Morula IVF

Preeklampsia: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan yang Perlu Anda Ketahui

October 18, 2024

Preeklampsia: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan yang Perlu Anda Ketahui

dr AndraArtikel ini telah direview secara medis oleh
dr. Andra Kusuma Putra, Sp.OG, Subsp. FER (K)

Button Buat Janji


Preeklampsia adalah kondisi serius yang dapat terjadi selama kehamilan, biasanya setelah minggu ke-20, yang ditandai oleh tekanan darah tinggi dan adanya protein dalam urine. Kondisi ini harus diwaspadai karena dapat berbahaya bagi ibu hamil maupun janin. Mari kenali lebih dalam gejala preeklampsia, penyebab preeklampsia, serta langkah-langkah pengobatan preeklampsia yang penting untuk calon Moms diketahui.

Apa Itu Preeklampsia?

Preeklampsia merupakan komplikasi kehamilan yang ditandai oleh hipertensi (tekanan darah tinggi) dan tanda kerusakan organ, seperti ginjal atau hati. Kondisi ini bisa terjadi secara tiba-tiba, dan jika tidak ditangani dengan baik, dapat menyebabkan komplikasi yang mengancam jiwa baik untuk ibu maupun bayi. Sekitar 5-8% wanita hamil mengalami preeklampsia di seluruh dunia .

Gejala Preeklampsia

Gejala preeklampsia dapat bervariasi tergantung pada keparahan kondisi. Gejala yang paling umum termasuk:

  1. Tekanan darah tinggi: Tekanan darah yang terus-menerus di atas 140/90 mmHg adalah tanda awal yang sering muncul.
  2. Adanya protein dalam urine (proteinuria): Pemeriksaan urin dapat menunjukkan adanya protein, yang menandakan bahwa ginjal tidak berfungsi dengan baik.
  3. Pembengkakan: Meskipun beberapa pembengkakan normal selama kehamilan, preeklampsia sering menyebabkan pembengkakan yang tidak biasa di tangan dan wajah.
  4. Sakit kepala yang parah: Wanita dengan preeklampsia mungkin mengalami sakit kepala hebat yang tidak hilang dengan obat penghilang rasa sakit biasa.
  5. Gangguan penglihatan: Seperti penglihatan kabur, kilatan cahaya, atau sensitivitas terhadap cahaya .

Gejala preeklampsia yang lebih serius dapat mencakup nyeri di perut bagian atas, mual atau muntah, penurunan produksi urine, sesak napas, serta peningkatan tiba-tiba berat badan karena retensi cairan . Jika Anda mengalami salah satu gejala ini selama kehamilan, sangat penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter.

Pegal-pegal saat hamil
Sumber gambar: Freepik

Penyebab Preeklampsia

Penyebab preeklampsia belum sepenuhnya dipahami, tetapi para ahli percaya bahwa kondisi ini berkaitan dengan perkembangan abnormal pada pembuluh darah plasenta. Beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan terkena preeklampsia termasuk:

  1. Kehamilan pertama: Risiko lebih tinggi pada kehamilan pertama.
  2. Riwayat keluarga preeklampsia: Jika ibu atau saudara perempuan Anda mengalami preeklampsia, risiko Anda meningkat.
  3. Kehamilan ganda: Wanita yang mengandung anak kembar atau lebih memiliki risiko lebih tinggi.
  4. Obesitas: Indeks massa tubuh (IMT) yang tinggi sebelum kehamilan dapat meningkatkan risiko .
  5. Hipertensi kronis atau penyakit ginjal: Kondisi ini membuat ibu lebih rentan terhadap preeklampsia.
  6. Diabetes gestasional: Wanita yang memiliki diabetes selama kehamilan lebih berisiko.

Meski begitu, preeklampsia dapat terjadi pada wanita yang tidak memiliki faktor risiko ini. Oleh karena itu, pemeriksaan kehamilan rutin sangat penting untuk mendeteksi tanda-tanda dini.

Baca juga: Fetal Alcohol Syndrome (FAS): Memahami, Mencegah, dan Mengelola

Pengobatan Preeklampsia

Tidak ada pengobatan pasti untuk menyembuhkan preeklampsia selain melahirkan bayi. Namun, dokter biasanya akan mencoba mengelola kondisi ini tergantung pada seberapa parah gejalanya dan usia kehamilan Anda.

  1. Pemantauan ketat: Jika preeklampsia terdeteksi lebih awal dan gejalanya ringan, dokter mungkin menyarankan untuk lebih sering melakukan pemeriksaan, memantau tekanan darah, serta melakukan tes darah dan urin secara teratur .
  2. Obat-obatan: Dokter mungkin meresepkan obat antihipertensi untuk membantu menurunkan tekanan darah, serta obat pencegah kejang seperti magnesium sulfat pada kasus preeklampsia berat .
  3. Persalinan: Jika preeklampsia terjadi pada usia kehamilan yang sudah matang (37 minggu atau lebih), dokter mungkin akan merekomendasikan persalinan lebih awal. Namun, jika terjadi pada usia kehamilan yang lebih muda, dokter akan mencoba menunda persalinan selama mungkin, asalkan kondisi ibu dan janin tetap stabil .

Dalam kasus yang sangat serius, seperti eklampsia (kejang yang diakibatkan oleh preeklampsia), tindakan darurat diperlukan untuk menyelamatkan ibu dan bayi.

Preeklampsia Gejala, Penyebab, dan Pengobatan yang Perlu Anda Ketahui 2
Sumber gambar: Freepik

Pencegahan Preeklampsia

Meskipun preeklampsia tidak sepenuhnya bisa dicegah, langkah-langkah berikut dapat membantu mengurangi risikonya:

  1. Mengontrol berat badan: Pertahankan berat badan sehat sebelum dan selama kehamilan untuk menurunkan risiko preeklampsia, terutama bagi yang memiliki kelebihan berat badan.
  2. Mengelola tekanan darah: Pantau tekanan darah secara rutin, terutama jika Anda memiliki riwayat hipertensi. Pengendalian tekanan darah sangat penting selama kehamilan.
  3. Diet sehat dan rendah garam: Konsumsi makanan seimbang dengan buah, sayur, biji-bijian, dan protein. Batasi garam untuk menjaga tekanan darah tetap stabil.
  4. Olahraga rutin: Aktivitas ringan seperti berjalan atau yoga prenatal membantu mengontrol tekanan darah. Selalu konsultasikan dengan dokter sebelum berolahraga.
  5. Mengelola stres: Latihan relaksasi seperti meditasi dapat membantu menjaga tekanan darah dan mengurangi stres selama kehamilan.
  6. Aspirin dosis rendah: Dokter mungkin meresepkan aspirin dosis rendah bagi ibu dengan risiko tinggi preeklampsia untuk membantu mencegah komplikasi.

Baca juga: Kontraksi Palsu: Mengenal Braxton Hicks dan Cara Membedakannya dengan Kontraksi Persalinan 

Preeklampsia adalah kondisi serius yang memerlukan perhatian medis segera. Memahami gejala preeklampsia, penyebab preeklampsia, dan pengobatan preeklampsia adalah langkah penting untuk memastikan kehamilan yang aman. Jika Anda hamil atau merencanakan kehamilan, pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter secara teratur dan memahami risiko yang mungkin dihadapi. Dengan penanganan yang tepat, ibu dan bayi dapat menjalani kehamilan dengan aman.

Untuk Anda yang masih dalam program kehamilan ataupun tengah mengalami permasalahan infertilitas, Anda bisa konsultasikan dengan dokter-dokter kandungan profesional di Morula IVF Indonesia. Klinik fertilitas ini menawarkan konsultasi kandungan profesional dan komprehensif. Dengan pengalaman lebih dari 26 tahun, Morula IVF memiliki tim dokter spesialis yang berdedikasi untuk membantu pasangan untuk memiliki buah hati yang sehat. Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat menghubungi atau telusuri website resmi Morula IVF untuk menyampaikan pertanyaan maupun konsultasi. 

Referensi:

  1. Mayo Clinic. “Preeclampsia – Symptoms and Causes.” Diakses pada Oktober 2024.
  2. WebMD. “What Is Preeclampsia?” Diakses pada Oktober 2024.
  3. The American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG). “Preeclampsia and High Blood Pressure During Pregnancy.” Diakses pada Oktober 2024.
  4. National Center for Biotechnology Information (NCBI). “Preeclampsia.” Diakses pada Oktober 2024.

Tetap terhubung dan terinformasi di sini.

Untuk mengetahui informasi lebih lanjut hubungi 150-IVF atau 150-483, Senin – Sabtu pukul 07.00 – 20.00 WIB

Buat Janji

Newsletter

Dapatkan informasi dan tips terbaru dari Morula IVF mengenai program kehamilan dan bayi tabung