Setelah ibu melahirkan buah hati, terdapat proses perdarahan saat melepaskan plasenta dari rahim. Baik melahirkan secara normal maupun caesar, Anda akan mengalami hal tersebut. Kondisi ini normal, namun jika terjadi perdarahan yang berlebihan yaitu perdarahan postpartum, bisa membahayakan nyawa. Seperti apa itu perdarahan postpartum dan apa saja penyebab dan gejalanya? Simak ulasan selengkapnya berikut ini.
Apa itu Perdarahan Postpartum?
Melansir Cleveland Clinic, perdarahan postpartum merupakan perdarahan vagina yang parah setelah melahirkan. Kondisi ini serius dan bisa membahayakan nyawa ibu, yang pada umumnya dapat terjadi dalam 24 jam setelah melahirkan dan lanjut hingga 12 minggu masa pasca-persalinan. Jika perdarahan postpartum ini bisa dideteksi lebih awal dan ditangani dengan cepat, maka akan lebih baik.
- Sperma Berdarah, Bagaimana Cara Mengatasinya?
- Ketahuilah 5 Cara Membedakan Sperma Subur dan Tidak
- Dokter Spesialis Andrologi: Peran, Kualifikasi, dan Pentingnya dalam Kesehatan Pria
- HIV dan AIDS: Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya yang Perlu Diketahui
- Mengenal Perdarahan Implantasi, Bercak Darah Tanda Awal Kehamilan
Perdarahan postpartum merupakan kondisi kehilangan darah dengan total lebih dari 32 ons cairan setelah melahirkan, baik persalinan normal maupun caesar. Terdapat dua jenis dari perdarahan postpartum, antara lain:
- Perdarahan postpartum primer: Terjadi dalam 24 jam setelah persalinan
- Perdarahan postpartum sekunder atau akhir: Terjadi setelah 24 jam sampai 12 minggu postpartum
Penyebab Perdarahan Postpartum
Berikut adalah beberapa penyebab dari perdarahan postpartum, seperti yang dilansir dari Cleveland Clinic, antara lain:
- Atonia uteri: Merupakan kondisi yang mengacu pada rahim yang lunak dan lemah setelah melahirkan. Saat ini terjadi, otot rahim tidak cukup berkontraksi untuk menutup pembuluh darah plasenta.
- Trauma rahim: Kerusakan pada vagina, leher rahim, rahim atau perineum (area antara alat kelamin dan anus) yang menyebabkan perdarahan.
- Jaringan plasenta yang tertahan: Kondisi ini adalah ketika semua plasenta tidak terpisah dari dinding rahim Anda. Pada umumnya disebabkan oleh plasenta yang mempengaruhi kemampuan rahim untuk berkontraksi setelah melahirkan.
- Pembekuan darah: Apabila Anda memiliki kelainan pembekuan darah atau eklampsia, hal tersebut bisa berpengaruh terhadap kemampuan pembekuan tubuh Anda. Selain itu, juga bisa membuat perdarahan kecil tidak tertangani.
Gejala Perdarahan Postpartum
Setiap wanita bisa mengalami perdarahan postpartum dengan gejala yang berbeda-beda. Anda perlu memberi tahu dokter kandungan Anda jika merasa beberapa gejala perdarahan postpartum seperti di bawah ini:
- Gejala tekanan darah yang menurun, seperti pusing, penglihatan kabur atau perasaan ingin pingsan
- Detak jantung yang kencang
- Menurunnya jumlah sel darah merah
- Kulit terlihat pucat
- Mual dan muntah
- Memburuknya nyeri perut dan panggul
Apabila Anda merasakan satu atau lebih gejala-gejala dari postpartum di atas, Anda perlu untuk ke dokter sebab kondisi ini sudah serius. Anda perlu ditangani secara cepat agar tidak terjadi komplikasi yang lebih serius.
Cara Penanganan Perdarahan Postpartum
Fasilitas kesehatan pada umumnya memperlakukan kondisi perdarahan postpartum sebagai keadaan gawat darurat yang harus cepat diatasi. Salah satunya adalah dengan menghentikan sumber perdarahan sesegera mungkin dan mengganti volume darah. Beberapa cara penanganan perdarahan postpartum adalah sebagai berikut:
- Pijat rahim untuk membantu otot rahim berkontraksi
- Pemberian obat-obatan untuk merangsang kontraksi
- Menghilangkan sisa jaringan plasenta dari dalam rahim Anda
- Memperbaiki robekan pada vagina, serviks dan juga rahim
- Menggunakan kateter untuk membantu menekan dinding rahim Anda
- Transfusi darah
Pada beberapa kasus, saat cara-cara tersebut gagal, dokter mungkin merekomendasikan Anda untuk melakukan prosedur laparotomi. Operasi ini dilakukan untuk membuat sayatan di perut Anda untuk menemukan sumber perdarahan.
Nah itulah pembahasan kali ini mengenai penyebab, gejala, dan penanganan perdarahan postpartum. Disarankan bagi Anda untuk melahirkan di fasilitas kesehatan seperti rumah sakit, supaya jika terjadi situasi gawat darurat seperti perdarahan postpartum, Anda bisa ditangani dengan cepat. Selain itu, konsultasi secara rutin bersama dokter kandungan agar persalinan Anda lancar.