Kehamilan adalah salah satu momen yang dinantikan seorang wanita sepanjang hidupnya. Sayangnya, melalui 40 minggu masa kehamilan dengan bebas hambatan bukanlah suatu hal yang mudah. Hal tersebut memerlukan persiapan baik fisik, mental, finansinal, maupun pengetahuan.
Saat merasakan hamil yang pertama kalinya, terkadang rasa gelisah menyelimuti diri. Sebab, ada banyak hal baru yang asing terjadi. Misalnya, Anda merasa panik karena mengeluarkan darah saat hamil muda. Tak bisa dipungkiri, perdarahan saat hamil muda seperti menstruasi dapat dialami siapapun.
Apakah berbahaya keluar darah saat hamil muda? Salah satu alasan umum perdarahan terjadi saat hamil muda adalah perdarahan implantasi, yakni perdarahan yang terjadi karena proses pelekatan sel telur yang telah dibuahi pada dinding rahim. Hal ini terlihat seperti bercak darah atau perdarahan ringan yang terjadi selama beberapa hari, tapi tidak selama dan sebanyak masa menstruasi.
Hal yang perlu diketahui adalah kondisi perdarahan saat hamil muda ini terjadi pada hampir 20% ibu hamil dan penyebabnya tidak selalu berbahaya. Namun, Anda mesti tetap berwaspada dan belajar tanda perbedaan perdarahan normal dengan yang berbahaya, dan apa yang harus dilakukan.
Perdarahan saat berada di tiga bulan pertama kehamilan atau di trimester pertama tidak selalu berbahaya, namun tetap harus diwaspadai. Keluarnya darah dari vagina saat hamil muda bisa tampak berupa flek atau tetesan darah yang nampak di pakaian dalam.
Penanganan Pertama Perdarahan Saat Hamil Muda
Jika tidak ada penyebab yang berbahaya, lalu bagaimana penanganan yang tepat bila terjadi perdarahan? Perdarahan bisa terjadi lebih banyak dan membuat ibu hamil membutuhkan pembalut agar tidak membasahi pakaian dalam.
Jika Anda mengalami perdarahan saat hamil muda, ada beberapa langkah-langkah yang bisa Anda ambil sebagai referensi, seperti berikut ini.
- Menjaga asupan makanan yang bernutrisi, seperti buah-buah tomat, apel, alpukat, berry, kurma, dan pisang.
- Cobalah berbaring dan kurangi posisi berdiri bahkan berjalan. Jika perlu, mintalah izin cuti untuk tidak masuk kerja sementara waktu.
- Hindari berhubungan selama perdarahan berlangsung dan hindari penggunaan pembersih vagina sembarangan.
- Gunakan pembalut yang tepat untuk memudahkan saat menghitung seberapa banyak perdarahan yang terjadi.
- Perhatikan detail warna darah yang keluar, apakah berwarna merah muda, merah kecokelatan, atau merah terang, dan apakah ada gumpalan jaringan atau daging.
- Berhati-hatilah pada perdarahan jika keluar secara deras menyerupai haid dengan warna merah segar, dan diiringi kram perut.
- Apabila perdarahan tak kunjung membaik atau semakin parah, Anda harus segera pergi ke dokter. Sebaiknya, Anda juga segera menemui dokter jika mengalami perdarahan disertai nyeri atau kram yang luar biasa di bagian bawah perut atau panggul.
Tak hanya itu, perdarahan bersamaan dengan keluarnya jaringan dari vagina juga wajib diwaspadai. Jaringan apa pun yang keluar saat perdarahan sebaiknya tetap disimpan, kemungkinan akan dibutuhkan saat pemeriksaan dokter.
Jika perdarahan yang Anda alami disertai rasa pusing, demam, hingga pingsan, segeralah ke UGD. Semakin cepat ditangani, risiko Anda untuk mengalami komplikasi dalam kehamilan juga akan semakin rendah. Sebab, jika dibiarkan terlalu lama, perdarahan yang tidak normal saat hamil muda berpotensi menyebabkan keguguran.
Penyebab Keluar Darah Saat Hamil Muda
Tahukah Anda, salah satu penyebab umum perdarahan saat hamil muda adalah adanya perdarahan implantasi. Perdarahan implantasi adalah sebuah istilah dari perdarahan yang terjadi oleh proses pelekatan sel telur yang dibuahi pada dinding rahim.
Namun terkadang, keluarnya darah saat hamil muda juga dapat disebabkan oleh hubungan intim atau perubahan hormon pada tubuh. Tak hanya itu, perdarahan ini juga bisa disebabkan oleh faktor lain seperti, keguguran, hamil anggur, infeksi, atau bahkan kehamilan ektopik.
Jika darah yang muncul sedikit dan berhenti dalam beberapa hari, Anda tidak perlu mengkhawatirkannya. Namun, jika darah yang keluar cukup banyak dan disertai gejala lain, seperti demam, nyeri atau kram luar biasa, hingga keluar gumpalan jaringan atau daging, sebaiknya Anda segera periksakan ke dokter.
Biasanya untuk mengetahui penyebab perdarahan yang Anda alami, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan penunjang, seperti USG perut atau transvaginal. Namun, jika diperlukan, dokter juga mungkin akan melakukan pemeriksaan darah.
Resiko Bila Terjadi Perdarahan
Lalu, apa saja resiko bila terjadi perdarahan ini? Perdarahan saat hamil, khususnya pada trimester pertama, adalah hal normal. Mengutip dari American College of Obstetrician and Gynecologists (ACOG), perdarahan saat hamil muda terjadi pada 15-25% wanita.
Umumnya, perdarahan ketika hamil terjadi pada waktu yang sama dengan periode menstruasi Anda dan berlangsung selama 1-2 hari. Namun, jika perdarahan saat hamil terjadi pada trimester kedua atau ketiga kehamilan, sebaiknya Anda dan pasangan segera periksakan ke dokter.
Sebab, perdarahan yang tidak normal dan terjadi di usia kehamilan sebelum 20 minggu seringkali menjadi tanda keguguran. Terutama jika perdarahan yang berat terjadi dan disertai gejala lain, seperti nyeri dan kontraksi.
Tentu saja kondisi ini tetap harus diwaspadai oleh ibu hamil, sebab perdarahan saat hamil ini bisa menjadi tanda-tanda keguguran atau kondisi berbahaya lain. Jika terpaksanya Anda yang mengalaminya, sangat disarankan untuk beristirahat dan menghindari perjalanan jauh dengan motor, setidaknya memakai kendaraan roda empat untuk keamanan. Untuk menghindari adanya resiko ini, selalu konsultasikan kesehatan ibu hamil dan janinnya ke dokter kandungan secara teratur untuk memantau perkembangan janin di dalam rahim.