Setiap pasangan pasti menginginkan bayi tumbuh dengan sehat dan baik. Namun, bagi keluarga yang tidak beruntung, ada kalanya bayi bisa mengalami gizi buruk. Menurut WHO, malnutrisi merupakan kondisi bayi kekurangan gizi (wasting, stunting, underweight), vitamin atau mineral yang tidak cukup yang berhubungan dengan pola makan. Seperti apa gizi buruk pada bayi? Simak ulasan selengkapnya.
Penyebab Kurang Gizi Pada Bayi
Di bawah ini adalah beberapa penyebab dari kurangnya gizi pada bayi, yaitu sebagai berikut:
1. Ketidaktahuan Orang Tua Tentang Gizi
Salah satu penyebab dari gizi buruk pada anak adalah karena ketidaktahuan orang tua mengenai hal gizi. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk terus mengedukasi diri mengenai pengasuhan anak, termasuk mengenai gizi yang diperlukan untuk tumbuh kembang anak. Jangan sampai karena tidak membekali diri dengan ilmu parenting, Anda bisa membuat bayi kurang gizi.
2. Kebersihan Lingkungan yang Buruk
Selain karena minimnya edukasi, kurang gizi pada bayi juga dipengaruhi oleh kebersihan lingkungan sekitar yang buruk. Pastikan Anda memiliki lingkungan senantiasa bersih dan selalu menjaga lingkungan. Dampak dari lingkungan kotor ini selain menyebabkan gizi buruk, juga bisa menimbulkan berbagai masalah yang lainnya seperti penyakit diare, dan lain-lain.
3. Menderita Penyakit Tertentu
Penyebab yang selanjutnya adalah jika menderita penyakit tertentu. Contohnya adalah jika anak Anda menderita Crohn’s disease. Penyakit ini adalah kondisi pasien perlu melakukan prosedur pengangkatan usus kecil. Selain itu, penyakit Celiac adalah kelainan genetik yang menyebabkan intoleran terhadap gluten. Hal ini dapat berakibat pada susahnya anak menyerap nutrisi pada makanan.
Ciri-ciri Gizi Buruk Pada Bayi
Berikut adalah beberapa ciri-ciri gizi buruk pada bayi, seperti yang dilansir dari National Health Security:
- Kurangnya berat badan
- Nafsu makan yang berkurang
- Lemas
- Merasa dingin
- Cepat sakit
- Luka yang sembuh lama
Jika merasa bayi Anda mengalami gejala tersebut, pastikan Anda segera ke dokter untuk mendapatkan pertolongan.
Efek Kurang Gizi Pada Bayi
Setelah mengetahui beberapa ciri-ciri dari kurang gizi pada bayi, Anda perlu mewaspadai dampak dari kurang gizi, yaitu sebagai berikut:
1. Stunting
Dampak gizi menurut WHO yang pertama adalah stunting. Kondisi ini merupakan gangguan yang dialami oleh bayi karena gizi buruk dalam stimulasi psikososial yang tidak memadai. Anak-anak dapat dikatakan stunting apabila tinggi badan mereka menurut usia lebih dari dua standar deviasi di bawah Standar Pertumbuhan Anak WHO.
2. Marasmus
Menurut Cleveland Clinic, marasmus merupakan jenis malnutrisi yang parah, termasuk kekurangan energi protein. Marasmus adalah kekurangan dari semua makronutrien antara lain karbohidrat, lemak dan protein. Anak-anak yang menderita marasmus ini akan terlihat sangat kurus, dan kemungkinan terhambat dalam hal perkembangan. Jika tidak ditangani dengan tepat, marasmus ini akan menyebabkan kelaparan.
3. Kwashiorkor
Selanjutnya adalah kwashiorkor, yang juga merupakan bentuk kekurangan gizi yang parah. Ini sangat umum terjadi pada daerah berkembang di mana bayi tidak mendapatkan protein yang cukup dan asupan nutrisi lainnya dalam makanan. Salah satu tanda utama bahwa anak mengalami kwashiorkor adalah adanya banyak cairan pada jaringan tubuh, yang mengakibatkan pembengkakan pada tubuh.
Beberapa gejala lain kwashiorkor antara lain:
- Perut yang membesar
- Kehilangan massa otot
- Infeksi
- Bercak merah di kulit
- Rambut kering yang mudah rontok
- Kegagalan untuk tumbuh tinggi
Cara Mengatasi Kurang Gizi Pada Bayi
Agar bayi Anda tidak mengalami yang namanya gizi buruk, inilah cara mengatasinya:
1. Memenuhi Nutrisi Ibu Menyusui
Hal pertama agar bayi Anda tetap mendapatkan nutrisi yang lengkap adalah dengan cara memenuhi nutrisi ibu menyusui. Seperti yang kita ketahui bahwa, ASI yang baik dapat dipengaruhi oleh asupan yang dimakan ibu menyusui. Pastikan Anda mengkonsumsi makanan yang direkomendasikan seperti beras merah, ikan, telur dan perbanyak sayur dan buah-buahan.
2. Memenuhi Nutrisi Bayi dan Balita
Untuk buah hati Anda yang sudah mencapai usia 6 bulan atau balita, Anda juga perlu untuk memenuhi asupan nutrisi mereka. Selain nutrisi dapat bermanfaat bagi tumbuh kembang anak, juga dapat berfungsi sebagai daya tahan tubuh. Perkaya nutrisi makanan anak dengan vitamin, mineral, protein, kalsium dan lain-lain.
Nah, itulah pembahasan kali ini mengenai penyebab, ciri-ciri dan cara mengatasi gizi buruk pada bayi. Pastikan Anda selalu menjaga asupan nutrisi bayi Anda agar ia dapat tumbuh dengan baik. Semoga bermanfaat ya!