Prematur adalah kelahiran bayi pada waktu sebelum atau lebih awal dari hari perkiraan lahir. Kelahiran bayi prematur memiliki dampak yang kurang baik, misalnya berat badan bayi tidak memenuhi standar. Menjalani masa kehamilan pasti ada banyak hal yang membuat ibu hamil merasa khawatir. Mulai dari asupan nutrisi yang tidak cukup, janin tidak berkembang dengan semestinya, kesehatan ibu dan janin yang kurang, baik hingga kelahiran prematur.
Mengenal Lebih Jauh Kelahiran Prematur
Usia kehamilan yang ideal adalah sebanyak 39-40 hari, dalam artian kelahiran bayi jatuh pada minggu ke 39 atau 40. Dalam kondisi yang lain, kelahiran bayi pada minggu 37 atau 38 disebut kelahiran lebih awal. Sedangkan, kelahiran bayi sebelum minggu ke 20-37 disebut kelahiran prematur. Kelahiran prematur terjadi ketika kontraksi rahim mengakibatkan terbuka leher rahim atau serviks, sehingga membuat janin memasuki jalan lahir.
Bayi yang terlahir prematur berisiko mengalami gangguan kesehatan karena kondisi organ tubuh yang belum sempurna, sehingga membutuhkan perawatan intensif. Hal tersebut dikarenakan, pada minggu terakhir masa kehamilan adalah masa yang penting dalam pembentukan tahap akhir berbagai organ vital, termasuk otak dan paru-paru, serta proses peningkatan berat badan janin.
Penyebab Kelahiran Prematur
Salah satu penyebab utama kelahiran prematur yaitu pecahnya ketuban lebih awal. Namun, ada beberapa faktor yang bisa memicu terjadinya kelahiran prematur. Apa sajakah faktor-faktor tersebut? Berikut ini penjelasannya.
1. Faktor Kesehatan Ibu
Kesehatan ibu yang kurang baik dapat memicu kelahiran prematur. Diantara penyebab prematur adalah seperti mengalami preeklampsia, penyakit yang bersifat kronis (penyakit ginjal atau jantung), penyakit infeksi (infeksi saluran kemih, infeksi cairan ketuban, dan infeksi vagina), kelainan bentuk rahim, ketidakmampuan serviks menutup selama masa kehamilan, dan sebagainya.
2. Faktor Kehamilan
Selain faktor kesehatan ibu, faktor lainnya yang memicu kelahiran prematur yaitu hal-hal janggal yang dialami selama masa kehamilan. Misalnya kelainan posisi ari-ari, kelainan atau menurunnya fungsi ari-ari, ari-ari yang lepas sebelum waktunya, terlalu banyak cairan ketuban dan ketuban pecah lebih awal. Faktor yang memicu kelahiran prematur lainnya juga berkaitan dengan janin yang sedang dikandung. Misalnya bisa disebabkan oleh kehamilan kembar dan kelainan darah pada janin.
Gejala Kelahiran Prematur
Pada dasarnya, gejala kelahiran prematur akan sama atau hampir serupa dengan gejala atau tanda akan melahirkan. Namun, hal tersebut masih perlu dipastikan apakah gejala tersebut tidak membahayakan ibu hamil dan janin atau sebaliknya, oleh karena itu ibu hamil dianjurkan untuk segera berkonsultasi dengan dokter atau berkunjung ke rumah sakit terdekat.
Agar ibu hamil dapat memastikan gejala-gejala apa saja yang seringkali dialami apabila akan terjadi kelahiran prematur, ibu harus memahami apa saja gejalanya. Beberapa gejala prematur adalah:
- Kontraksi setiap 10 menit sekali.
- Punggung bagian bawah terasa nyeri.
- Perut bagian bawah mengalami kram.
- Keluar cairan dan lendir dari vagina yang semakin banyak.
- Vagina mengalami pendarahan.
- Tekanan di bagian panggul dan vagina.
- Mual, muntah, hingga diare.
Kelahiran prematur memiliki dampak negatif bagi ibu dan bayinya. Oleh karena itu, apabila mengalami gejala-gejala yang sudah disebutkan di atas, maka sebaiknya konsultasikan dengan dokter kandungan agar mendapatkan penjelasan dan penanganan yang semestinya.
Setiap orang pasti menginginkan keselamatan buah hatinya, maka lebih waspadalah ketika sesuatu hal yang janggal mulai muncul. Kelahiran prematur adalah sesuatu yang tidak diinginkan oleh banyak orang tua. Tetap tenang dan lakukan tindakan yang pasti untuk keselamatan ibu dan bayinya.