Sebelum merencanakan kehamilan, ada banyak hal yang mesti dipersiapkan oleh calon ibu agar proses kehamilan dan melahirkannya berjalan lancar. Selain aspek kesiapan materi dan mental, ada hal yang tidak kalah penting yaitu kesehatan.
Memang untuk menjadi seorang ibu tidak bisa asal dan sembarang. Hal ini demi melahirkan anak yang sehat dengan perkembangan yang baik. Persiapan perlu dilakukan, seperti tes kesehatan. Anda dapat memakai asuransi kesehatan terbaik agar selama masa persiapan kehamilan hingga persalinan, Anda dan anak mendapatkan pelayanan rumah sakit yang tepat dengan kondisi keuangan tetap aman.
- Waspadai Efek Samping Vasektomi pada Pria Berikut Ini
- Mengenal Penyakit Keturunan Talasemia: Gejala, Penyebab hingga Pencegahannya
- Gondongan dan Kesuburan Pria: Apakah Gondongan Bisa Buat Mandul?
- Cara Menjaga Kesehatan Rahim Untuk Tingkatkan Kesuburan
- Inilah 6 Penyebab Janin Tidak Berkembang dengan Baik
Lalu, sebagai calon ibu yang baik, persiapan apa saja yang sudah Anda lakukan? Salah satu persiapan penting adalah melakukan medical check-up sebelum hamil. Dengan menjalani tes sebelum kehamilan, setidaknya Anda dapat mengurangi risiko terjadinya keguguran atau bayi terlahir dengan bawaan cacat.
Jika Anda sedang merencanakan kehamilan dalam waktu dekat, cobalah berkonsultasi dengan dokter dahulu, lalu menjadwalkan medical check-up sebelum Anda memulai program kehamilan Anda.
Terkait dengan medical check-up sebelum hamil yang perlu Anda lakukan nanti, sebagai referensi berikut ini pilihan tes sebelum kehamilan di rumah sakit. Apa saja?
Tes Kesehatan Sebelum Hamil
Berikut ini adalah beberapa jenis tes kesehatan yang diberikan kepada Anda sebelum memasuki masa kehamilan. Setidaknya ada delapan jenis tes kesehatan yang perlu diketahui. Apa saja?
1. Tes Darah
Jenis tes kesehatan yang pertama adalah tes darah. Jika Anda melakukan tes darah, hal ini berguna untuk mendeteksi berbagai penyakit genetik. Penyakit genetik memiliki risiko berbahaya yaitu dapat diturunkan pada bayi saat masa kehamilan. Sehingga, tes darah ini sangat disarankan bagi calon ibu.
Selain itu, kegunaan lain dari tes darah adalah Anda dapat menghindari bayi yang terserang kelainan genetik. Sebab, jika Anda terbukti memiliki penyakit genetik, dokter pasti akan mencarikan solusi dan memberikan program kehamilan yang sesuai untuk Anda dan pasangan.
2. Pap Smear
Jenis tes yang kedua adalah pap smear. Pap smear merupakan salah satu tes kesehatan yang paling disarankan untuk para perempuan dewasa. Fungsi dari tes pap smear ini untuk mendeteksi keberadaan virus HPV (Human Papilloma Virus) sebagai penyebab kanker serviks.
Adapun mengenai urgensi tes pap smear sebelum merencanakan kehamilan adalah agar dokter secepatnya menemukan jika terdapat virus HPV, kelainan rahim atau vagina pada calon ibu. Mengapa hal ini penting? Yakni agar Anda mendapatkan solusi penanganan yang tepat sehingga tidak berbahaya bagi kesehatan ibu dan janin saat program kehamilan nanti.
3. Fungsi Tiroid
Tahukah Anda, gangguan tiroid adalah sesuatu yang paling sering menyerang perempuan dewasa dan anak-anak. Terlebih bagi ibu hamil, jika memiliki gangguan tiroid ini akan berisiko. Seperti semakin besar kemungkinan mengalami keguguran, bayi terlahir prematur, dan gangguan perkembangan otak janin.
Penyakit tiroid ini juga berdampak pada tingkat kesuburan calon ibu sehingga menyebabkan sulit hamil. Sehingga, Anda sebagai calon ibu perlu melakukan salah satu tes kesehatan ini, terutama bila sebelumnya Anda pernah mengalami gangguan tiroid.
4. Tes Glukosa
Selanjutnya adalah tes glukosa. Tes glukosa ini juga direkomendasikan bagi calon ibu yang memiliki riwayat diabetes atau masuk dalam kategori obesitas. Perlu Anda ketahui, diabetes merupakan penyakit yang patut diwaspadai terlebih jika Anda sebagai calon ibu hamil.
Hasil penelitian juga mengemukakan bahwa ibu hamil penderita diabetes dapat membahayakan janin yang dikandungnya. Ada risiko yang mesti ditanggung seperti bayi bisa terlahir degan gula darah rendah bahkan meninggal sebelum lahir. Sehingga, tes gula darah menjadi salah satu tes sebelum kehamilan yang penting dilakukan oleh calon ibu hamil.
5. Analisa Gen
Tes selanjutnya adalah melakukan analisa gen atau genetik. Dimana mungkin ada sebagian orang yang memiliki bawaan penyakit genetik. Hal ini dapat terjadi tanpa disadari orang tersebut. Sehingga, diperlukan sebuah tes darah khusus.
Tes analisa gen ini berfungsi untuk menganalisa calon ibu hamil, jika ada ‘bakat’ kelainan genetik yang Anda miliki atau dari pasangan. Contoh penyakit genetik diantaranya seperti, talasemia dan down syndrome.
Hal ini untuk mengetahui apakah Anda dan pasangan membawa gen resesif yang kemungkinan dapat diwariskan kepada janin. Hal ini dapat menimbulkan masalah tertentu. Namun, jika Anda dapat mendeteksi lebih awal dengan analisa gen, risiko penyakit genetik ini bisa dikurangi.
6. Tes TORCH
Jenis tes kesehatan selanjutnya adalah tes TORCH. TORCH adalah singkatan dari Toxoplasma, Rubella, Cytomegalovirus dan Herpes Simplex Virus. Virus-virus tersebut cukup berbahaya bagi calon ibu hamil. Hal tersebut berisiko meningkatkan risiko keguguran dan bayi yang terlahir cacat. Tes TORCH adalah tes yang cukup direkomendasikan untuk menjaga kesehatan calon ibu dan bayi selama masa kehamilan.
7. Tes Penyakit Kelamin
Tes kesehatan yang selanjutnya adalah tes penyakit kelamin. Tes penyakit kelamin ini sangat disarankan oleh Centers for Disease Control and Prevention (CDC) untuk calon ibu, sebagai salah satu kelengkapan check-up pra-kehamilan. Sebab, penyakit kelamin seperti klamidia atau sipilis sering tidak disadari di awal-awal.
Hal ini berisiko untuk calon ibu hamil diantaranya seperti mempersulit kehamilan. Penyakit klamidia dapat menyebabkan terbentuknya jaringan parut pada tuba falopi di rahim. Penyakit kelamin tertentu juga bisa menghambat pembuahan sehingga peluang Anda hamil menjadi lebih kecil.
8. Tes Ginekologi
Tes Ginekologi atau screening ginekologi adalah tes pemeriksaan kesehatan yang dilakukan sebelum kehamilan. Sebab, kesehatan organ intim wanita memang sudah seharusnya mendapatkan perhatian lebih. Adapun fungsi dari pemeriksaan ini adalah untuk mendeteksi kemungkinan adanya penyakit kista, tumor jinak, uterine fibroid, dan penyakit radang panggul pada calon ibu hamil.
Selain itu, fungsi lainnya adalah sebagai metode melakukan deteksi terhadap penyakit polycystic ovarian syndrome (PCOS). PCOS merupakan sebuah gangguan hormonal yang dapat menyebabkan pembesaran ovarium dengan kista kecil di tepi luar.