Morula IVF

Program Bayi Tabung: Informasi Terlengkap untuk para Calon Ibu

June 25, 2024

Program Bayi Tabung: Informasi Terlengkap untuk para Calon Ibu

Program bayi tabung atau lebih dikenal sebagai Program In Vitro Fertilization (IVF) adalah salah satu bentuk terapi reproduksi berbantu yang digunakan untuk membantu pasangan yang kesulitan memiliki anak secara alami. Program bayi tabung dilakukan dengan cara mengambil sel telur dari seorang wanita, kemudian dibuahi dengan sperma di laboratorium dan akhirnya menjadi embrio, embrio yang terbaik akan pilih untuk dilakukan  prosedur transfer ke dalam rahim pasien. Proses ini dilakukan untuk meningkatkan kemungkinan keberhasilan kehamilan dan melahirkan bayi yang sehat. 

Pengertian program bayi tabung

Program bayi tabung merupakan teknologi reproduksi manusia yang melibatkan penggunaan teknologi untuk membantu pasangan yang mengalami infertilitas atau kesulitan dalam memiliki anak. Teknologi ini melibatkan pengambilan sel telur dari ovarium wanita yang kemudian akan dibuahi dengan sperma di laboratorium. Selanjutnya, embrio yang telah terbentuk akan ditransfer ke dalam rahim wanita untuk berkembang dan tumbuh menjadi bayi. 

Apa saja persiapan sebelum program bayi tabung?

Sebelum menjalani program bayi tabung, pasangan harus melakukan beberapa persiapan terlebih dahulu. Beberapa persiapan yang harus dilakukan antara lain: 

Pemeriksaan kesehatan 

Pasangan harus melakukan pemeriksaan kesehatan yang meliputi pemeriksaan fisik dan pemeriksaan kesehatan reproduksi. Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui kondisi kesehatan pasangan dan memastikan bahwa pasangan layak untuk menjalani program bayi tabung. 

Morula IVF Indonesia membantu pasangan untuk memiliki buah hati 2

Konsultasi dengan Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan 

Konsultasi dengan dokter spesialis kebidanan dan kandungan penting dilakukan untuk memastikan bahwa pasangan memahami prosedur program bayi tabung dan segala hal yang terkait dengan prosedur tersebut. Dokter juga dapat memberikan informasi mengenai risiko dan efek samping yang mungkin terjadi akibat menjalani program bayi tabung. 

Evaluasi kesehatan 

Anda dan pasangan akan menjalani serangkaian tes kesehatan untuk menilai kondisi kesehatan reproduksi. Tes ini mungkin mencakup sperma analisa untuk suami, analisis darah, pemindaian ultrasonografi, dan tes hormon. 

Perencanaan finansial 

IVF bisa menjadi prosedur yang mahal. Pertimbangkan perencanaan finansial untuk memastikan Anda memiliki dana yang cukup untuk melanjutkan proses IVF, termasuk biaya konsultasi, tes, dan prosedur IVF itu sendiri. 

Gaya hidup sehat 

Meningkatkan gaya hidup yang sehat dapat membantu meningkatkan peluang keberhasilan IVF. Ini termasuk makan makanan sehat, berhenti merokok, menghindari alkohol, dan menjaga berat badan yang sehat. 

Suplemen dan obat-obatan 

Dokter Anda mungkin akan meresepkan suplemen atau obat-obatan tertentu untuk membantu meningkatkan kualitas sel telur atau sperma. Pastikan Anda mengikuti petunjuk dokter dengan benar. 

Pemahaman tentang proses 

Penting untuk Anda dan suami memahami tahapan proses IVF dan apa yang diharapkan dari setiap tahap. Diskusikan dengan dokter Anda agar Anda tahu apa yang perlu Anda lakukan. 

Dukungan emosional 

Proses IVF bisa sangat stres, jadi pertimbangkan untuk mencari dukungan emosional dari keluarga, teman-teman, atau kelompok dukungan fertilitas. 

Penjadwalan waktu 

Proses IVF memerlukan waktu yang tepat. Pastikan Anda memiliki fleksibilitas dalam jadwal Anda untuk menghadiri berbagai kunjungan medis dan prosedur yang diperlukan. 

Penentuan jenis program bayi tabung 

Terdapat beberapa jenis program bayi tabung, seperti IVF, Intracytoplasmic Sperm Injection (ICSI), dan Frozen Embryo Transfer (FET). Pasangan harus menentukan jenis program bayi tabung yang sesuai dengan kondisi mereka dan keputusan tersebut harus didiskusikan bersama dengan dokter spesialis kebidanan dan kandungan. 

Prosedur program bayi tabung 

Prosedur program bayi tabung terdiri dari beberapa tahap. Tahap-tahap tersebut antara lain: 

  1. Stimulasi ovarium
    Pada tahap ini, pasien akan disuntik dengan hormon untuk merangsang perkembangan dan kematangan sel telur. Setelah beberapa waktu, dokter akan melakukan pemeriksaan untuk menentukan waktu yang tepat untuk mengambil sel telur.
  2. Pengambilan sel telur
    Sel telur akan diambil dengan menggunakan teknik yang disebut dengan aspirasi folikel. Prosedur ini dilakukan dengan memasukkan jarum kecil melalui dinding vagina dan menusuk folikel pada ovarium. Sel telur kemudian diambil dan  dikultur dalam media khusus.
  3. Pembuahan
    Sel telur yang telah diambil akan dibuahi dengan sperma di laboratorium. Prosedur ini biasanya dilakukan dengan cara mencampurkan 1 sel telur dengan 100 ribu sperma dan membiarkannya selama beberapa jam sampai terjadi proses pembuahan (IVF Konvensional), namun untuk kualitas sperma yang tidak begitu bagus prosedur pembuahan dilakukan dengan cara meninjeksikan 1 sperma langsung kedalam 1 sitoplasma dari sel telur (ICSI).
  4. Pengamatan dan seleksi embrio
    Setelah sel telur dibuahi (fertilisasi) 16-18 Jam setelah sperma dan sel telur bertemu embrio akan terbentuk. Pasien akan di infokan berapa sel telur yang terbuahi, embriolog akan terus melanjutkan kultur embrio, pengamatan perkembangan embrio dilakukan pada saat embryo berusia hari ke 3 (Cleavage Stage)  atau hari ke 5 (blastocyst Stage), pada hari tersebut embryo akan diranking sesuai dengan SOP laboratorium. Embriolog akan memilih embryo yang terbaik untuk ditransfer atau dibekuan tergantung dari kondisi pasien.
  5. Transfer embrio
    Embrio yang telah -diseleksi akan dilakukan transfer ke dalam  rahim pasien. Prosedur ini dilakukan dengan memasukkan 1-2 embrio ke dalam rahim menggunakan alat khusus yang disebut kateter, prosedur ini bisa dilakukan pada hari ke-3 atau hari ke -5. 

 

Perawatan pasca program bayi tabung 

Pasangan yang telah menjalani program bayi tabung harus melakukan perawatan pasca operasi yang tepat. Pasangan harus menghindari aktivitas fisik yang berat dan harus mengikuti rencana diet dan obat-obatan yang telah diresepkan oleh dokter. Pasangan juga harus memantau kondisi mereka secara teratur dan memperhatikan tanda-tanda kehamilan atau efek samping yang mungkin terjadi. 

Mengapa program bayi tabung menggunakan tabung? 

timelapse incubator

Dalam program IVF ini proses pembuahan sel gamet dilakukan diluar rahim, semua tahapan sel gamet dan embrio akan dikultur menggunakan beberpa Consumable seperti cawan petri dan dish. 

Faktor risiko program bayi tabung 

Meskipun program bayi tabung dapat membantu pasangan yang mengalami infertilitas atau kesulitan dalam memiliki anak, program ini juga memiliki risiko tertentu. Beberapa faktor risiko yang mungkin terjadi antara lain: 

  1. Tidak ada respon ovary dengan adanya stimulasi hormonal yang diberikan (poor respon)
  2. Tidak terjadi proses pembuahan/ fertilisasi
  3. Kegagalan pembuahan atau fertilisasi bisa terjadi meskipun prosedur program bayi tabung telah dilakukan dengan benar. Hal ini bisa disebabkan oleh faktor-faktor tertentu seperti kualitas sel telur dan kualitas sperma.
  4. Embryo tidak berkembang 
    Stuck development embryo pada hari ke 2, 3, 4 sampai hari ke 5 (embrio tidak menjadi blastosist).
  5. Kehamilan ektopik
    Kehamilan ektopik adalah kehamilan yang terjadi di luar rahim, seperti di saluran tuba. Kondisi ini bisa terjadi akibat prosedur program bayi tabung.
  6. Kelahiran prematur atau bayi lahir dengan berat badan rendah
    Pasangan yang menjalani program bayi tabung memiliki risiko lebih tinggi untuk melahirkan bayi prematur atau bayi dengan berat badan rendah.
  7. Keguguran karena faktor genetik
    Genetik embrio sangat berperan dalam menentukan angka keberhasilan dalam program IVF untuk mendapatkan bayi yang sehat, adanya masalah genetik pada embrio akan menyebakan keguguran atau spontan abortus. Hal ini bisa disebabkan karena faktor genetic dari kedua pasangan atau ibu yang sudah diatas 37 tahun. Oleh karena penting sekali dilakukan pemeriksaan genetic embryo sebelum di transfer untuk pasien-pasien yang beresiko.   

 

Adakah efek samping program bayi tabung? 

Program bayi tabung juga memiliki efek samping yang mungkin terjadi. Beberapa efek samping yang mungkin terjadi antara lain: 

  1. Perdarahan dan infeksi
    Pasangan yang menjalani program bayi tabung memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami perdarahan dan infeksi. Hal ini bisa terjadi akibat prosedur operasi yang dilakukan untuk mengambil sel telur dan transfer embrio.
  2. Ovarian hyperstimulation syndrome (OHSS)
    SHO adalah kondisi medis yang terjadi ketika ovarium membesar secara berlebihan. Kondisi ini bisa terjadi akibat pemberian obat-obatan hormonal yang diberikan sebelum prosedur program bayi tabung dilakukan. Gejala SHO antara lain nyeri pada ovarium, mual, muntah, dan kembung.
  3. Risiko kanker
    Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pasangan yang menjalani program bayi tabung memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami kanker ovarium dan kanker payudara. Namun, risiko ini masih menjadi perdebatan di kalangan ahli kesehatan dan memerlukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan kaitannya dengan program bayi tabung. 

 

Tingkat keberhasilan bayi tabung 

Tingkat keberhasilan IVF sebenarnya tergantung pada usia wanita yang menjalani perawatan, serta penyebab infertilitasnya (jika diketahui). 

 Wanita yang lebih muda lebih mungkin berhasil hamil. IVF biasanya tidak disarankan untuk wanita di atas usia 42 tahun karena kemungkinan kehamilan yang berhasil dianggap terlalu rendah. 

 Pada tahun 2019, persentase perawatan IVF yang menghasilkan kelahiran bayi hidup adalah sebagai berikut4: 

  • 32% untuk wanita di bawah 35 tahun 
  • 25% untuk wanita berusia 35 hingga 37 tahun 
  • 19% untuk wanita berusia 38 hingga 39 tahun 
  • 11% untuk wanita berusia 40 hingga 42 tahun 
  • 5% untuk wanita berusia 43 hingga 44 tahun 
  • 4% untuk wanita di atas 44 tahun  

Angka-angka di atas ini adalah untuk wanita yang menggunakan sel telur mereka sendiri dan sperma pasangan mereka dengan menggunakan ukuran per embrio yang ditransfer. 

Faktor penyebab kegagalan bayi tabung 

  1. Kualitas dan kuantitas sel telur
    Hasil stimulasi obat yang tidak sesuai yang diharapkan. Misalnya folikel yang berkembang sedikit atau kualitasnya tidak baik. Dengan demikian, sel telur yang dihasilkan sedikit, atau apabila sel telur kurang baik (belum matang atau tidak normal) akan mengurangi terjadinya pembuahan dan kehamilan. Namun dengan kemajuan ilmu pengetahuan, sekarang mulai bisa diatasi. Misalnya, dengan pilihan obat pemicunya jenis recombinant FSH yang terbuat dari rekayasa genetik. Jenis ini akan memberikan peluang lebih besar pada perkembangan folikel 1.

    Keadaan hormonal atau kesehatan istri menghambat perkembangan sel telur. Misalnya, kadar FSH dan LH tinggi atau karena mempunyai riwayat kista indung telur.Usia wanita memengaruhi produksi indung telur dalam menghasilkan sel telur. Termasuk dipengaruhi kualitas dan kuantitas sel telur, embrio dan keadaan endometrium. Reaksi obat pemicu sel telur terhadap produksi folikel dipengaruhi pula oleh usia wanita.

    Memang kemampuan organ reproduksi wanita menurun memasuki usia 30 tahun dan sudah sangat menurun mulai usia 38 tahun angka keberhasilan bisa mencapai 40%.Sedangkan, apabila usia wanita 30–38 tahun kemungkinan keberhasilan program mencapai 20–25%. Namun, apabila usia wanita 38–42 tahun kemungkinan haid hanya 10%, sedangkan diatas usia 42 tahun hampir tidak ada yang berhasil hamil1.

  2. Kualitas dan kuantitas sel sperma
    Teknik bayi tabung konvensional biasanya kurang berhasil apabila jumlah sel spermanya sedikit (kurang dari sepuluh ribu per ml air mani), bentuk dan pergerakannya rendah sehingga sulit untuk menembus sel telur.Berdasarkan penelitian, dengan jumlah dan kualitas sperma yang kurang, keberhasilannya dengan teknik bayi tabung tidak lebih dari 20% dengan peluang kehamilan yang terjadi jumlahnya kurang dari 7%. Sementara dalam keadaan normal, artinya sel telur dan sel sperma baik, keberhasilan pembuahan proses bayi tabung mencapai 80% dan peluang kehamilan mencapai 20-32% 1.
  3. Faktor embrio
    Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan teknik bayi tabung adalah kemampuan embrio untuk berkembang setelah ditanamkan dalam rahim. Sampai saat ini, kegagalan terbesar program IVF adalah pada embrio yang dipindahkan ke rahim. Memang sinkronisasi antara perkembangan embrio dan keadaan endometrium sampai sekarang masih merupakan misteri.Untuk mengurangi kegagalan tersebut, pemantauan pembiakan embrio dilakukan lebih ketat.

    Biasanya embrio yang pembelahan selnya lebih cepat dari yang lain, akan memberikan kemungkinan lebih tinggi terjadinya kehamilan. Oleh karena itu, pilihan embrio seperti ini yang diutamakan untuk dipindahkan kedalam rahim 1.Seleksi embrio yang terbaik salah satunya dengan menggunakan blastocyst kultur, diharapkan embrio yang mampu menjadi blastosis di hari ke-5 adalah embrio yang berpotensi tinggi untuk transfer nantinya, disamping penilaian morfologi juga kita bisa menilai dari sisi morfokinetik kecepatan pembelahan sel embrio sesuai dengan waktunya parameter morfokinetik ini dapat dilakukan bagi klinik yang dilengkapi dengan timelapse-inkubator sistem.

    Terakhir yang terpenting adalah genetik dari embrio, apakah yang embrio yang dihasilkan memilki genentik yang normal? Teknik sorting embrio dengan pgt dapat meningkatkan peluang pasien mendapatkan bayi yang sehat.Dengan demikian dipilih maksimal dua yang dianggap berkualitas terbaik yang akan ditransfer ke dalam rahim. Namun jika pembuahan yang berhasil dan menjadi embrio tidak jelas perbedaanya maka sangat sulit untuk melakukan proses seleksi embrio yang akan di Embryo Transfer (ET).  

 Keunggulan program bayi tabung 

asmirandah

Program bayi tabung memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan metode konvensional untuk mengatasi infertilitas atau kesulitan memiliki anak. Beberapa keunggulan program bayi tabung antara lain: 

  1. Meningkatkan kemungkinan keberhasilan kehamilan
    Program bayi tabung meningkatkan kemungkinan keberhasilan kehamilan karena sel telur dan sperma bisa dipilih dan diuji untuk kualitas yang lebih baik. Selain itu, embrio yang terbentuk juga bisa dipilih dan ditransfer kembali ke dalam rahim pasien untuk meningkatkan kemungkinan keberhasilan kehamilan.
  2. Menyediakan alternatif untuk pasangan yang mengalami infertilitas
    Program bayi tabung memberikan alternatif untuk pasangan yang mengalami infertilitas atau kesulitan memiliki anak. Pasangan yang mengalami infertilitas atau kesulitan memiliki anak bisa menggunakan program bayi tabung sebagai solusi untuk memiliki keturunan.
  3. Memungkinkan kontrol genetik yang lebih baik
    Program bayi tabung memungkinkan pasangan untuk mengontrol genetik bayi yang akan dilahirkan. Hal ini bisa dilakukan dengan memilih dan menguji embrio yang terbaik untuk ditransfer kembali ke dalam rahim pasien. 

Kesimpulan 

Program bayi tabung adalah salah satu metode untuk mengatasi infertilitas atau kesulitan memiliki anak. Prosedur program bayi tabung meliputi pengambilan sel telur, pembuahan, seleksi embrio, dan transfer embrio ke dalam rahim pasien. Meskipun program bayi tabung memiliki risiko dan efek samping tertentu, program ini memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan metode konvensional untuk mengatasi infertilitas atau kesulitan memiliki anak. Pasangan yang berencana untuk menjalani program bayi tabung harus berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu dan memperhatikan faktor risiko yang terkait sebelum memutuskan untuk menjalani prosedur ini. 

Perawatan pasca program bayi tabung juga sangat penting untuk memastikan keberhasilan kehamilan dan kesehatan bayi yang akan dilahirkan. Sebelum menjalani program bayi tabung, pasangan juga harus mempersiapkan diri secara fisik dan mental untuk menghadapi prosedur ini. Meskipun program bayi tabung bukanlah solusi yang sempurna untuk mengatasi infertilitas atau kesulitan memiliki anak, namun metode ini memberikan alternatif bagi pasangan yang mengalami masalah tersebut. Oleh karena itu, penting bagi pasangan untuk mengetahui informasi yang cukup dan berkonsultasi dengan dokter sebelum memutuskan untuk menjalani program bayi tabung. 

Dari uraian di atas, kini Anda sudah mengetahui apa saja hal-hal yang harus anda lakukan dan perhatikan jika ingin melakukan program bayi tabung. Untuk mengikuti program bayi tabung, anda dapat mengunjungi klinik fertilitas seperti Morula IVF sebagai langkah awal untuk berkonsultasi mengenai program bayi tabung. 

Klinik Morula IVF adalah klinik kesehatan reproduksi dan fertilitas yang membantu menangani masalah reproduksi pada pasien. Di sini, anda bisa mendapatkan banyak informasi seputar metode-metode program hamil seperti salah satunya bayi tabung. 

Sumber: 

  1. Wasito, B. & Hidayat, T. (2005). Apa dan bagaimana fertilisasi dengan bantuan. Jurnal Kedokteran YARSI, 13 (1), 01-13. 
  2. https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/in-vitro-fertilization/about/pac-20384716
  3. https://www.medparkhospital.com/en-US/disease-and-treatment/ivf-in-vitro-fertilization
  4. https://www.nhs.uk/conditions/ivf/ 

Tetap terhubung dan terinformasi di sini.

Untuk mengetahui informasi lebih lanjut hubungi 150-IVF atau 150-483, Senin – Sabtu pukul 07.00 – 20.00 WIB

Buat Janji

Newsletter

Dapatkan informasi dan tips terbaru dari Morula IVF mengenai program kehamilan dan bayi tabung