Kontrasepsi adalah bagian penting dalam perencanaan keluarga dan kesehatan reproduksi. Salah satu metode kontrasepsi yang semakin populer adalah Intrauterine Device (IUD), yang dikenal efektif dalam mencegah kehamilan.
Apa itu IUD?
IUD adalah alat kontrasepsi yang berbentuk T dan ditempatkan di dalam rahim oleh tenaga medis yang terlatih. Terdapat dua jenis IUD: IUD hormonal dan IUD tembaga. IUD hormonal melepaskan hormon progestin, sementara IUD tembaga menggunakan tembaga untuk mencegah kehamilan. Kedua jenis IUD ini memiliki tingkat efektivitas yang sangat tinggi, dengan kemungkinan kegagalan kurang dari 1% per tahunUD
- Manfaat dari Detox Rahim dan Bagaimana Cara Melakukannya
- Sumber Vitamin D untuk Ibu Hamil: Mengapa Penting dan Bagaimana Memenuhinya
- Mengenal Penyakit Keturunan Type 1 Diabetes: Gejala, Penyebab hingga Pencegahannya
- Apa Itu Toxoplasma? Simak Penjelasan Lengkapnya Di Sini
- Inilah 6 Penyebab Janin Tidak Berkembang dengan Baik
IUD bekerja dengan mencegah sperma untuk membuahi sel telur. IUD hormonal juga mengubah lapisan rahim sehingga tidak mendukung perkembangan embrio jika terjadi pembuahan. Sementara itu, IUD tembaga menciptakan lingkungan yang tidak ramah bagi sperma, menghalangi mereka untuk mencapai sel telur.
Jenis-Jenis IUD dan Cara Kerjanya
1. IUD Tembaga
- Cara kerja: IUD jenis ini terbuat dari tembaga, yang merupakan spermisida alami. Tembaga menciptakan lingkungan yang tidak nyaman bagi sperma, sehingga mengurangi kemampuannya untuk mencapai dan membuahi sel telur. IUD tembaga ini tidak mengandung hormon, menjadikannya pilihan populer bagi mereka yang sensitif terhadap hormon.
- Merek umum: Paragard.
- Durasi efektivitas: Bisa bertahan hingga 10 tahun setelah pemasangan.
2. IUD Hormonal
- Cara kerja: Mengandung hormon progestin, yang bekerja dengan menebalkan lendir serviks agar sulit bagi sperma mencapai sel telur, serta menipiskan dinding rahim untuk mencegah implantasi.
- Merek umum: Mirena, Kyleena, Liletta, Skyla.
- Durasi efektivitas: Bervariasi, dari 3 hingga 7 tahun tergantung pada mereknya.
Kedua jenis IUD ini memiliki tingkat efektivitas yang sangat tinggi. Menurut Planned Parenthood, efektivitas IUD dalam mencegah kehamilan mencapai lebih dari 99%, setara dengan metode sterilisasi, namun dapat dihentikan kapan saja jika pengguna ingin merencanakan kehamilan di masa depan.
Kelebihan Menggunakan IUD
1. Efektivitas Jangka Panjang
IUD adalah kontrasepsi yang memberikan perlindungan jangka panjang tanpa perlu mengingat jadwal pemakaian seperti pil atau suntik KB.
2. Mudah dan Reversibel
Setelah IUD dipasang, pengguna tidak perlu melakukan perawatan khusus. IUD juga bersifat reversibel, sehingga pengguna bisa melakukan program hamil segera setelah alat ini dilepaskan.
3. Pilihan Bebas Hormon
Bagi yang sensitif terhadap hormon, IUD tembaga adalah opsi yang bebas dari efek samping hormonal seperti perubahan suasana hati atau penambahan berat badan.
4. Mengurangi Nyeri Haid (IUD Hormonal)
IUD hormonal terbukti dapat mengurangi intensitas nyeri haid dan membuat siklus menstruasi lebih ringan atau bahkan berhenti sepenuhnya, yang dapat menjadi solusi bagi mereka yang mengalami menstruasi berlebihan atau menyakitkan.
Risiko dan Efek Samping IUD
Seperti semua metode kontrasepsi, IUD juga memiliki risiko dan efek samping yang perlu dipertimbangkan, meskipun jarang terjadi:
1. Kram dan Nyeri pada Awal Pemasangan
Beberapa pengguna melaporkan kram atau nyeri panggul dalam beberapa hari setelah pemasangan. Rasa nyeri ini biasanya akan berkurang dengan sendirinya, namun obat pereda nyeri dapat membantu jika dibutuhkan.
2. Perubahan Menstruasi
- IUD hormonal dapat membuat menstruasi lebih ringan atau bahkan berhenti sepenuhnya.
- IUD tembaga mungkin menyebabkan menstruasi lebih berat dan kram yang lebih intens pada awal penggunaan.
3. Risiko Perforasi (Sangat Jarang)
Perforasi terjadi ketika IUD menembus dinding rahim saat pemasangan, namun ini sangat jarang terjadi dan umumnya dapat dihindari dengan pemasangan yang dilakukan oleh tenaga medis berpengalaman.
4. Kemungkinan Terlepasnya IUD
IUD bisa terlepas dari rahim, meskipun ini sangat jarang. Jika pengguna merasa adanya perubahan posisi atau merasakan adanya bagian dari IUD di serviks, segera konsultasikan dengan tenaga medis.
Baca juga: Ciri-ciri Gejala Mandul pada Wanita yang Perlu Diketahui
Proses Pemasangan dan Pengangkatan IUD
Pemasangan IUD adalah prosedur medis sederhana yang dapat dilakukan di klinik atau rumah sakit dalam waktu singkat, biasanya memakan waktu hanya beberapa menit. Selama prosedur, dokter akan menggunakan spekulum untuk membuka serviks dan memasukkan IUD ke dalam rahim.
Pengangkatan IUD juga merupakan proses sederhana yang dilakukan oleh tenaga medis. Saat ingin melepasnya, dokter akan menarik benang yang melekat pada IUD untuk menariknya keluar dari rahim.
Baca juga: Ooforektomi: Apa Itu dan Apa yang Perlu Anda Ketahui?
Efektivitas dan Keamanan Jangka Panjang
Berdasarkan data dari Yale Medicine dan WebMD, efektivitas IUD mencapai lebih dari 99%, dan ini tetap stabil selama beberapa tahun. Tidak seperti metode kontrasepsi hormonal lain yang membutuhkan keteraturan, IUD menawarkan perlindungan yang konsisten tanpa intervensi harian atau bulanan. Hal ini menjadikannya pilihan utama bagi banyak wanita yang ingin metode kontrasepsi yang mudah, aman, dan dapat diandalkan.
Pertimbangan Penting Sebelum Memilih IUD
Memilih IUD sebagai metode kontrasepsi adalah keputusan besar yang memerlukan pertimbangan matang. Berikut beberapa poin penting yang perlu dipertimbangkan:
1. Konsultasi dengan Tenaga Medis
Setiap individu memiliki kebutuhan dan reaksi tubuh yang berbeda terhadap metode kontrasepsi. Konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui jenis IUD yang paling cocok sesuai dengan kesehatan dan gaya hidup.
2. Riwayat Medis dan Kehamilan
Pastikan untuk memberi tahu dokter tentang riwayat medis, alergi, atau kondisi kesehatan yang mungkin memengaruhi efektivitas atau keamanan penggunaan IUD.
3. Ketahanan terhadap Hormon
Jika Anda sensitif terhadap hormon atau memiliki riwayat efek samping hormonal yang signifikan, IUD tembaga mungkin menjadi pilihan yang lebih baik.
Baca juga: Jenis-Jenis KB yang Aman dan Efektif untuk Mendukung Kesehatan Reproduksi
IUD adalah metode kontrasepsi jangka panjang yang aman, efektif, dan nyaman digunakan bagi mereka yang mencari alternatif kontrasepsi dengan tingkat efektivitas tinggi. Dengan pilihan antara IUD hormonal dan tembaga, pengguna dapat menyesuaikan dengan preferensi pribadi dan kondisi kesehatan. Namun, seperti halnya semua metode kontrasepsi, penting untuk melakukan konsultasi dengan dokter atau ahli kesehatan sebelum membuat keputusan untuk memastikan bahwa IUD adalah pilihan terbaik sesuai kebutuhan dan kondisi Anda.
Untuk mengetahui lebih dalam mengenai kesehatan sistem reproduksi, program kehamilan ataupun masalah infertilitas, Anda bisa konsultasikan dengan dokter-dokter kandungan profesional di Morula IVF Indonesia. Klinik fertilitas ini menawarkan konsultasi kandungan profesional dan komprehensif. Dengan pengalaman lebih dari 26 tahun, Morula IVF memiliki tim dokter spesialis kandungan yang berdedikasi untuk membantu pasangan untuk memiliki buah hati yang sehat. Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat menghubungi atau telusuri website resmi Morula IVF untuk menyampaikan pertanyaan maupun konsultasi.
Referensi:
- Planned Parenthood. “IUD.“ Planned Parenthood. Diakses pada November 2024.
- WebMD. “Intrauterine Device (IUD).“ WebMD. Diakses pada November 2024.
- Yale Medicine. “Intrauterine Devices (IUD).“ Yale Medicine. Diakses pada November 2024.
- National Center for Biotechnology Information (NCBI). “IUDs.“ Diakses pada November 2024.