Dengan mengetahui masa subur pria, akan sangat membantu meningkatkan kemungkinan hamil pada wanita. Masa subur pada pria berbeda dengan wanita yang sudah umum diketahui. Selama kualitas sperma baik dan kuantitas sperma cukup, maka sudah bisa dianggap masa subur. Untuk lebih jelasnya, simak indikasi penentu masa subur pada pria berikut ini.
Indikasi Penentu Masa Subur Pada Pria
1. Kuantitas Sperma
Jumlah sperma dikatakan subur apabila dalam sekali ejakulasi mampu mengeluarkan 15 juta sperma per milliliter air mani. Jika sperma yang dihasilkan kurang dari angka tersebut, maka yang terjadi adalah sebaliknya. Pria dapat dikatakan kurang subur dan akan sulit melakukan pembuahan.
- Mengenal Penyakit Keturunan Type 1 Diabetes: Gejala, Penyebab hingga Pencegahannya
- Vaginosis Bakterialis: Memahami dan Mengatasi Masalah Kesehatan Intim Wanita
- Berikut 8 Gejala Endometriosis yang Wajib Anda Ketahui
- Keluar Gumpalan Daging Seperti Lemak Saat Haid, Berbahaya?
- Ketahuilah 10 Gejala Autoimun yang Umum Terjadi
2. Pergerakan Sperma
Pergerakan sperma biasa disebut juga dengan motilitas. Jika sperma bergerak lincah setidaknya 40% dari total sperma sehat menuju tuba fallopi, maka proses pembuahan bisa cepat terjadi. Indikasi ini perlu dilakukan di laboratorium karena memerlukan alat khusus untuk mengamati pergerakan sperma.
3. Bentuk Sperma
Bentuk sperma yang normal memiliki kepala berbentuk oval dan ekor yang panjang. Dibutuhkan sekitar lebih dari 50% sperma berbentuk normal untuk menentukan bahwa pria tersebut memiliki sperma yang subur. Oleh sebab itu, masa subur pada pria juga harus didukung oleh bentuk sperma yang normal untuk meningkatkan peluang kehamilan.
4. Hormon
Indikasi untuk menentukan masa subur pada pria selanjutnya adalah dari hormon testosteron, yakni hormon seks yang membantu memproduksi sel sperma. Maka dari itu, menjaga agar hormon ini tetap stabil adalah upaya menjaga masa subur pada pria juga.
Faktor Lain Pendukung Masa Subur Pada Pria
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa kunci pokok menentukan masa subur adalah dengan melihat kualitas dan kuantitas sperma yang dihasilkan saat ejakulasi. Beberapa hal berikut adalah faktor untuk meningkatkan kualitas sperma.
1. Usia
Usia pria di atas 40 tahun akan menurunkan tingkat kesuburan dan kualitas sperma. Jika Anda merasa tidak subur saat berusia 40 ke atas, itu kemungkinan dari faktor usia. Anda dapat memeriksakan ke dokter jika usia dan kualitas maupun kuantitas sperma tidak semestinya. Misalnya, Anda masih berusia 30an namun sering mengeluarkan air mani encer yang merupakan tanda ketidaksuburan sperma.
2. Makanan
Menerapkan pola makan sehat adalah hal yang perlu untuk meningkatkan kualitas sperma. Makanan tersebut seperti ikan, buah-buahan, sayur-sayuran, dan biji-bijian yang utuh. Dengan begitu, sperma lebih aktif dan meningkatkan kualitas sperma lebih subur.
3. Olahraga
Olahraga yang teratur juga dapat mendukung meningkatkan kualitas sperma. Pria yang teratur berolahraga akan mempunyai kualitas sperma lebih sehat dan lincah daripada pria yang jarang berolahraga. Tentu ini adalah manfaat olahraga, bukan sebuah pengkategorian.
4. Gaya Hidup
Gaya hidup di sini lebih mengacu kepada perokok aktif dan pria yang suka mengonsumsi minuman yang mengandung kafein maupun alkohol. Zat-zat yang terdapat pada rokok maupun minuman tersebut dapat merusak kualitas sperma.
5. Suhu dan Radiasi
Kualitas sperma juga dipengaruhi oleh suhu testis. Testis harus mempunyai suhu 1 atau 2 derajat celcius lebih dingin daripada suhu tubuh. Oleh sebab itu pria disarankan untuk tidak memakai celana dalam yang ketat dan berlama-lama berendam air hangat karena suhu testis dapat lebih panas dibanding suhu tubuh. Tentu hal itu dapat menurunkan atau memperlambat produksi sperma. Selain itu, jagalah testis agar tidak terkena zat kimia yang membahayakannya.
6. Penyakit Menular Seksual
Penyakit menular seksual tentu menghambat produksi sperma sehingga kuantitas dan kualitas sperma pun menurun. Penyakit tersebut seperti klamidia dan gonore.
Jadi, kapan masa subur pria? Masa subur pada pria dilihat dari kualitas dan kuantitas sperma. Selama kualitas sperma baik dan kuantitas sperma tidak kurang, maka pria dikatakan subur. Beberapa faktor atau indikator di atas perlu dilakukan di laboratorium sebab tidak dapat dilihat secara kasat mata. Oleh sebab itu, konsultasikan juga ke dokter spesialis andrologi untuk masalah kesuburan.