Morula IVF

Polip Rahim: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasi 

September 29, 2024

Polip Rahim: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasi 

dr. Stella Kawilarang, Sp.OGArtikel ini telah direview secara medis oleh
dr. Stella Kawilarang, M.Biomed, Sp.OG
Button Buat Janji 1


Polip rahim adalah pertumbuhan jaringan yang tidak normal di dinding dalam rahim (endometrium). Meski umumnya tidak bersifat ganas, polip rahim dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan, terutama pada wanita usia subur atau menjelang menopause. Namun, apa itu polip rahim sebenarnya? Apa penyebabn, gejala, dan bagaimana cara mengatasinya. 

Apa Itu Polip Rahim? 

Polip rahim, yang juga dikenal dengan istilah medis polip endometrium, adalah massa jaringan kecil yang tumbuh di lapisan dalam rahim, tepatnya pada endometrium. Polip rahim dapat juga disebut sebagai endometrial polyps dalam istilah medis. Pertumbuhan ini umumnya berbentuk lonjong atau bulat, dan dapat muncul sebagai polip tunggal atau ganda di dalam rahim. Ukuran polip rahim bisa bervariasi, mulai dari sangat kecil, seperti biji wijen, hingga sebesar bola golf. Polip ini menempel pada dinding rahim melalui tangkai tipis (polip pedunkulata) atau dasar yang lebih lebar (polip sesil). 

Sebagian besar polip rahim bersifat jinak (non-kanker), namun dalam kasus yang sangat jarang, polip ini dapat berkembang menjadi karsinoma endometrium, atau mengandung sel-sel prakanker yang dikenal sebagai hiperplasia atipik. Meskipun banyak polip rahim tidak menyebabkan masalah kesehatan yang serius, deteksi dan penanganan dini tetap penting untuk mencegah potensi komplikasi. 

Polip Rahim: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasi
Sumber gambar: Freepik

Penyebab Polip Rahim 

Penyebab polip rahim belum sepenuhnya dipahami, tetapi para ahli percaya bahwa fluktuasi hormon, khususnya estrogen, memainkan peran utama. Estrogen merangsang pertumbuhan lapisan dalam rahim, dan ketika kadarnya terlalu tinggi, dapat menyebabkan pertumbuhan polip. Wanita yang mengalami obesitas, memiliki tekanan darah tinggi (hipertensi), atau sedang menjalani terapi hormon juga berisiko lebih tinggi mengalami polip rahim . 

Berikut beberapa faktor risiko yang dapat mempengaruhi perkembangan polip rahim: 

  • Hormon estrogen: Hormon ini berperan penting dalam pembentukan dan pertumbuhan polip rahim. Polip sering terbentuk saat kadar estrogen lebih tinggi, seperti selama siklus menstruasi atau kehamilan. 
  • Usia: Wanita yang berusia 40-50 tahun memiliki risiko lebih besar terkena polip rahim, terutama mereka yang mendekati masa menopause . 
  • Faktor genetik: Beberapa penelitian menunjukkan adanya hubungan genetik dengan munculnya polip endometrium pada beberapa wanita . 

Baca juga: Vaginosis Bakterialis: Memahami dan Mengatasi Masalah Kesehatan Intim Wanita

Gejala Polip Rahim 

Polip rahim sering kali berkembang tanpa menimbulkan gejala yang jelas, terutama ketika polip masih berukuran kecil atau tidak memengaruhi fungsi reproduksi. Dalam banyak kasus, wanita yang memiliki polip rahim baru menyadarinya setelah menjalani pemeriksaan rutin atau karena mengalami gejala terkait. Namun, saat polip mulai tumbuh lebih besar atau memengaruhi siklus menstruasi, gejala-gejala tertentu dapat muncul. Gejala ini bervariasi tergantung pada ukuran dan lokasi polip dalam rahim. 

Berikut adalah beberapa gejala yang sering dikaitkan dengan polip rahim: 

1. Pendarahan Tidak Normal Antara Siklus Menstruasi

Salah satu gejala paling umum adalah pendarahan atau bercak darah di antara siklus menstruasi (disebut metrorrhagia). Pendarahan ini dapat terjadi kapan saja selama siklus, bahkan di luar periode menstruasi reguler. Ini sering kali menjadi salah satu tanda awal adanya polip rahim. 

2. Periode Menstruasi yang Lebih Panjang atau Lebih Berat

Polip rahim dapat menyebabkan menoragia, yaitu kondisi di mana menstruasi berlangsung lebih lama dari biasanya, atau volume darah yang keluar menjadi lebih banyak dari normal. Wanita yang mengalami menstruasi berat mungkin memerlukan penggantian pembalut lebih sering atau mengalami pembekuan darah selama menstruasi. 

3. Pendarahan Setelah Menopause

Pendarahan setelah menopause adalah gejala yang perlu diperhatikan dengan serius, karena setelah wanita berhenti menstruasi, tidak seharusnya ada pendarahan lagi. Jika seorang wanita yang sudah mengalami menopause mendapati dirinya mengalami pendarahan, salah satu penyebabnya bisa jadi adalah polip rahim. Meskipun polip pasca-menopause umumnya jinak, potensi keganasan harus disingkirkan melalui pemeriksaan medis. 

4. Masalah Kesuburan dan Kesulitan untuk Hamil

Bagi wanita yang merencanakan kehamilan, polip rahim dapat menjadi masalah karena dapat mengganggu implantasi embrio di dinding rahim. Polip yang menonjol ke dalam rongga rahim dapat menciptakan hambatan fisik yang mempersulit proses pembuahan. Bahkan, beberapa wanita mungkin mengalami infertilitas atau keguguran berulang karena adanya polip. 

5. Pendarahan Setelah Hubungan Seksual

Meskipun lebih jarang, beberapa wanita melaporkan adanya pendarahan setelah berhubungan seksual. Ini dapat terjadi karena gesekan dengan polip yang terletak di bagian dalam rahim dekat serviks. 

Polip Rahim: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasi
Sumber gambar: Freepik

Efek Polip Rahim pada Kualitas Hidup 

Meskipun sebagian besar polip rahim tidak menimbulkan rasa sakit, pendarahan yang berlebihan atau tidak teratur dapat berdampak pada kenyamanan dan kualitas hidup seorang wanita. Polip yang menyebabkan menoragia dapat mengakibatkan anemia akibat kehilangan darah yang berlebihan, sehingga menimbulkan gejala seperti lelah, lemas, atau sesak napas. Di samping itu, gejala menstruasi yang tidak teratur atau pendarahan di luar siklus dapat memengaruhi aktivitas sehari-hari dan mengganggu keseimbangan emosional. 

Wanita yang mengalami pendarahan pasca-menopause atau masalah kesuburan akibat polip rahim harus segera berkonsultasi dengan dokter untuk evaluasi lebih lanjut, karena dalam beberapa kasus polip rahim dapat menunjukkan masalah yang lebih serius, seperti keganasan atau pertumbuhan prakanker. Dengan diagnosis dan pengobatan yang tepat, banyak masalah yang terkait dengan polip rahim dapat diatasi, dan kualitas hidup dapat ditingkatkan. 

Baca juga: Apa Itu Menoragia? Kenali Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya

Diagnosis Polip Rahim 

Jika Anda mengalami gejala-gejala seperti di atas, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter spesialis kandungan. Beberapa metode yang digunakan untuk mendiagnosis polip rahim meliputi: 

  • Ultrasonografi transvaginal: Teknik ini memungkinkan dokter melihat lapisan rahim dan mendeteksi adanya polip atau kelainan lainnya. 
  • Histeroskopi: Dengan menggunakan alat tipis yang disebut histeroskop, dokter dapat memeriksa bagian dalam rahim secara langsung dan, jika diperlukan, mengangkat polip yang terdeteksi. 
  • Biopsi endometrium: Teknik ini melibatkan pengambilan sampel jaringan dari rahim untuk dianalisis di laboratorium guna memastikan apakah polip tersebut jinak atau mengandung sel abnormal . 
Mengenal apa itu Premenstrual Syndrome (PMS)
Image source: Freepik

Pengobatan Polip Rahim 

Pengobatan untuk polip rahim tergantung pada ukuran, jumlah, serta gejala yang muncul. Berikut beberapa metode yang sering digunakan: 

  • Pemantauan: Jika polip rahim kecil dan tidak menimbulkan gejala, dokter mungkin akan menyarankan pemantauan rutin untuk memastikan polip tidak bertumbuh atau berubah menjadi kanker. 
  • Pengobatan hormonal: Terapi hormon seperti progesteron atau agonis hormon pelepas gonadotropin (GnRH) dapat membantu mengurangi ukuran polip dan mengendalikan gejala. 
  • Pembedahan: Jika polip menimbulkan gejala atau dicurigai bersifat ganas, dokter mungkin akan merekomendasikan prosedur pengangkatan polip melalui histeroskopi atau dilatasi dan kuretase . 

Komplikasi yang Dapat Muncul 

Meskipun sebagian besar polip rahim bersifat jinak, polip yang tidak diobati dapat menyebabkan komplikasi serius, terutama pada wanita yang berencana untuk hamil. Polip yang tumbuh di area tertentu dapat menghalangi implantasi embrio dan mengganggu kesuburan. Selain itu, meskipun jarang, ada kemungkinan kecil bahwa polip rahim bisa berkembang menjadi kanker.

Baca juga: Mengenal Organ Reproduksi Serviks yang Berperan Penting bagi Wanita!

Polip rahim adalah pertumbuhan jaringan abnormal di dalam rahim yang bisa memengaruhi kesehatan reproduksi wanita. Meskipun sebagian besar polip bersifat jinak dan tidak menimbulkan gejala, penting untuk mewaspadai tanda-tanda seperti pendarahan yang tidak normal. Diagnosis dini dan penanganan yang tepat dapat membantu mencegah komplikasi yang lebih serius, terutama bagi mereka yang merencanakan kehamilan. Jika Anda merasakan gejala yang mengkhawatirkan, segera konsultasikan dengan dokter kandungan untuk evaluasi lebih lanjut. 

Untuk informasi lebih mendalam mengenai kesehatan sistem reproduksi, program kehamilan, atau solusi untuk masalah infertilitas, dokter-dokter di Morula IVF Indonesia siap membantu. Klinik fertilitas Morula IVF menawarkan konsultasi yang komprehensif dan profesional serta berbagai teknologi canggih seperti Inseminasi Buatan, Bayi Tabung, dan lainnya. Dengan pengalaman lebih dari dua dekade, Morula IVF memiliki tim spesialis kandungan yang berdedikasi untuk mendukung Anda dalam usaha memiliki anak yang sehat. Hubungi Morula IVF melalui website resmi atau secara langsung untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan konsultasi. 

Referensi: 

Tetap terhubung dan terinformasi di sini.

Untuk mengetahui informasi lebih lanjut hubungi 150-IVF atau 150-483, Senin – Sabtu pukul 07.00 – 20.00 WIB

Buat Janji

Newsletter

Dapatkan informasi dan tips terbaru dari Morula IVF mengenai program kehamilan dan bayi tabung