Ooforektomi adalah prosedur bedah yang melibatkan pengangkatan satu atau kedua indung telur (ovarium) dari tubuh seorang wanita. Meskipun mungkin terdengar menakutkan, ooforektomi adalah salah satu pilihan pengobatan yang penting dalam manajemen berbagai kondisi kesehatan, terutama terkait dengan kanker ovarium dan masalah hormonal.
Apa Itu Ooforektomi?
Ooforektomi merupakan istilah medis untuk pengangkatan ovarium. Prosedur ini dapat dilakukan secara unilateral (satu ovarium) atau bilateral (kedua ovarium). Ooforektomi seringkali menjadi pilihan dalam pengobatan kanker ovarium, tetapi juga bisa dilakukan untuk mengatasi masalah lain seperti endometriosis, kista ovarium yang berulang, atau untuk mengurangi risiko kanker pada wanita yang memiliki riwayat keluarga yang kuat terhadap penyakit ini.
- Pentingnya Pemeriksaan Ginekologi Pada Wanita, Wajib Tahu!
- Makanan Pelancar Menstruasi: 6 Pilihan Terbaik untuk Siklus yang Lancar dan Sehat
- 9 Gejala & Tanda-Tanda Menuju Menopause: Panduan Lengkap
- Vaginismus: Memahami Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya
- Apa Itu Lupus? Berikut Pengertian dan Penjelasannya
Indikasi Ooforektomi
Ada beberapa alasan mengapa seorang dokter mungkin merekomendasikan ooforektomi, antara lain:
1. Kanker Ovarium
Kanker ovarium adalah salah satu jenis kanker yang paling berbahaya karena seringkali tidak terdeteksi hingga stadium lanjut. Ooforektomi menjadi tindakan pembedahan utama untuk wanita yang didiagnosis dengan kanker ini. Dengan mengangkat ovarium yang terkena, dokter bertujuan untuk menghilangkan tumor dan mencegah penyebaran sel kanker ke bagian tubuh lainnya. Dalam beberapa kasus, ooforektomi bilateral (pengangkatan kedua ovarium) juga dilakukan untuk menurunkan risiko kekambuhan kanker, terutama jika sel kanker sudah menyebar.
2. Kista Ovarium
Kista ovarium adalah kantung berisi cairan yang terbentuk di dalam atau pada permukaan ovarium. Meskipun banyak kista ovarium bersifat jinak dan dapat hilang dengan sendirinya, ada kalanya kista tersebut berukuran besar atau tidak menunjukkan tanda perbaikan setelah beberapa siklus menstruasi. Dalam situasi ini, ooforektomi dapat menjadi solusi untuk menghilangkan kista tersebut, mengurangi risiko komplikasi, dan mengatasi gejala yang menyertainya, seperti nyeri atau tekanan di area panggul.
Baca juga: Primary Ovarian Insufficiency (POI): Penyebab, Gejala, dan Penanganan
3. Endometriosis
Endometriosis adalah kondisi di mana jaringan mirip lapisan rahim tumbuh di luar rahim, sering kali di ovarium dan area panggul lainnya. Ini dapat menyebabkan nyeri hebat, perdarahan yang tidak normal, dan masalah kesuburan. Dalam kasus di mana endometriosis sudah parah dan tidak merespons pengobatan lain, ooforektomi dapat dipertimbangkan untuk mengangkat ovarium yang terkena. Tindakan ini tidak hanya mengurangi rasa sakit tetapi juga bisa membantu meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.
4. Faktor Genetik
Wanita yang memiliki riwayat keluarga kanker payudara atau kanker ovarium, terutama yang memiliki mutasi genetik BRCA1 dan BRCA2, sering kali menghadapi risiko tinggi terkena kanker tersebut. Sebagai langkah pencegahan, ooforektomi mungkin direkomendasikan untuk mengurangi risiko kanker di masa depan. Dengan mengangkat ovarium, wanita dapat menurunkan risiko pengembangan kanker ovarium secara signifikan, meskipun mereka mungkin harus mempertimbangkan pilihan terapi hormon untuk mengatasi efek samping yang ditimbulkan akibat penghilangan ovarium.
Prosedur Ooforektomi
Ooforektomi adalah prosedur bedah yang penting dan biasanya dilakukan di rumah sakit dengan anestesi umum untuk memastikan kenyamanan pasien selama operasi. Berikut adalah langkah-langkah umum yang terlibat dalam prosedur ini:
1. Persiapan
Sebelum melakukan ooforektomi, dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan menyeluruh untuk mengevaluasi kesehatan pasien secara keseluruhan. Ini mungkin termasuk tes darah, pencitraan (seperti ultrasound atau CT scan), dan pemeriksaan fisik. Dokter juga akan memberikan instruksi spesifik tentang persiapan yang diperlukan sebelum operasi, yang biasanya mencakup puasa selama beberapa jam sebelum pembedahan untuk mencegah komplikasi saat anestesi. Selain itu, pasien akan diajak berdiskusi tentang prosedur yang akan dilakukan, risiko yang terkait, dan apa yang dapat diharapkan setelah operasi.
2. Pembedahan
Prosedur ooforektomi dapat dilakukan dengan dua pendekatan bedah yang berbeda:
- Laparotomi: Ini adalah metode pembedahan tradisional yang melibatkan sayatan besar di perut. Laparotomi mungkin diperlukan jika ada kebutuhan untuk melakukan prosedur tambahan atau jika terdapat komplikasi yang lebih kompleks.
- Laparoskopi: Metode ini lebih modern dan merupakan prosedur minimal invasif yang menggunakan beberapa sayatan kecil di perut. Dengan bantuan kamera kecil (laparoskop) dan instrumen bedah, dokter dapat mengangkat ovarium dengan kerusakan jaringan yang minimal. Laparoskopi umumnya mengurangi waktu pemulihan dan mengurangi rasa sakit pascaoperasi.
Pilihan antara laparotomi dan laparoskopi biasanya bergantung pada kondisi kesehatan pasien, ukuran dan lokasi ovarium yang akan diangkat, serta kompleksitas kasus yang dihadapi.
3. Pemulihan
Setelah prosedur, pasien biasanya akan dipindahkan ke ruang pemulihan untuk diawasi sebelum kembali ke kamar rawat inap. Durasi tinggal di rumah sakit dapat bervariasi, biasanya berkisar antara satu hingga beberapa hari, tergantung pada jenis pembedahan yang dilakukan dan kondisi kesehatan pasien secara keseluruhan. Selama fase pemulihan, pasien akan mendapatkan perawatan yang tepat untuk mengelola rasa sakit, serta instruksi mengenai aktivitas yang harus dihindari dan waktu untuk kembali ke aktivitas normal. Pemulihan penuh bisa memakan waktu beberapa minggu, dan pasien disarankan untuk mengikuti semua instruksi pascaoperasi dari dokter untuk meminimalkan risiko komplikasi dan mendukung proses penyembuhan yang optimal.
Baca juga: MRKH Syndrome: Memahami Kondisi yang Mempengaruhi Kesehatan Reproduksi Perempuan
Efek Samping dan Pemulihan
Seperti semua prosedur bedah, ooforektomi memiliki risiko dan efek samping. Beberapa efek samping yang mungkin terjadi termasuk:
- Perubahan Hormonal: Jika kedua ovarium diangkat, produksi hormon estrogen dan progesteron akan terhenti, menyebabkan gejala menopause seperti hot flashes, perubahan suasana hati, dan penurunan libido. Wanita mungkin juga berisiko lebih tinggi terhadap osteoporosis dan penyakit jantung, sehingga konsultasi mengenai terapi hormon sangat penting.
- Kemandulan: Ooforektomi bilateral secara permanen menghilangkan kemampuan untuk hamil. Wanita yang mempertimbangkan prosedur ini harus mendiskusikan rencana kehamilan mereka dengan dokter dan mungkin perlu mempertimbangkan opsi kesuburan, seperti pengambilan sel telur sebelum operasi.
- Risiko Bedah: Risiko infeksi, pendarahan, dan komplikasi anestesi dapat terjadi. Persiapan yang baik dan mengikuti instruksi pascaoperasi sangat penting untuk mengurangi risiko ini.
Proses pemulihan bervariasi tergantung pada metode pembedahan dan kesehatan pasien. Pasien disarankan untuk menghindari aktivitas berat dan mengikuti kontrol rutin dengan dokter. Dengan pemahaman yang baik tentang efek samping dan langkah-langkah pemulihan, pasien dapat lebih siap menghadapi perubahan setelah ooforektomi.
Ooforektomi adalah prosedur penting dalam manajemen kesehatan wanita, terutama bagi mereka yang berisiko tinggi terhadap kanker ovarium atau memiliki masalah kesehatan lain yang berkaitan dengan ovarium. Meskipun mungkin ada risiko dan efek samping, manfaat dari prosedur ini sering kali lebih besar dibandingkan dengan potensi masalah yang dihadapi. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mempertimbangkan ooforektomi, penting untuk mendiskusikan semua opsi dengan dokter untuk memahami risiko dan manfaatnya dengan lebih baik.
Untuk mengetahui lebih dalam mengenai kesehatan sistem reproduksi, program kehamilan ataupun masalah infertilitas, Anda bisa konsultasikan dengan dokter-dokter kandungan profesional di Morula IVF Indonesia. Klinik fertilitas ini menawarkan konsultasi kandungan profesional dan komprehensif. Dengan pengalaman lebih dari 26 tahun, Morula IVF memiliki tim dokter spesialis kandungan yang berdedikasi untuk membantu pasangan untuk memiliki buah hati yang sehat. Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat menghubungi atau telusuri website resmi Morula IVF untuk menyampaikan pertanyaan maupun konsultasi.
Referensi:
- ScienceDirect. Ovariectomy. Diakses pada Oktober 2024.
- Mayo Clinic. Oophorectomy Overview. Diakses pada Oktober 2024.
- NCBI. Oophorectomy. Diakses pada Oktober 2024.
- WebMD. Ovaries Removal Surgery. Diakses pada Oktober 2024.