Morula IVF

Hepatitis pada Ibu Hamil: Penyebab, Risiko, dan Cara Pencegahannya

November 19, 2024

Hepatitis pada Ibu Hamil: Penyebab, Risiko, dan Cara Pencegahannya

Kehamilan adalah momen istimewa, tetapi juga periode yang memerlukan perhatian ekstra terhadap kesehatan, termasuk risiko penyakit infeksi seperti hepatitis. Hepatitis adalah peradangan hati yang dapat mempengaruhi ibu hamil dan janinnya.

Apa Itu Hepatitis?

Hepatitis adalah kondisi peradangan pada hati yang bisa disebabkan oleh berbagai hal, termasuk infeksi virus, paparan zat beracun, dan gangguan autoimun. Ada beberapa jenis hepatitis virus yang umum, yaitu hepatitis A, B, C, D, dan E. Masing-masing jenis hepatitis ini memiliki cara penularan, gejala, serta pengaruh yang berbeda terhadap kesehatan, termasuk pada ibu hamil.

Hepatitis pada ibu hamil bisa menjadi perhatian serius karena dapat mempengaruhi kondisi ibu dan janin, meningkatkan risiko komplikasi kehamilan, serta mengakibatkan infeksi pada bayi yang dikandung.

Baca juga: Kondiloma Akuminata (Kutil Kelamin): Apa yang Perlu Anda Ketahui?

Jenis Hepatitis yang Umum pada Ibu Hamil

Ada beberapa jenis hepatitis yang bisa mempengaruhi ibu hamil, yaitu:

  1. Hepatitis B: Hepatitis B adalah salah satu infeksi virus yang paling sering terjadi pada ibu hamil dan bisa ditularkan kepada bayi selama persalinan. Ibu yang terinfeksi hepatitis B selama kehamilan berisiko menularkan virus ini ke janin. Vaksinasi hepatitis B saat kehamilan menjadi sangat penting untuk mencegah penularan ini.
  2. Hepatitis C: Hepatitis C juga bisa menginfeksi ibu hamil, terutama jika sebelumnya pernah terpapar melalui darah. Virus ini dapat menular dari ibu ke bayi, meskipun tingkat penularannya relatif lebih rendah dibandingkan hepatitis B. Hepatitis C pada ibu hamil sering tidak menunjukkan gejala, sehingga pemeriksaan kesehatan sangat penting.
  3. Hepatitis E: Hepatitis E adalah jenis hepatitis yang jarang ditemui di negara maju, tetapi menjadi perhatian di negara berkembang. Hepatitis E pada ibu hamil sangat berbahaya, karena dapat menyebabkan komplikasi berat, bahkan kematian. Virus ini sering menyebar melalui makanan atau air yang terkontaminasi.
heptitis pada ibu hamil
Sumber gambar: Freepik

Dampak Hepatitis pada Ibu Hamil dan Janin

Hepatitis pada ibu hamil dapat membawa risiko serius bagi ibu maupun bayi yang dikandung. Berikut adalah beberapa risiko utama yang perlu diwaspadai:

  • Penularan Virus ke Bayi: Ibu hamil yang terinfeksi hepatitis B atau C berisiko menularkan virus kepada bayi selama proses persalinan. Bayi yang terinfeksi hepatitis memiliki kemungkinan besar untuk mengalami hepatitis kronis atau komplikasi jangka panjang pada hati.
  • Komplikasi Kehamilan: Hepatitis B dan E terutama dikaitkan dengan risiko komplikasi kehamilan seperti preeklampsia, kelahiran prematur, dan berat badan lahir rendah. Hepatitis E pada ibu hamil bahkan dapat menyebabkan gagal hati yang fatal.
  • Risiko pada Hati: Hepatitis yang tidak ditangani dengan baik bisa memperburuk kondisi hati ibu, yang dalam jangka panjang dapat mengarah pada sirosis atau kanker hati.

Baca juga: Ciri Miss V Bermasalah: Tanda-tanda Kesehatan Vagina yang Perlu Diperhatikan

Gejala Hepatitis pada Ibu Hamil

Gejala hepatitis pada ibu hamil bisa beragam, dari yang ringan hingga yang berat. Beberapa gejala umum yang perlu diwaspadai antara lain:

  • Kelelahan ekstrem
  • Mual dan muntah
  • Kehilangan nafsu makan
  • Nyeri di perut bagian atas
  • Kulit dan mata berwarna kekuningan (jaundice)

Namun, ada pula kasus hepatitis, terutama hepatitis C, yang tidak menunjukkan gejala sama sekali. Oleh karena itu, skrining rutin selama kehamilan sangat disarankan untuk mendeteksi infeksi yang mungkin terjadi sejak dini.

Cara Mencegah Hepatitis pada Ibu Hamil

Pencegahan hepatitis pada ibu hamil penting untuk melindungi kesehatan ibu dan bayi. Berikut adalah beberapa langkah pencegahan yang bisa dilakukan:

  1. Vaksinasi: Vaksinasi hepatitis B sangat dianjurkan bagi wanita yang belum menerima vaksinasi sebelum hamil. Vaksin ini aman bagi ibu hamil dan dapat mencegah infeksi hepatitis B yang berisiko tinggi.
  2. Kebersihan Makanan dan Minuman: Menghindari makanan dan minuman yang kurang bersih dapat mencegah hepatitis A dan E. Pastikan makanan yang dikonsumsi telah dimasak dengan matang dan air yang diminum dalam kondisi bersih.
  3. Hindari Paparan Darah atau Cairan Tubuh yang Terinfeksi: Penularan hepatitis C sering terjadi melalui paparan darah, seperti transfusi atau penggunaan jarum suntik. Ibu hamil perlu berhati-hati dalam menghindari paparan ini.
  4. Tes Skrining Hepatitis: Skrining hepatitis selama kehamilan sangat penting untuk mendeteksi infeksi sejak dini. Dengan deteksi dini, tindakan pencegahan dan perawatan dapat segera dilakukan untuk mengurangi risiko penularan ke bayi.

Baca juga: Daftar Vaksin Wajib Bayi: Jadwal, Manfaat, dan Urutannya

hepatitis pada aibu hamil
Sumber gambar: Freepik

Pengobatan Hepatitis pada Ibu Hamil

Pengobatan hepatitis pada ibu hamil harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak membahayakan janin. Berikut adalah beberapa pilihan penanganan yang bisa dilakukan:

  • Obat Antivirus: Pada beberapa kasus hepatitis B dan C, dokter mungkin memberikan obat antivirus tertentu yang aman bagi ibu hamil. Penggunaan obat ini bertujuan untuk mengurangi tingkat virus dalam tubuh dan mengurangi risiko penularan ke bayi.
  • Monitoring Rutin: Ibu hamil dengan hepatitis perlu menjalani pemeriksaan rutin untuk memantau kondisi hati dan perkembangan janin. Hal ini penting untuk memastikan bahwa tidak ada komplikasi yang muncul.
  • Persalinan yang Aman: Ibu yang terinfeksi hepatitis B mungkin dianjurkan untuk melakukan persalinan sesar, yang dianggap lebih aman dalam mencegah penularan virus kepada bayi. Selain itu, bayi yang lahir dari ibu dengan hepatitis B harus segera diberikan vaksinasi hepatitis B untuk melindungi dari infeksi.

Baca juga: Bayi Tabung: Pengertian, Prosedur, Persiapan, Keunggulan dan Biayanya

Hepatitis pada ibu hamil adalah kondisi serius yang memerlukan perhatian dan penanganan khusus. Dengan skrining dan pencegahan yang tepat, risiko hepatitis pada ibu hamil dapat diminimalisir sehingga kesehatan ibu dan bayi tetap terjaga. Konsultasikan dengan dokter jika Anda mengalami gejala hepatitis atau memiliki riwayat infeksi hepatitis sebelum atau selama kehamilan. Melalui pendekatan yang tepat, ibu hamil dengan hepatitis dapat menjalani kehamilan yang aman dan melahirkan bayi yang sehat.

Apabila Anda membutuhkan informasi mendalam mengenai kesehatan reproduksi, program kehamilan, atau masalah infertilitas, Morula IVF Indonesia adalah pilihan yang tepat. Klinik fertilitas Morula IVF  menyediakan layanan konsultasi yang lengkap dan berpengalaman. Dengan pengalaman lebih dari 26 tahun, tim ahli kandungan di Morula IVF berkomitmen untuk membantu pasangan mencapai impian mereka memiliki anak yang sehat. Untuk detail lebih lanjut, kunjungi situs web Morula IVF atau hubungi kami secara langsung untuk pertanyaan dan konsultasi. 

Referensi

  • World Health Organization. “Hepatitis“. Diakses 11 November 2024.
  • MedlinePlus. “Hepatitis“. Diakses 11 November 2024.
  • Healthline. “Hepatitis“. Diakses 11 November 2024.
  • NHS. “Hepatitis“. Diakses 11 November 2024.
  • Britannica. “Hepatitis“. Diakses 11 November 2024.

 

Tetap terhubung dan terinformasi di sini.

Untuk mengetahui informasi lebih lanjut hubungi 150-IVF atau 150-483, Senin – Sabtu pukul 07.00 – 20.00 WIB

Buat Janji

Newsletter

Dapatkan informasi dan tips terbaru dari Morula IVF mengenai program kehamilan dan bayi tabung