Morula IVF

Memahami Infeksi Saluran Kemih (ISK): Gejala, Penyebab, dan Pengobatan 

October 31, 2024

Memahami Infeksi Saluran Kemih (ISK): Gejala, Penyebab, dan Pengobatan 

dr. RA Sita Daniswati Utari Sp.OG

Artikel ini telah direview secara medis oleh
dr. RA Sita Daniswati Utari, Sp.OG
Button Buat Janji


Infeksi Saluran Kemih (ISK) adalah kondisi medis yang umum terjadi dan dapat memengaruhi kualitas hidup penderitanya. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mencatat bahwa ISK dapat terjadi ketika bakteri, terutama Escherichia coli (E. coli), menginfeksi bagian mana pun dari saluran kemih, yang mencakup ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra.  

Apa Itu Infeksi Saluran Kemih? 

Infeksi Saluran Kemih (ISK) merupakan infeksi yang terjadi ketika bakteri atau mikroorganisme lain menginvasi saluran kemih. Infeksi ini dapat dibagi menjadi dua kategori utama: 

  1. Infeksi Kandung Kemih (Sistitis): Ini adalah jenis infeksi yang paling umum, di mana bakteri menginfeksi kandung kemih. Gejala utama biasanya meliputi nyeri saat buang air kecil dan frekuensi buang air kecil yang meningkat. 
  2. Infeksi Ginjal (Pielonefritis): Infeksi yang lebih serius ini terjadi ketika bakteri menyebar dari kandung kemih ke ginjal. Gejala pielonefritis bisa lebih parah, termasuk demam tinggi, nyeri punggung, dan rasa sakit di sisi tubuh. 
Benjolan di Dalam Vagina: Penyebab, Diagnosis, dan Penanganan
Sumber gambar: Freepik

Gejala Infeksi Saluran Kemih 

Gejala ISK bisa bervariasi tergantung pada bagian saluran kemih yang terinfeksi. Beberapa gejala umum yang sering dilaporkan meliputi: 

  • Nyeri atau Rasa Terbakar Saat Buang Air Kecil: Rasa nyeri ini biasanya paling terasa saat urine dikeluarkan, yang sering kali membuat proses buang air kecil sangat tidak nyaman. 
  • Frekuensi Buang Air Kecil yang Meningkat: Penderita mungkin merasa perlu buang air kecil lebih sering dari biasanya, bahkan jika hanya sedikit urine yang dikeluarkan. 
  • Urine Berwarna Keruh atau Berbau Tidak Sedap: Perubahan warna dan bau urine sering kali menjadi indikasi adanya infeksi. Warna urine mungkin menjadi gelap, keruh, atau bahkan mengandung darah. 
  • Nyeri di Bagian Perut Bawah: Rasa nyeri atau tekanan di area perut bagian bawah dapat menjadi tanda bahwa kandung kemih terinfeksi. 
  • Demam atau Menggigil: Pada infeksi yang lebih serius, seperti pielonefritis, gejala demam dapat muncul, yang menunjukkan bahwa infeksi telah menyebar lebih jauh dalam tubuh. 

Baca juga: Vaginosis Bakterialis: Memahami dan Mengatasi Masalah Kesehatan Intim Wanita

Penyebab Infeksi Saluran Kemih 

ISK umumnya disebabkan oleh bakteri, terutama E. coli, yang biasanya hidup di usus. Berikut adalah beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya ISK: 

  1. Anatomi: Wanita memiliki uretra yang lebih pendek dibandingkan pria, sehingga bakteri dapat dengan mudah masuk ke dalam kandung kemih. 
  2. Aktivitas Seksual: Hubungan seksual dapat memindahkan bakteri dari area genital ke dalam uretra, meningkatkan risiko ISK. Wanita yang aktif secara seksual lebih berisiko mengalami infeksi. 
  3. Kondisi Medis: Beberapa kondisi, seperti diabetes mellitus, batu ginjal, atau gangguan saluran kemih lainnya, dapat membuat seseorang lebih rentan terhadap infeksi. 
  4. Penggunaan Kateter: Pemasangan kateter yang berkepanjangan dapat memperkenalkan bakteri ke dalam saluran kemih, yang berpotensi menyebabkan infeksi. 
  5. Perubahan Hormon: Wanita pasca-menopause mungkin mengalami perubahan pada saluran kemih yang meningkatkan risiko ISK akibat penurunan estrogen. 
Keluar Lendir Seperti Putih Telur dari Vagina
Sumber gambar: Freepik

Diagnosis Infeksi Saluran Kemih 

Diagnosis ISK biasanya dilakukan melalui langkah-langkah berikut: 

  1. Riwayat Medis dan Pemeriksaan Fisik: Dokter akan menanyakan tentang gejala yang dialami dan melakukan pemeriksaan fisik untuk mengevaluasi kondisi pasien. 
  2. Tes Urine: Sampel urine akan diambil untuk dianalisis di laboratorium. Uji ini bertujuan untuk mencari keberadaan bakteri, sel darah putih, atau darah dalam urine, yang bisa menandakan adanya infeksi. 
  3. Uji Kultur Urine: Jika diperlukan, dokter mungkin akan melakukan uji kultur untuk mengidentifikasi jenis bakteri penyebab infeksi dan menentukan antibiotik yang paling efektif untuk pengobatan. 
  4. Pemeriksaan Tambahan: Dalam kasus infeksi berulang atau komplikasi, pemeriksaan tambahan seperti USG atau CT scan dapat dilakukan untuk menilai kondisi saluran kemih secara keseluruhan. 

Baca juga: Apakah Berbahaya Keputihan Seperti Ampas Tahu? Cek Faktanya Berikut!

Pengobatan Infeksi Saluran Kemih 

Pengobatan ISK umumnya melibatkan pemberian antibiotik untuk membunuh bakteri penyebab infeksi. Durasi pengobatan bisa bervariasi tergantung pada tingkat keparahan infeksi dan kondisi kesehatan pasien. Berikut beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengatasi ISK: 

  1. Antibiotik: Dokter akan meresepkan antibiotik sesuai dengan jenis bakteri yang terdeteksi. Penderita biasanya akan diminta untuk menyelesaikan seluruh pengobatan meskipun gejala telah mereda. 
  2. Minum Banyak Cairan: Memperbanyak asupan cairan membantu mengeluarkan bakteri dari saluran kemih. Air putih adalah pilihan terbaik. 
  3. Obat Penghilang Nyeri: Jika diperlukan, dokter dapat meresepkan obat penghilang nyeri untuk mengurangi ketidaknyamanan saat buang air kecil. 
  4. Kompres Hangat: Menggunakan kompres hangat pada area perut dapat membantu meredakan nyeri atau ketidaknyamanan yang dirasakan. 
Dokter SpOG dan Pasien - Freepik
Sumber gambar: Freepik

Pencegahan Infeksi Saluran Kemih 

Mencegah ISK lebih baik daripada mengobatinya. Berikut beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risiko infeksi saluran kemih: 

  1. Minum Cukup Air: Memastikan tubuh terhidrasi dengan baik agar urine tetap encer, membantu mengeluarkan bakteri dari saluran kemih. 
  2. Buang Air Kecil Setelah Berhubungan Seksual: Ini membantu mengeluarkan bakteri yang mungkin telah masuk ke saluran kemih selama aktivitas seksual. 
  3. Jaga Kebersihan Area Genital: Membersihkan area genital dari depan ke belakang setelah buang air kecil atau besar untuk mencegah bakteri berpindah ke uretra. 
  4. Hindari Produk Iritan: Beberapa produk kebersihan pribadi, seperti sabun beraroma dan produk pembersih vagina, dapat mengiritasi uretra. Sebaiknya pilih produk yang lembut dan bebas dari bahan kimia keras. 
  5. Pakai Pakaian Dalam yang Tepat: Menggunakan pakaian dalam berbahan katun dan tidak terlalu ketat dapat membantu menjaga kelembapan dan kesehatan area genital. 
  6. Tingkatkan Kekebalan Tubuh: Menjaga pola makan sehat, rutin berolahraga, dan cukup tidur dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh, sehingga membantu tubuh melawan infeksi. 

Baca juga: Vaginal Douching: Apakah Aman untuk Kesehatan Reproduksi?

Infeksi Saluran Kemih adalah masalah kesehatan yang umum tetapi dapat menyebabkan ketidaknyamanan serius jika tidak ditangani dengan baik. Memahami gejala, penyebab, dan langkah pencegahan dapat membantu kita mengelola risiko ISK dengan lebih efektif. Jika Anda mengalami gejala yang mencurigakan, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat. 

Dengan menjaga kesehatan saluran kemih dan melakukan langkah pencegahan yang sederhana, Anda dapat mengurangi kemungkinan mengalami ISK di masa depan. Jangan ragu untuk mencari informasi lebih lanjut dari sumber-sumber yang terpercaya dan berkonsultasi dengan tenaga medis untuk masalah kesehatan Anda. 

Untuk mengetahui lebih dalam mengenai kesehatan sistem reproduksi, program kehamilan ataupun masalah infertilitas, Anda bisa konsultasikan dengan dokter-dokter kandungan profesional di Morula IVF Indonesia. Klinik fertilitas ini menawarkan konsultasi kandungan profesional dan komprehensif. Dengan pengalaman lebih dari 26 tahun, Morula IVF memiliki tim dokter spesialis kandungan yang berdedikasi untuk membantu pasangan untuk memiliki buah hati yang sehat. Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat menghubungi atau telusuri website resmi Morula IVF untuk menyampaikan pertanyaan maupun konsultasi. 

Referensi: 

Tetap terhubung dan terinformasi di sini.

Untuk mengetahui informasi lebih lanjut hubungi 150-IVF atau 150-483, Senin – Sabtu pukul 07.00 – 20.00 WIB

Buat Janji

Newsletter

Dapatkan informasi dan tips terbaru dari Morula IVF mengenai program kehamilan dan bayi tabung