Hiperemesis gravidarum adalah sebuah kondisi mual dan muntah atau morning sickness secara berlebihan. Sebenarnya, kondisi morning sickness pada awal trimester kehamilan dapat dikatakan normal. Namun, jika hal ini terus terjadi terus-menerus, maka dapat menyebabkan dehidrasi.
Selain menyebabkan dehidrasi, hiperemesis gravidarum juga dapat menyebabkan ibu hamil mengalami gangguan elektrolit dan penurunan berat badan yang signifikan. Hiperemesis gravidarum sangat berbahaya bagi kesehatan ibu hamil. Oleh karena itu, kondisi ini perlu segera ditangani untuk mencegah terjadinya gangguan kesehatan pada ibu hamil dan janin yang dikandungnya.
- Dampak dan Bahaya Penggunaan Steroid Anabolik yang Perlu Anda Ketahui
- Kelainan Sperma, Salah Satu Penyebab Susah Punya Anak?
- Berikut 4 Gejala Miom Jangan Sampai Terlewatkan
- Dokter Spesialis Andrologi: Peran, Kualifikasi, dan Pentingnya dalam Kesehatan Pria
- Mengenal Penyakit Keturunan Hemofilia: Gejala, Penyebab hingga Pencegahannya
Faktor Risiko Hiperemesis Gravidarum
Sampai dengan saat ini, penyebab pasti dari hiperemesis gravidarum belum diketahui. Namun, dugaan utama penyebab terjadinya hiperemesis gravidarum akibat hormon seperti hormon glikoprotein atau Human Chorionic Gonadotropin (hCG) dalam darah yang memiliki kadar sangat tinggi. Selain dugaan tersebut, ada beberapa kondisi yang membuat ibu hamil berisiko mengalami hiperemesis gravidarum, berikut ini beberapa di antaranya:
- Hamil di usia yang sangat muda.
- Kehamilan pertama.
- Memiliki berat badan berlebih.
- Faktor genetik (memiliki keluarga yang pernah mengidap hiperemesis gravidarum).
- Mengidap hamil anggur atau mola hidatidosa.
- Mengandung anak kembar atau anak perempuan.
- Pernah mengalami hiperemesis gravidarum pada kehamilan sebelumnya.
Gejala Hiperemesis Gravidarum
Gejala hiperemesis gravidarum yang utama adalah mual dan muntah saat hamil yang bisa terjadi hingga lebih dari 3-4 kali sehari. Hal ini menyebabkan hilangnya nafsu makan dan penurunan berat badan. Selain itu, kondisi ini juga menyebabkan ibu hamil merasa pusing, lemas dan mengalami dehidrasi.
Gejala hiperemesis gravidarum lainnya adalah kepala terasa sakit, sembelit, sangat sensitif terhadap bau, produksi air liur berlebihan, inkontinensia urine (sulit menahan buang air kecil sehingga sering mengompol), dan jantung berdebar.
Cara Menangani Hiperemesis Gravidarum
Dalam kondisi yang parah hingga membuat ibu hamil kesulitan akan atau minum selama 12 jam dan timbul gejala dehidrasi maka dianjurkan untuk dirawat di rumah sakit, karena komplikasinya yang berakibat pada ginjal, sistem saraf, dan hati.
Jenis perawatan yang dilakukan di rumah sakit pun tergantung pada seberapa parah muntah yang dialami oleh ibu hamil. Namun, jika kondisinya masih memungkinkan untuk beristirahat atau melakukan perawatan di rumah, berikut ini beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi gejala hiperemesis gravidarum, yaitu:
1. Pilih Makanan yang Tepat
Makanan bisa menjadi salah satu pemicu mual dan muntah. Oleh karena itu, penting untuk memilih makanan yang mudah dicerna, tinggi protein, dan rendah lemak. Buah pisang, nasi, saus apel, dan roti bakar adalah contoh makanan yang mudah dicerna yang mengandung nutrisi baik. Sebaiknya, ibu hamil menghindari makanan berminyak, pedas, dan berlemak.
2. Sering Ngemil
Perut yang kosong dapat memperburuk mual, karenanya ibu hamil harus sering ngemil. Misalnya beberapa biskuit soda atau sepotong roti kering. Dalam kondisi lain, jika ibu hamil sulit untuk makan tiga kali sehari akibat mual, maka ibu hamil bisa ngemil biskuit atau roti kering sedikit demi sedikit.
3. Minum Banyak Air Cairan
Cairan dapat mengurangi rasa mual, baik dalam bentuk air putih atau minuman jahe. Oleh karena itu, cobalah usahakan untuk mengonsumsi enam hingga delapan cangkir cairan tanpa kafein setiap hari.
4. Hirup Udara Segar
Udara yang segar terutama udara di pagi hari dapat membuat tubuh sehat dan pikiran segar. Maka, usahakan untuk menghirup udara segar setiap hari agar rasa mual mereda.
5. Bilas Mulut Setelah Muntah
Kondisi setelah muntah akan meninggalkan asam dari perut yang dapat merusak enamel pada gigi. Oleh karena itu, bilas mulut setelah muntah dengan secangkir air yang dicampur dengan satu sendok teh soda kue untuk membantu menetralkan asam dan melindungi gigi.
Demikianlah informasi mengenai hiperemesis gravidarum. Ternyata hiperemesis gravidarum adalah sebuah kondisi mual dan muntah parah yang dialami oleh ibu hamil. Jika sudah mempengaruhi kesehatan ibu hamil, periksakan ke dokter agar mendapatkan penanganan yang tepat.