Bagi sebagian pasangan, proses memiliki anak kedua ternyata tidak semudah seperti yang dibayangkan. Ada yang butuh waktu hingga bertahun-tahun untuk mendapatkan kehamilan kedua, atau bahkan ada juga yang pada akhirnya hanya memiliki satu anak karena merasa sulit hamil anak kedua.
Menurut data dari Center for Fertility and Reproductive Endocrinology Amerika Serikat, 60% wanita yang sudah pernah melahirkan, baik satu anak atau lebih akan berisiko sulit hamil anak kedua karena mengalami kemandulan sekunder.
Penyebab kemandulan sekunder sendiri hampir mirip seperti gangguan infertilitas primer, dimana banyak diderita pasangan yang sulit memiliki anak pertama. Berikut merupakan penjelasan terkait penyebab sulit hamil anak kedua yang umum terjadi.
Penyebab Susah Hamil Anak Kedua
Kondisi sulit hamil anak kedua bukanlah fenomena baru di dunia, beberapa pasangan mengaku kesulitan memiliki anak kedua meskipun sudah mencoba menjalani program hamil selama beberapa tahun. Faktanya, ada beberapa faktor yang bisa memicu kegagalan hamil kedua, berikut ulasan selengkapnya.
1.Faktor Usia dan Tingkat Kesuburan
Usia memang menjadi salah satu faktor riskan ketika bicara soal kehamilan. Pasalnya, secara alami jumlah sel telur pada wanita akan terus menurun seiring pertambahan umur. Kendati demikian, hal tersebut bukan berarti tidak bisa hamil anak kedua, karena ada beberapa metode yang bisa dilakukan.
Sebagai contoh, misalnya ketika Anda dan pasangan baru dikaruniai buah hati ketika masuk usia 35 tahun ke atas. Agar peluang hamil anak kedua menjadi lebih besar, maka sebaiknya perlu memperhatikan tingkat kesuburan serta produksi hormon agar proses kehamilan bisa berjalan lancar.
2.Jarang Berhubungan Seksual
Sebagian besar pasangan akan mengalami penurunan intensitas berhubungan seksual ketika sudah memiliki anak. Alhasil, kondisi tersebut bisa menyebabkan sulit hamil anak kedua karena kesempatan untuk proses ovulasi ketika masa subur sering kali terlewat.
Maka dari itu, jika Anda dan pasangan masih ingin memiliki anak kedua, usahakan untuk menjaga ritme dan intensitas berhubungan intim sehingga peluang kehamilan bisa semakin terbuka lebar.
Selain bertujuan untuk mendapat keturunan, aktivitas seksual dengan pasangan juga memiliki banyak manfaat, seperti bisa meningkatkan hubungan antara suami-istri. Jadi, tidak ada salahnya jika hal ini sering dilakukan.
3.Kualitas Sperma yang Menurun
Kualitas sperma memang menjadi penyebab gangguan kesuburan paling umum pada pria. Jadi, jika saat ini Anda dan pasangan sedang menjalani program hamil anak kedua dan mengalami beberapa kesulitan, maka tidak ada salahnya untuk mencoba melakukan pemeriksaan kualitas sperma.
Prosedur pemeriksaan kualitas sperma sendiri sangat lazim dilakukan, prosesnya pun relatif lebih mudah jika dibandingkan dengan prosedur pemeriksaan organ reproduksi wanita.
Terlepas dari itu, menurut laporan WHO beberapa faktor yang bisa memicu penurunan jumlah dan kualitas sperma pada pria antara lain disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat, terlalu banyak mengkonsumsi alkohol, merokok, hingga jarang olahraga.
4.Kelebihan Berat Badan
Meski bukan menjadi faktor utama, namun berat badan calon ibu ternyata juga memiliki pengaruh terhadap peluang kehamilan anak kedua. Hal tersebut bisa terjadi karena kondisi berat badan berlebih yang dimiliki calon ibu mampu mengganggu kinerja hormon, terutama rangsangan terhadap insulin serta peningkatan testosteron.
Efek negatif akibat terganggunya kedua hormon tersebut adalah terjadinya hambatan dalam proses pembuahan atau ovulasi untuk menghasilkan embrio.
5.Calon Ibu Menderita Polycystic Ovarian Syndrome (PCOS)
PCOS atau kepanjangan dari Polycystic Ovarian Syndrome merupakan kondisi dimana wanita mengalami gangguan hormon pada tubuhnya. Gejala atau tanda-tanda paling umum yang bisa dilihat dari penderita PCOS yakni memiliki siklus haid yang tidak teratur.
Seperti kita ketahui, siklus menstruasi atau haid merupakan penanda dimana siklus masa subur telah berakhir dan bisa dijadikan sebagai patokan untuk memperkirakan periode masa subur berikutnya. Jadi, jika hal ini tidak teratur maka akan sulit untuk mengetahui masa subur pada wanita.
6.Pernah Mengalami Kehamilan Ektopik
Kehamilan ektopik merupakan istilah medis yang digunakan untuk menyebut kondisi embrio yang menempel di luar rahim. Kondisi tersebut tentu saja cukup berbahaya karena sel telur yang sudah berhasil dibuahi tidak tumbuh di ekosistem yang seharusnya, yakni menempel pada dinding rahim.
Jika calon ibu mengalami kehamilan ektopik ketika hamil anak pertama, maka kesempatan untuk hamil anak kedua akan semakin sulit karena kondisi ini biasanya mampu membentuk jaringan parut serta merusak saluran tuba falopi.
Persiapan Program Hamil Anak Ke-2
Sebagai pelengkap upaya Anda dan pasangan untuk mendapatkan anak kedua, beberapa langkah persiapan berikut ini mungkin bisa dicoba.
1.Menyapih Si Kecil Jika Masih Menyusui
Memberikan ASI menjadi salah satu kebiasaan yang membuat susah hamil anak kedua.
Jadi, jika Anda ingin menjalani program hamil sebaiknya aktivitas pemberian ASI oleh calon ibu dihentikan untuk sementara waktu.
2.Menjaga Gaya Hidup
Menerapkan gaya hidup sehat merupakan kunci untuk segala masalah kesehatan, tidak terkecuali dalam hal mengoptimalkan peluang kehamilan. Namun, rata-rata ibu yang sudah memiliki satu anak sayangnya sering lupa akan hal ini, sehingga ketika ingin menjalani program hamil anak kedua kondisi tubuhnya kurang optimal.
Gaya hidup sehat sendiri bisa dimulai dari hal-hal sederhana, misalnya seperti menjaga asupan nutrisi, mengurangi begadang, tidak mengkonsumsi minuman keras, serta rutin berolahraga.
3.Mengkonsumsi Suplemen
Mengkonsumsi suplemen dan vitamin juga bisa dilakukan sebagai langkah persiapan hamil anak kedua. Pasalnya, asupan vitamin sangat baik untuk menjaga kondisi tubuh pria maupun wanita.
Beberapa rekomendasi vitamin agar cepat hamil anak kedua yang cocok untuk meningkatkan kesuburan antara lain, vitamin B kompleks untuk wanita serta vitamin C dan D untuk meningkatkan kualitas sperma pada pria.
4.Melakukan Konsultasi ke Dokter Kandungan
Konsultasi dengan dokter kandungan tentu tidak bisa dilepaskan dari persiapan hamil anak kedua. Hal ini sangat penting dilakukan untuk mengetahui kondisi calon ibu serta berbagai risiko yang mungkin bisa terjadi selama masa kehamilan anak kedua.
Mengutip dari jurnal Departemen Obstetri, Ginekologi, dan Ilmu Reproduksi di Yale University School of Medicine, beberapa pasangan memiliki potensi menderita infertilitas sekunder setelah hamil anak pertama. Bahkan, kondisi tersebut bisa terjadi meskipun tidak ada gangguan kesehatan yang melibatkan sistem organ reproduksi.
Di sisi lain, potensi penyakit seperti sindrom ovarium polikistik, gangguan tiroid, endometriosis, hingga penyakit menular seksual juga patut diperiksa dan diwaspadai ketika melakukan konsultasi ke dokter kandungan agar kehamilan anak kedua bisa berjalan lancar.
5.Melepas KB
Persiapan terakhir yang perlu dilakukan agar bisa hamil anak kedua adalah melepas KB atau alat kontrasepsi pencegah kehamilan yang sebelumnya dipasang. Hal ini bisa Anda lakukan ketika berkunjung ke dokter kandungan sambil memeriksa kondisi rahim.
Kira-kira itulah beberapa faktor yang bisa menjadi penyebab sulit hamil anak kedua. Jika Anda dan pasangan saat ini memiliki rencana untuk kembali memiliki momongan, maka sebaiknya langsung saja melakukan konsultasi sekaligus pemeriksaan kesehatan ke dokter kandungan agar proses kehamilan selanjutnya bisa berjalan dengan lancar.