Salah satu ikhtiar untuk memperoleh kehamilan adalah dengan bayi tabung atau IVF. Umumnya cara ini dilakukan ketika pasangan suami istri kesulitan untuk memiliki keturunan dengan prosedur hubungan suami istri biasa. Nah, belakangan ini juga muncul teknologi baru bernama frozen embryo transfer yang dapat dilakukan sebagai upaya untuk mencapai kehamilan.
Frozen embryo transfer merupakan hasil dari pengembangan teknologi bayi tabung. Namun teknologi ini lebih baru dan berdasarkan penelitian lebih memiliki peluang yang besar untuk hamil. Nah, untuk mengetahui lebih jelas mengenai proses frozen embryo transfer dan persiapan untuk menjalaninya, yuk simak ulasan berikut ini!
Pengertian Frozen Embryo Transfer
Sebelum mengenal frozen embryo transfer, ada baiknya Anda mengenal proses bayi tabung terlebih dahulu. Proses bayi tabung dimulai dengan pengambilan sampel sel telur wanita dan sperma pria kemudian digabungkan di kaca petri sampai terjadi pembuahan. Kemudian sel telur yang telah dibuahi (disebut dengan embrio) diinapkan di laboratorium khusus sebelum dimasukkan ke dalam rahim. Setelah masuk ke rahim, embrio akan berkembang normal seperti kehamilan umumnya.
Pada saat pengambilan sel telur, dokter tidak hanya mengambil 1 buah sel telur saja, melainkan beberapa sel telur yang kemudian dipilih satu terbaik. Nah, pada frozen embryo transfer, sisa embrio yang tidak dimasukkan ke rahim akan dibekukan dan disimpan di tempat pendingin khusus. Suhu tempat tersebut mencapai -200 derajat celcius.
Nantinya embrio beku yang disimpan dapat digunakan kembali untuk kehamilan berikutnya. Embrio beku juga bisa ditransfer ke rahim jika pembuahan yang pertama gagal. Kabar baiknya, embrio beku ini dapat disimpan selama bertahun-tahun dengan peluang keberhasilan yang sama besar.
Persiapan Sebelum Frozen Embryo Transfer
Bagi Anda yang hendak melakukan proses frozen embryo transfer, sebaiknya melakukan beberapa persiapan berikut ini:
1. Minum Obat Sesuai Aturan Pakai
Sebelum melakukan proses transfer embrio beku, Anda akan diberikan obat berupa progesteron sebagai persiapan untuk rahim menerima embrio. Tentunya dosis obat telah disesuaikan dengan kebutuhan, oleh karena itu pastikan Anda minum obat sesuai dengan aturan yang telah diberikan dokter. Tidak hanya itu, dokter juga akan meresepkan obat kesuburan yang wajib diminum sesuai dengan anjuran.
2. Gunakan Kaus Kaki Agar Tetap Hangat
Perlu Anda ketahui bahwa menurut pengobatan Tiongkok, rahim yang dingin dapat menyebabkan ketidaksuburan. Anda disarankan untuk menggunakan kaus kaki supaya tetap hangat. Meskipun ini hanya mitos, namun banyak pasien bayi tabung yang sudah mencoba cara ini saat proses bayi tabung berlangsung.
3. Tidur Nyenyak
Untuk mendukung proses transfer embrio beku, pastikan Anda mendapatkan kualitas tidur yang cukup dan baik. Tidur yang cukup sangat berkaitan dengan kesuburan seorang wanita. Bahkan sebuah penelitian mengungkapkan bahwa wanita yang tidur 8 jam per hari memiliki tingkat fertilitas yang lebih tinggi dibanding wanita yang tidak memiliki tidur cukup.
4. Hindari Suhu Ekstrim di Rahim dan Perut Anda
Bekerja menggunakan laptop atau komputer di dekat perut rupanya bisa mempengaruhi kesuburan. Panas atau suhu ekstrim dari perangkat elektronik bisa menghambat peluang hamil. Oleh sebab itu, hindari berbagai perangkat yang bisa menurunkan kesuburan Anda. Selain itu, Anda sebaiknya juga tidak mandi air panas, sauna, atau aktivitas lain yang melibatkan suhu tinggi.
5. Mengonsumsi Makanan Sehat
Sebelum melakukan frozen embryo transfer, Anda juga disarankan mengonsumsi makanan sehat. Makanan yang dikonsumsi sebaiknya rendah karbohidrat, tinggi protein, dan juga tinggi lemak. Makanan tersebut dapat membantu meningkatkan fungsi hormon kesuburan. Beberapa makanan yang direkomendasikan antara lain buah-buahan, kacang-kacangan, biji-bijian, dan juga gandum utuh.
6. Jauhi Bahan Kimia
Agar proses transfer embrio beku berhasil, Anda sebaiknya menjauhi bahan kimia. Bahan kimia dapat mengganggu fungsi reproduksi dan berpengaruh buruk terhadap kesuburan. Beberapa bahan kimia tersebut antara lain parabens, dioksin, triclosan, dan juga BPA’s. Umumnya bahan kimia terdapat pada cat kuku, kosmetik wangi, sabun wangi, dan juga alat masak anti lengket.
7. Susun Rencana yang Matang
Sebelum memulai proses frozen embryo transfer, Anda dan pasangan sebaiknya diskusi terlebih dahulu. Gali informasi selengkapnya mengenai proses ini yang dapat dijadikan bahan diskusi. Tanyakan mengenai biaya, waktu yang dibutuhkan, serta persentase keberhasilan. Diskusikan juga mengenai siapa yang akan mendampingi Anda melakukan proses ini.
8. Minum Air Sebelum Proses Transfer Embrio Beku
Umumnya dokter akan menyarankan Anda untuk minum air sebelum proses transfer embrio beku. Mengenai takarannya, tanyakan kepada dokter yang menangani Anda. Air putih yang cukup dapat mengubah sudut rahim serta meningkatkan keberhasilan program.
Nah, itulah beberapa hal yang perlu Anda persiapkan sebelum melakukan frozen embryo transfer. Dengan rencana dan persiapan yang matang, maka kemungkinan untuk berhasil akan jauh lebih besar. Jangan lupa untuk berdiskusi dengan dokter yang mendampingi guna mempersiapkan transfer lebih lanjut.