Apakah Anda divonis PCOS tapi haid teratur? PCOS adalah singkatan dari Polycystic Ovary Syndrome atau dalam bahasa indonesia disebut dengan sindrom polikistik ovarium adalah kondisi dimana wanita memiliki ukuran ovarium yang lebih besar dari normal. Selain itu pada penderita PCOS jumlah folikel di dalam rahim lebih banyak minimal berjumlah 12.
PCOS adalah sebuah penyakit pada wanita yang umumnya disebabkan oleh adanya gangguan hormonal. Wanita yang memiliki masalah PCOS tersebut sangat mungkin mengalami kondisi infertilitas yang akan membuatnya sulit untuk hamil. PCOS juga akan menyebabkan menstruasi yang datang menjadi tidak teratur bahkan bisa beberapa bulan sekali.
Mengapa PCOS tapi Haid Teratur?
Pertanyaannya adalah mengapa ada kasus dimana wanita tetap mengalami siklus haid yang teratur namun divonis PCOS. Padahal salah satu gejala yang paling mudah dikenali dari PCOS yaitu haid yang tidak teratur. Kondisi seperti ini memang bisa saja terjadi namun wanita tersebut akan tetap mengalami kesulitan hamil alias infertilitas. Haid terjadi ketika sel telur yang diproduksi oleh ovarium tidak dibuahi oleh sperma.
Nah, ovarium atau dikenal juga dengan indung telur pada wanita yang normal jumlahnya ada dua yaitu kiri dan kanan dari rahim. Keduanya akan menghasilkan sel telur dan beragam hormon. Ketika sel telur keluar dari ovarium itulah yang disebut sebagai ovulasi. Sebelum dikeluarkan dari ovarium melalui ovulasi, sel telur akan mengalami perkembangan lebih dulu di dalam folikel.
Jika menurut pemeriksaan melalui USG rahim mengalami polikistik dan hormon Anda terganggu maka sebenarnya sudah bisa disebut mengalami PCOS meskipun tanpa ada gejala haid yang tidak teratur. Anda tetap mengalami haid dengan siklus yang teratur tapi tidak terjadi ovulasi atau pelepasan sel telur dan inilah yang menyebabkan wanita sulit hamil.
Gejala yang Menunjukkan PCOS
Adanya kasus dimana wanita tetap mengalami siklus haid yang teratur meskipun menderita PCOS merupakan bukti bahwa tidak semua gejala harus dipenuhi. Maksudnya dalam hal ini bisa saja seorang wanita sebenarnya mengalami PCOS dan mengalami kesulitan mendapatkan keturunan meskipun tidak mengalami semua gejala yang ada.
Secara umum gejala yang sering muncul pada wanita yang menderita PCOS yaitu :
- Tidak teraturnya siklus menstruasi, bisa saja 2-3 bulan sekali bahkan ada yang sampai 10 bulan tidak haid.
- Haid yang sangat berat dengan jumlah darah yang banyak dan deras.
- Tumbuhnya rambut ataupun bulu pada bagian wajah, dada, perut dan punggung.
- Berjerawat pada wajah, dada serta punggung bagian atas.
- Mengalami kenaikan berat badan yang cukup banyak bahkan sampai obesitas.
- Mengalami kebotakan
- Warna kulit menjadi lebih gelap pada bagian tertentu terutama di bagian lipatan-lipatan seperti leher, bagian bawah payudara dan selangkangan.
Penyebab PCOS
Sindrom polikistik pada ovarium atau PCOS ini pada dasarnya merupakan gangguan yang terjadi pada sistem hormonal. Wanita yang PCOS biasanya memiliki kadar hormon androgen atau hormon maskulin yang lebih tinggi sehingga memicu terjadinya kantong-kantong berisi cairan pada ovarium atau indung telur. Hormon androgen adalah hormon yang membuat wanita mempunyai ciri fisik mirip pria.
Adanya kantong cairan tersebut menyebabkan sel telur tidak bisa berkembang secara sempurna sehingga akan sulit dilepaskan dengan teratur. Kondisi seperti itulah yang membuat siklus haid menjadi tidak teratur. Bukan hanya akan mengalami infertilitas saja namun pada wanita yang menderita PCOS sangat mungkin lebih rentan terhadap penyakit tekanan darah tinggi dan diabetes.
Pada beberapa kasus PCOS bisa disebabkan juga oleh adanya faktor genetik atau keturunan. Wanita yang dalam garis keluarganya pernah ada yang mengalami PCOS maka akan lebih rentan menderita penyakit yang sama.
Wanita dengan PCOS tapi haid teratur sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter agar bisa diberikan penanganan lebih lanjut. Dengan demikian kehamilan masih bisa diusahakan secara medis.