Artikel ini telah direview secara medis oleh
dr. I Gusti Agung Ngurah Santosa, Sp.OG, Subsp. F.E.R
Fenomena “hamil tapi haid” adalah isu yang cukup membingungkan bagi banyak wanita. Apakah mungkin mengalami menstruasi saat hamil? Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam tentang penyebab pendarahan saat kehamilan, bagaimana cara membedakannya dengan menstruasi biasa, dan langkah-langkah yang harus diambil jika Anda mengalami gejala ini.
Apa Itu “Hamil tapi Haid”?
Siklus menstruasi adalah proses alami yang dialami wanita, di mana lapisan dinding rahim mengelupas jika tidak ada pembuahan. Ketika seorang wanita hamil, biasanya hormon yang diproduksi oleh tubuh akan menghentikan proses ini. Namun, beberapa wanita melaporkan masih mengalami perdarahan yang mirip dengan haid meskipun mereka hamil.
Mengapa Ada Pendarahan Saat Hamil?
Ada beberapa alasan mengapa seorang wanita bisa mengalami pendarahan selama kehamilan. Menurut Cleveland Clinic, berikut adalah beberapa penyebab utama yang dapat terjadi:
1. Perdarahan Implantasi:
- Apa itu?: Ketika sel telur yang telah dibuahi menempel pada dinding rahim, ini bisa menyebabkan perdarahan ringan. Proses ini biasanya terjadi sekitar 6 hingga 12 hari setelah pembuahan.
- Ciri-ciri: Pendarahan ini cenderung lebih ringan dan lebih pendek dibandingkan dengan menstruasi biasa. Warna darah bisa berkisar dari merah muda hingga coklat.
- Kapan terjadi?: Sebagian wanita melaporkan mengalami perdarahan implantasi sekitar waktu haid mereka yang seharusnya, sehingga ini sering kali membuat bingung.
2. Perubahan Serviks:
- Apa itu?: Selama kehamilan, serviks (bagian bawah rahim yang terhubung ke vagina) menjadi lebih sensitif akibat perubahan hormonal.
- Penyebab: Hubungan seksual atau pemeriksaan ginekologis bisa menyebabkan pendarahan kecil.
3. Komplikasi Kehamilan:
- Keguguran: Jika pendarahan disertai dengan kram perut atau nyeri, bisa menjadi tanda keguguran.
- Kehamilan Ektopik: Ini adalah kondisi ketika sel telur yang dibuahi tumbuh di luar rahim, biasanya di saluran falopi. Kehamilan ektopik bisa menyebabkan perdarahan berat dan nyeri perut yang parah.
Apakah Ini Menyebabkan Kekhawatiran?
Meskipun pendarahan ringan bisa menjadi hal yang normal, seperti yang dijelaskan oleh Healthline, penting untuk tidak mengabaikan pendarahan yang lebih berat atau disertai gejala lain. Jika Anda mengalami:
- Perdarahan yang lebih berat dari biasanya: Ini bisa berupa pengeluaran darah yang lebih banyak daripada menstruasi biasa, yang bisa menjadi tanda bahaya.
- Nyeri atau kram: Terutama jika terasa lebih kuat atau berbeda dari nyeri menstruasi biasa, ini bisa mengindikasikan masalah.
- Gejala lain: Kelemahan, pusing, atau keputihan yang berbau tidak sedap juga merupakan sinyal untuk segera berkonsultasi dengan dokter.
Baca juga: Rahim Retrofleksi: Penyebab, Gejala, dan Dampaknya Terhadap Kesehatan
Tanda dan Gejala yang Harus Diperhatikan
Jika Anda hamil dan mengalami pendarahan, ada beberapa tanda dan gejala yang perlu diwaspadai:
- Warna dan jumlah darah: Perhatikan apakah darah berwarna merah cerah atau gelap. Jika pendarahan sangat mirip dengan haid, catat durasinya.
- Kram: Apakah kramnya ringan atau parah? Kram yang lebih kuat daripada biasanya bisa menjadi tanda bahwa ada masalah.
- Keputihan: Apakah ada keputihan yang berbau tidak sedap atau disertai dengan rasa gatal? Ini bisa menandakan infeksi.
- Gejala tambahan: Seperti demam atau rasa sakit yang menjalar ke punggung atau bahu.
Apa yang Harus Dilakukan Jika Mengalami Pendarahan?
Jika Anda mengalami pendarahan saat hamil, langkah pertama yang perlu Anda lakukan adalah menghubungi dokter atau penyedia layanan kesehatan. Mereka dapat melakukan serangkaian pemeriksaan untuk memastikan kondisi kesehatan Anda dan janin. Berikut adalah beberapa langkah yang mungkin diambil oleh dokter:
- Pemeriksaan Fisik: Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk menentukan apakah ada tanda-tanda komplikasi.
- Ultrasonografi: Untuk memeriksa lokasi dan kesehatan janin, serta memastikan bahwa kehamilan tidak ektopik.
- Tes Darah: Memastikan kadar hormon kehamilan (HCG) dan hemoglobin dalam darah Anda.
Memastikan Kehamilan
Jika Anda ragu apakah Anda hamil atau tidak, penting untuk melakukan tes kehamilan. Tes ini bisa dilakukan di rumah dengan alat tes kehamilan yang dapat dibeli di apotek. Jika hasilnya positif tetapi Anda mengalami pendarahan, segera bicarakan dengan dokter mengenai langkah selanjutnya.
Baca juga: Keputihan Saat Hamil: Apa yang Perlu Anda Ketahui
Mengalami pendarahan saat hamil bisa menjadi pengalaman yang menakutkan dan membingungkan. Penting untuk memahami bahwa tidak semua pendarahan adalah tanda masalah serius, tetapi perhatian terhadap gejala yang mengkhawatirkan sangat penting. Jika Anda mengalami pendarahan, terutama yang disertai dengan gejala lain, jangan ragu untuk mencari bantuan medis.
Untuk Anda yang masih dalam program kehamilan ataupun tengah mengalami permasalahan infertilias, Anda bisa konsultasikan dengan dokter-dokter kandungan profesional di Morula IVF Indonesia. Klinik fertilitas ini menawarkan konsultasi kandungan profesional dan komprehensif. Dengan pengalaman lebih dari 26 tahun, Morula IVF memiliki tim dokter spesialis yang berdedikasi untuk membantu pasangan untuk memiliki buah hati yang sehat. Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat menghubungi atau telusuri website resmi Morula IVF untuk menyampaikan pertanyaan maupun konsultasi.
Referensi:
- Cleveland Clinic. (n.d.). Bleeding during pregnancy. Diakses pada 25 Oktober 2024.
- Healthline (n.d.). Can you get your period while you’re pregnant? Diakses pada 25 Oktober 2024.
- Medical News Today. (2018). What does it mean if you have bleeding in early pregnancy? Diakses pada 25 Oktober 2024.
- BabyCenter. (n.d.). Can you get your period while you’re pregnant? Diakses pada 25 Oktober 2024.