Kehamilan adalah momen yang paling membahagiakan bagi seorang ibu. Namun, terkadang ada juga momen yang menimbulkan kekhawatiran, seperti ketika usia kandungan sudah tua, namun belum terjadi kontraksi. Kondisi ini dapat membuat seorang ibu merasa cemas dan khawatir, terutama jika sudah melewati batas waktu perkiraan kelahiran (HPL).
Ada beberapa hal yang dapat menjadi penyebab terjadinya kondisi ini dan perlu diwaspadai karena dapat memicu komplikasi pada proses persalinan. Simak selengkapnya melalui artikel di bawah ini.
Penjelasan menurut medis
Ada beberapa alasan medis mengapa seorang ibu hamil bisa mengalami usia kandungan sudah tua, tetapi belum kontraksi. Berikut adalah penjelasannya:
- Kondisi janin. Beberapa kondisi pada janin seperti berat badan bayi yang terlalu besar, posisi janin yang tidak normal, atau kelainan pada organ tubuh janin dapat memengaruhi proses kontraksi.
- Kondisi rahim. Adanya fibroid atau mioma pada rahim, kelainan bentuk rahim, atau adanya jaringan parut di rahim dapat mempersulit proses kontraksi.
- Faktor hormonal. Hormon progesteron yang tinggi pada trimester ketiga dapat memperlambat proses kontraksi. Selain itu, kurangnya produksi hormon prostaglandin juga dapat mempengaruhi proses kontraksi.
- Kesehatan ibu. Kondisi kesehatan ibu seperti preeklamsia, diabetes gestasional, atau hipertensi dapat mempengaruhi proses kontraksi.
- Faktor genetik. Beberapa ibu hamil memang memiliki gen yang membuat mereka lebih sering mengalami kehamilan melebihi batas waktu HPL.
Risiko usia kandungan sudah tua, tetapi belum kontraksi
Jika seorang ibu hamil mengalami usia kandungan sudah tua, tetapi belum kontraksi, maka ada beberapa risiko yang dapat terjadi. Berikut adalah beberapa risiko tersebut:
- Risiko infeksi pada janin. Semakin lama janin berada di dalam rahim, semakin besar risiko terjadinya infeksi pada janin.
- Risiko komplikasi persalinan. Proses persalinan yang terlalu lama atau sulit dapat meningkatkan risiko terjadinya komplikasi seperti robekan jaringan panggul, persalinan vakum atau forceps, atau bahkan operasi caesar.
- Risiko hipoksia janin. Hipoksia janin terjadi ketika pasokan oksigen ke janin terganggu, yang dapat mengakibatkan kerusakan otak dan organ tubuh janin.
- Risiko kematian janin. Semakin lama janin berada di dalam rahim, semakin besar risiko terjadinya kematian janin.
Baca juga: Inilah 8 Makanan agar Cepat Kontraksi, Wajib Tahu!
Cara mengatasi usia kandungan sudah tua, tetapi belum kontraksi
Jika seorang ibu hamil mengalami usia kandungan sudah tua, tetapi belum kontraksi, maka ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi kondisi tersebut. Berikut adalah beberapa cara mengatasi usia kandungan sudah tua, tetapi belum kontraksi:
- Pengawasan ketat oleh dokter kandungan. Seorang ibu hamil yang mengalami kondisi usia kandungan sudah tua, tetapi belum kontraksi, perlu mendapatkan pengawasan ketat oleh dokter kandungan. Dokter kandungan dapat melakukan pemeriksaan rutin untuk memastikan kondisi janin dan memantau perkembangan kehamilan.
- Stimulasi kontraksi. Dokter kandungan dapat melakukan stimulasi kontraksi pada ibu hamil dengan menggunakan oksitosin atau prostaglandin. Namun, stimulasi kontraksi harus dilakukan dengan hati-hati karena dapat meningkatkan risiko terjadinya komplikasi persalinan.
- Persalinan diinduksi. Jika kondisi kesehatan ibu dan janin memungkinkan, dokter kandungan dapat memutuskan untuk melakukan persalinan diinduksi. Persalinan diinduksi dilakukan dengan memberikan obat atau melakukan tindakan medis lainnya untuk memicu kontraksi.
- Operasi caesar. Jika kondisi kesehatan ibu dan janin membutuhkan tindakan medis yang lebih serius, dokter kandungan dapat memutuskan untuk melakukan operasi caesar untuk mempercepat proses persalinan.
- Menjaga kesehatan dan pola hidup yang sehat. Seorang ibu hamil perlu menjaga kesehatan dan pola hidup yang sehat selama kehamilan, seperti mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi, berolahraga secara teratur, dan menghindari faktor risiko yang dapat mempengaruhi proses persalinan.
Kesimpulannya, usia kandungan yang sudah tua namun belum kontraksi dapat meningkatkan risiko terjadinya komplikasi persalinan dan berbagai masalah kesehatan pada janin. Oleh karena itu, seorang ibu hamil yang mengalami kondisi ini harus mendapatkan pengawasan dan perawatan yang ketat oleh dokter kandungan.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi kondisi ini, namun semua harus dilakukan dengan hati-hati dan atas rekomendasi dari dokter kandungan. Penting bagi seorang ibu hamil untuk selalu memperhatikan kesehatan dan mematuhi anjuran dokter kandungan agar proses persalinan dapat berjalan dengan lancar dan risiko terjadinya komplikasi dapat diminimalkan.
Morula IVF Indonesia adalah klinik fertilitas yang menawarkan konsultasi kandungan profesional dan komprehensif. Dengan lebih dari 26 tahun pengalaman, Morula IVF memiliki tim dokter spesialis kandungan yang berdedikasi untuk membantu pasangan untuk memiliki buah hati yang sehat. Untuk informasi lebih lanjut, anda dapat menghubungi kami atau telusuri website resmi kami untuk menyampaikan pertanyaan maupun konsultasi.
Morula IVF merupakan penyedia layanan program kehamilan bayi tabung atau IVF Center pertama dan satu-satunya di Indonesia yang telah memperoleh sertifikasi RTAC dari Australia. Dengan standar kualitas internasional, Morula IVF telah membantu ribuan pasangan untuk mewujudkan impian memiliki anak melalui program bayi tabung. Terdapat dokter dan tim ahli yang berpengalaman, serta fasilitas modern yang memadai untuk para orangtua yang dapat konsultasi mengenai rencana mereka. Klinik Morula IVF sudah tersebar di penjuru Indonesia, mulai dari Jabodetabek, Bandung, Surabaya, Yogyakarta, sampai Makassar.
Referensi:
- 10 tips to relax in pregnancy. Tommy’s. (2022). Retrieved 18 April 2022, from https://www.tommys.org/pregnancy-information/im-pregnant/mental-wellbeing/10-tips-relax-pregnancy
- 40 weeks pregnant? Read this NHS approved guide to your pregnancy. Start4Life. (2022). Retrieved 18 April 2022, from https://www.nhs.uk/start4life/pregnancy/week-by-week/3rd-trimester/week-40/#anchor-tabs
- 41 weeks pregnant? Read this NHS approved guide to your pregnancy. Start4Life. (2022). Retrieved 18 April 2022, from https://www.nhs.uk/start4life/pregnancy/week-by-week/3rd-trimester/week-41/
- Labor induction – Mayo Clinic. Mayoclinic.org. (2022). Retrieved 18 April 2022, from https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/labor-induction/about/pac-20385141
- Meconium Aspiration. Stanfordchildrens.org. (2022). Retrieved 18 April 2022, from https://www.stanfordchildrens.org/en/topic/default?id=meconium-aspiration-90-P02384
- Overdue pregnancy: What you need to know. Mayo Clinic. (2022). Retrieved 18 April 2022, from https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/pregnancy-week-by-week/in-depth/overdue-pregnancy/art-20048287
- Signs that labour has begun. nhs.uk. (2022). Retrieved 18 April 2022, from https://www.nhs.uk/pregnancy/labour-and-birth/signs-of-labour/signs-that-labour-has-begun/
- What is full term?. Marchofdimes.org. (2022). Retrieved 18 April 2022, from https://www.marchofdimes.org/pregnancy/what-is-full-term.aspx#:~:text=ACOG%20and%20SMFM%20use%20these,and%2041%20weeks%2C%206%20days
- When your baby is overdue. Raising Children Network. (2022). Retrieved 18 April 2022, from https://raisingchildren.net.au/pregnancy/week-by-week/third-trimester/baby-is-overdue
- You and your baby at 42 weeks pregnant. nhs.uk. (2022). Retrieved 18 April 2022, from https://www.nhs.uk/pregnancy/week-by-week/28-to-40-plus/42-weeks/