Penyebab bayi prematur salah satunya adalah kelainan bentuk pada rahim. Bayi lahir prematur adalah kondisi bayi terlahir kurang dari 37 minggu. Artinya, bayi lahir lebih cepat dari usia kehamilan normal selama 40 minggu. Risiko bayi lahir prematur sesuai yang disampaikan oleh WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) yakni sebagai penyumbang terbesar angka kematian bayi. Hal itu disebabkan oleh belum sempurnanya pertumbuhan bayi ketika lahir lebih cepat dari usia kehamilan normal. Lantas, apa saja penyebab bayi lahir prematur? Simak penjelasannya di bawah ini.
Penyebab Terjadinya Bayi Prematur
1. Kelainan Struktur Rahim
Kelainan struktur lahir terletak pada leher rahim. Kelainan yang terjadi antara lain leher rahim menipis, leher rahim membuka dan menutup tanpa disertai kontraksi, leher rahim tidak tertutup normal, serta leher rahim kurang dari 2,5 cm. Akibat kelainan tersebut dari operasi misalnya operasi leher rahim atau rongga perut selama hamil atau bahkan ada sejak lahir.
2. Infeksi
Penyebab bayi lahir prematur selanjutnya adalah infeksi bakteri pada sistem reproduksi dan saluran kemih. Menurut para ahli, infeksi bakteri menghasilkan senyawa yang dapat melemahkan saluran kemih dan lapisan di sekitar ketuban sehingga ketuban pecah lebih cepat. Selain itu, infeksi bakteri juga membuat rahim terinfeksi dan mengalami peradangan yang berakibat kelahiran prematur. Berikut ini beberapa infeksi yang dapat memicu bayi lahir prematur.
- Infeksi rahim (seperti bacterial vaginosis/BV).
- Penyakit menular (seperti gonore, klamidia, dan trikomoniasis).
- Infeksi pada bagian tubuh lain (misalnya pneumonia, infeksi pada ginjal, apendisitis, hingga asymptomatic bacteriuria).
3. Komplikasi
Komplikasi yang dimaksud di sini adalah komplikasi penyakit lain yang terjadi saat kehamilan seperti preeklampsia, diabetes gestasional, tekanan darah tinggi, abruptio plasenta, dan plasenta previa. Komplikasi tersebutlah yang dapat memicu kelahiran prematur.
4. Gaya Hidup
Gaya hidup tidak sehat juga memicu bayi lahir prematur. Contoh dari hal tersebut adalah merokok, minum alkohol, dan mengonsumsi obat-obatan terlarang. Efek samping dari mengonsumsi itu semua berasal dari kandungan yang terdapat di dalamnya dapat menembus plasenta sehingga mengganggu fungsi pembuluh darah plasenta untuk mensuplai oksigen dan nutrisi bagi janin. Akibatnya, risiko bayi lahir prematur, berat badan lahir rendah, dan keguguran meningkat.
5. Faktor Risiko Lain
Selain 4 penyebab bayi lahir prematur yang telah disebutkan di atas, terdapat beberapa faktor lain yang dapat menyebabkan hal itu, di antaranya adalah sebagai berikut.
- Faktor genetik.
- Usia ibu kurang dari 17 tahun atau lebih dari 35 tahun saat hamil.
- Memiliki riwayat keguguran atau aborsi.
- Hamil bayi kembar.
- Cairan ketuban berlebihan.
- Jarak kehamilan saat ini dengan sebelumnya kurang dari enam bulan.
- Stres atau depresi.
Diagnosa
Langkah awal untuk mendeteksi bakal terjadi atau tidaknya kelahiran prematur berdasarkan tanda-tanda yang telah disebutkan di atas adalah dokter memeriksa riwayat kesehatan ibu hamil selama ini. Setelah itu, dilanjutkan dengan pemeriksaan ibu dan janin saat ini oleh dokter. Lalu, dokter melanjutkan dengan memeriksa serviks (leher rahim) untuk memastikan kondisi serviks barangkali telah mengalami pembukaan.
Setelah semua proses tersebut dijalankan, dokter akan melakukan pemeriksaan menggunakan alat CTG (cardiotocography) guna memantau denyut jantung janin dan mengukur frekuensi, durasi, serta kekuatan kontraksi ibu hamil.
Jika pemeriksaan di atas telah selesai, biasanya dokter menyarankan untuk melakukan pemeriksaan lanjutan dengan USG Vagina untuk mengetahui kondisi rahim dan mengukur vagina, Vaginal Swab untuk mendeteksi ada atau tidaknya bakteri penyebab infeksi, serta melakukan pemeriksaan lendir serviks untuk memeriksa protein fetal fibronectin.
Itulah penyebab bayi prematur. Jika Anda merasa mengalami hal-hal tersebut, segera periksakan ke dokter kandungan untuk memeriksa kondisi Anda.