Tidak semua bayi yang dilahirkan di dunia terlahir dengan sehat dan normal, dalam beberapa kasus terjadi spina bifida. Spina bifida adalah salah satu kelainan bawaan lahir yang sering terjadi. Kelainan ini muncul di bagian mana saja pada tulang belakang. Informasi lebih lengkapnya tentang spina bifida, simak pembahasannya dibawah ini.
Pengertian Spina Bifida
Spina bifida adalah kelainan tulang belakang dan saraf tulang belakang tidak terbentuk sempurna, nama lain spina bifida ini adalah meningocele. Pengertian lainnya yaitu cacat lahir yang disebabkan oleh terganggunya pembentukan tabung saraf selama bayi di dalam kandungan. Kondisi ini kemudian akan mengakibatkan munculnya celah pada ruas tulang belakang.
Kelainan atau cacat lahir ini menjadi salah satu jenis dari cacat tabung saraf dan terjadi saat janin di dalam kandungan berusia 3-4 minggu. Normalnya, tabung saraf janin terbentuk pada awal masa kehamilan lalu akan menutup saat usia ke 28 minggu janin dalam kandungan.
Bayi yang terlahir dengan cacat lahir ini, tabung sarafnya tidak menutup dengan sempurna. Kondisi ini sering kali mengakibatkan terjadinya kerusakan pada tulang belakang dan juga saraf tulang belakang. Spina bifida adalah salah satu kondisi yang bisa menyebabkan terjadinya gangguan fisik. Selain itu, juga akan mempengaruhi perkembangan kognitif pada anak, mulai dari yang ringan hingga parah.
Jenis-Jenis Spina Bifida
Beberapa jenis dari spinda bifida adalah:
1. Spina Bifida Okulta
Okulta ini memiliki arti tersembunyi. Spina bifida okulta menjadi jenis spina bifida yang paling ringan. Kondisi ini ditandai dengan adanya celah kecil dari satu ataupun lebih tulang belakang. Penderita spina bifida okulta ini sebagian besar tidak menyadari jika sedang menderitanya. Tanpa terkecuali jika secara tidak sengaja mengetahuinya saat dilakukan pemeriksaan pencitraan untuk mengetahui penyebab lainnya.
2. Spina Bifida Meningokel
Spina bifida meningokel disebabkan oleh selaput protektif yang mengelilingi saraf tulang belakang terdorong keluar melalui celah yang ada pada tulang belakang yang kemudian membentuk kantung berisi cairan. Akan tetapi, kantong tersebut tidak mencakup saraf tulang belakang sehingga kemungkinan terjadinya kerusakan saraf sangatlah kecil.
3. Spina Bifida Mielomeningocele
Jenis spina bifida ini juga dikenal dengan nama spina bifida terbuka. Diantara kedua jenis lainnya, spina bifida ini merupakan jenis yang paling berat. Hal ini dikarenakan terdapat celah yang melewati beberapa tulang belakang pada bagian tulang punggung bawah atau tengah.
Gejala Spina Bifida
Gejala spina bifida adalah salah satu hal yang harus Anda waspadai. Gejala ini umumnya berbeda-beda, tergantung jenisnya. Spina bifida okulta sangat jarang menimbulkan gejala. Hal ini karena jenis spina bifida ini tidak melibatkan saraf tulang belakang. Adapun tanda spina bifida okulta adalah ada lekukan kecil di punggung bawah bayi baru lahir dan terlihat ada sejumput rumput pada punggung bayi yang baru lahir.
Adapun gejala spina bifida meningokel dan juga mielomeningokel yaitu terdapat kantung yang mencuat di punggung bayi. Pada spina bifida meningokel kantung memiliki lapisan kulit yang tipis. Sedangkan pada spina bifida mielomeningokel kantung bisa muncul tanpa adanya lapisan kulit. Akibatnya cairan maupun serabut saraf yang ada di dalamnya bisa terlihat langsung. Selain itu, gejala dari spina bifida miro meningokel, antara lain:
- Mengalami kejang.
- Tidak bisa menggerakkan tungkainya sama sekali.
- Bentuk kaki, pinggul ataupun tulang belakang tidak normal.
- Mengalami gangguan berkemih.
Spina bifida adalah kelainan yang harus dihindari. Sebelum terlambat, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menurunkan risiko cacat lahir ini, seperti mengkonsumsi suplemen asam folat, mengonsumsi makanan yang kaya zat gizi dan rutin memeriksakan kandungan ke dokter kandungan. Anda bisa bisa mengunjungi website resmi Morula untuk mendapatkan informasi dan konsultasi mengenai spina bifida langsung dari ahlinya.