Apabila Anda sering merasakan sakit yang berlebihan di sekitar panggul saat sedang haid sebaiknya perlu waspada. Bisa jadi itu adalah salah satu gejala endometriosis yang patut diwaspadai dari sekarang. Nyeri yang muncul penyebabnya tidak hanya sindrom menstruasi atau PMS merupakan tanda jika Anda mengalami endometriosis. Endometriosis merupakan suatu penyakit yang menyerang organ reproduksi wanita. Penyakit ini menyebabkan terjadinya kelainan akibat jaringan endometrium yang seharusnya tumbuh di dalam rahim tetapi justru tumbuh di luar rahim. Lantas, apa saja gejala munculnya penyakit ini?
8 Gejala Terjadinya Endometriosis
Inilah beberapa gejala endometriosis yang harus Anda pahami sedini mungkin:
- Merasakan kram perut saat menstruasi selama satu hingga dua minggu.
- Volume darah yang berlebihan saat menstruasi sehingga menyebabkan kebocoran.
- Merasakan sakit di punggung bagian bawah saat menstruasi.
- Merasakan sakit saat berhubungan seksual.
- Perdarahan di luar siklus menstruasi.
- Dispareunia.
- Merasakan gangguan pencernaan, seperti diare, sembelit, kembung, mual dan juga mudah lelah saat menstruasi mandul.
- Susah hamil.
Penyebab Endometriosis
Hingga saat ini penyebab utama endometriosis belum diketahui. Namun, beberapa ahli menduga penyebab endometriosis adalah faktor genetik, lingkungan dan juga anatomi tubuh. Berikut adalah beberapa kondisi yang diduga sebagai penyebab endometriosis:
1. Menstruasi Retrograde
Menstruasi dua arah atau menstruasi retrograde menjadi salah satu penyebab endometriosis. Kondisi ini terjadi akibat jaringan dan sel endometrium yang seharusnya terbuang ke vagina ikut mengalir ke arah leher rahim maupun ke tuba falopi. Sel endometrium tersebut menempel pada dinding pelvis serta permukaan organ pelvis. Setelah itu, akan tumbuh, terus menebal dan akan berdarah sepanjang siklus menstruasi.
2. Gangguan Sistem Imun
Penyebab selanjutnya adalah sistem imun. Sistem imun yang sedang bermasalah bisa menyebabkan terjadinya berbagai penyakit. Tidak hanya itu saja, sistem imun yang bermasalah ternyata juga bisa membuat tubuh menjadi tidak bisa mengenali bahkan menghancurkan jaringan endometrium yang tumbuh di luar rahim. Maka dari itu, kondisi ini bisa memicu terjadinya endometriosis.
3. Perubahan Sel Embrio
Sel embrio berfungsi untuk menghasilkan sel yang melapisi perut maupun rongga panggul. Jika satu atau lebih area kecil dari lapisan perut berubah menjadi jaringan endometriosis, ini bisa saja menjadi salah satu penyebab penyakit endometriosis. Kondisi seperti ini biasanya dipengaruhi oleh hormon estrogen yang tidak seimbang.
4. Pengedaran Sel Endometrium
Penyebab endometriosis lainnya yaitu pengedaran sel endometrium. Sel endometrium ini kemudian akan diantarkan oleh cairan jaringan atau pembuluh darah ke bagian tubuh lainnya.
5. Bekas Luka Bedah
Apabila Anda memiliki riwayat pernah melakukan operasi caesar atau histerektomi sebaiknya perlu waspada. Hal ini dikarenakan implantasi bekas operasi yang terbentuk bisa membuat sel menempel sehingga memicu terjadinya endometriosis.
Faktor Risiko Endometriosis
- Darah menstruasi terhambat oleh suatu kondisi medis tertentu.
- Tidak pernah melahirkan.
- Salah satu anggota keluarga (ibu, saudara perempuan, tante) memiliki riwayat menderita penyakit ini.
- Pernah mengalami infeksi pelvis.
- Menstruasi pertama sebelum berusia 12 tahun.
- Memiliki kelainan pada rahim.
- Bentuk abnormal pada rahim, leher rahim ataupun vagina yang menghambat ataupun memperlambat menstruasi.
Demikianlah informasi tentang 8 gejala endometriosis yang wajib Anda ketahui dan waspadai sedini mungkin. Apabila Anda merasakan gejala-gejala seperti yang disebutkan diatas sebaiknya perlu waspada. Jika ingin mengatasinya, disarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter kandungan. Selain itu, Anda juga bisa mengunjungi https://www.morulaivf.co.id untuk mendapatkan informasi dan konsultasi mengenai penyakit endometriosis.