebih itulah yang disebut dengan Teratozoospermia. Masih bisa dikatakan normal jika sperma abnormal tadi di bawah 30%. Untuk bisa mengetahui normal atau tidak perlu dianalisa melalui seminogram.
Nanti pada sperma dilihat seperti apakah cacatnya. Nanti sperma yang cacat akan dikelompokkan berdasarkan letak cacatnya. Ada yang cacat di bagian kepala, tengah, dan juga ekor. Untuk bagian kepala sperma normalnya memiliki bentuk oval sempurna dengan ekor tunggal yang panjang dan terurai, sementara bagian tengah sedikit tebal dari ekor.
Untuk sperma yang abnormal bisa jadi bentuk kepala sperma bercabang, tidak berbentuk oval, atau bahkan ukurannya yang tidak imbang. Bagian ekor bercabang, tidak panjang, serta bagian tengah yang sangat samar dan terlihat sama dengan ekor, itu artinya sperma abnormal.
Faktor Penyebab Kondisi Teratozoospermia
Untuk penyebab dari kelainan pada sperma tersebut masih belum bisa dipastikan namun ada beberapa kondisi yang dianggap menjadi alasan pria mengidap teratozoospermia. Orang yang secara medis mengidap celiac, Hodgkin, chron, serta memiliki akrosom tidak normal biasanya mengidap teratozoospermia.
Selain kondisi tersebut, teratozoospermia juga bisa dikarenakan usia, keturunan, obesitas, kurang istirahat, merokok, adanya infeksi pada testis, stres, dan pelebaran pada pembuluh darah testis. Kondisi tersebut tentu juga ada penyebabnya sendiri-sendiri. Gangguan kelainan sperma memang pada intinya dikarenakan fisik yang terlalu lelah, kondisi psikis yang terganggu seperti stress, juga didukung dengan rokok atau alkohol yang sering menjadi penyebab utama masalah kesuburan pada pria.
Pencegahan yang Perlu Dilakukan
Melihat ada banyak kondisi yang menyebabkan teratozoospermia, alangkah baiknya lakukan pencegahan sejak dini. Menjaga kesehatan dan kesuburan tubuh tidak terlalu sulit yang penting melakukan beberapa hal ini secara benar.
- Istirahat yang cukup dengan pola tidur yang baik yakni 7 jam setiap hari.
- Mengkonsumsi makanan bergizi.
- Memilih cemilan sehat seperti buah dan sayuran yang kaya antioksidan.
- Berhenti merokok dan minum alkohol.
- Mengkonsumsi vitamin E.
- Tidak menggunakan celana yang ketat.
Teratozoospermia adalah salah satu kondisi sperma yang tidak normal. Hal itu tidak bisa dikatakan sebagai penyakit hanya saja kondisi seorang pria yang perlu memperbaiki dan meningkatkan kualitas sperma. Agar bisa mendapatkan penanganan yang tepat sebaiknya periksakan diri pada dokter lalu mulai melakukan perawatan secara teratur. Biasanya perawatan yang dilakukan akan fokus pada cara untuk meningkatkan jumlah sperma normal agar bisa lebih banyak dari sperma yang abnormal. Baiknya terapkan pola makan dan gaya hidup sehat demi menjaga kesehatan dan juga kesuburan tubuh.