Artikel ini telah direview secara medis oleh
dr. Mondale Saputra, Sp.OG, Subsp. F.E.R (K)
Miom adalah kondisi kesehatan yang sering kali tidak mendapatkan perhatian yang cukup, meskipun dapat memengaruhi banyak wanita di usia produktif. Bayangkan jika ada sesuatu di dalam tubuh Anda yang perlahan-lahan memengaruhi kesehatan Anda tanpa gejala yang jelas—itulah yang bisa terjadi dengan miom. Miom, atau tumor jinak yang tumbuh di dinding rahim, bisa memengaruhi kehidupan sehari-hari Anda lebih dari yang Anda kira. Mari kenali secara mendalam megenai apa itu miom, mengungkap penyebab di baliknya, dan mengenali gejala-gejala yang mungkin muncul agar Anda akan lebih siap untuk menghadapi dan mengelola kondisi ini dengan langkah-langkah yang tepat untuk kesehatan Anda.
Apa Itu Miom?
Miom, juga dikenal dengan nama fibroid rahim, adalah tumor jinak yang tumbuh di dinding rahim. Meskipun istilah “tumor” mungkin terdengar menakutkan, miom umumnya tidak bersifat kanker dan tidak menyebar ke bagian tubuh lainnya. Tumor ini bisa bervariasi dalam ukuran, mulai dari sebesar biji kismis hingga seukuran bola basket. Miom dapat tumbuh satu per satu atau dalam kelompok. WebMD menjelaskan bahwa miom umumnya ditemukan pada wanita di usia 30-an dan 40-an, namun bisa juga terjadi pada wanita yang lebih muda.
Penyebab Miom
Meskipun penyebab pasti miom belum sepenuhnya dipahami, para peneliti telah mengidentifikasi beberapa faktor risiko yang berpotensi berkontribusi pada perkembangan kondisi ini. Hormon estrogen dan progesteron, yang berperan penting dalam mengatur siklus menstruasi, diketahui dapat mempengaruhi pertumbuhan miom. Keduanya merangsang perkembangan jaringan rahim, dan miom cenderung tumbuh lebih besar selama periode peningkatan hormon, seperti selama kehamilan atau saat menggunakan kontrasepsi hormonal yang mengandung hormon estrogen.
Faktor genetik juga memainkan peran penting dalam risiko miom. Penelitian menunjukkan bahwa wanita dengan riwayat keluarga yang memiliki miom lebih mungkin mengalami kondisi serupa. Ini mengindikasikan adanya kemungkinan faktor genetik yang meningkatkan kerentanan terhadap pertumbuhan miom.
Selain hormon dan genetika, faktor gaya hidup dan kesehatan umum juga dapat mempengaruhi risiko miom. Obesitas, misalnya, dapat meningkatkan risiko karena jaringan lemak tambahan memproduksi estrogen lebih banyak, yang pada gilirannya dapat merangsang pertumbuhan miom. Diet tinggi lemak juga telah dikaitkan dengan peningkatan risiko miom. Makanan yang kaya akan lemak jenuh dan rendah serat dapat mengganggu keseimbangan hormon dan mendukung pertumbuhan miom.
Gejala Miom
Gejala miom dapat sangat bervariasi, tergantung pada ukuran, lokasi, dan jumlah miom yang ada. Beberapa wanita mungkin tidak mengalami gejala sama sekali, sementara yang lainnya mungkin menghadapi masalah kesehatan yang cukup signifikan. Berikut adalah beberapa gejala miom yang umum dilaporkan:
1. Pendarahan Menstruasi yang Berat
Salah satu tanda paling umum dari miom adalah menstruasi yang sangat berat atau berkepanjangan. Ini bisa menyebabkan perdarahan yang melimpah, dengan gumpalan darah besar dan durasi menstruasi yang melebihi waktu normal. Pendarahan yang berat bisa menyebabkan anemia, yaitu kekurangan sel darah merah yang cukup, yang pada gilirannya bisa menyebabkan kelelahan, pusing, dan kelemahan.
2. Nyeri Perut atau Panggul
Miom sering kali menyebabkan rasa tidak nyaman di area perut atau panggul jika ukurang miom besar. Miom yang lebih besar cenderung menekan jaringan di sekitarnya, menyebabkan rasa tidak nyaman yang lebih intens.
3. Tekanan pada Panggul
Miom yang besar dapat memberikan tekanan pada organ-organ di sekitarnya, seperti rahim, rektum, atau kandung kemih. Tekanan ini dapat menyebabkan rasa penuh, tekanan, atau ketidaknyamanan di panggul. Anda mungkin merasa seperti ada sesuatu yang berat di dalam perut atau mengalami kesulitan bergerak dengan nyaman.
4. Sering Buang Air Kecil
Jika miom menekan kandung kemih, Anda mungkin merasakan dorongan untuk buang air kecil lebih sering daripada biasanya. Tekanan pada kandung kemih dapat mengurangi kapasitasnya, sehingga Anda mungkin merasa perlu untuk sering mengunjungi kamar kecil, bahkan saat jumlah urin yang dikeluarkan tidak banyak.
5. Kesulitan Berhubungan Seksual
Beberapa wanita mungkin mengalami nyeri atau ketidaknyamanan selama hubungan seksual. Miom yang terletak dekat dengan serviks dapat menyebabkan rasa tidak nyaman saat berhubungan seksual, yang bisa mengganggu kehidupan seksual dan hubungan intim.
Penting untuk diingat bahwa gejala miom bisa bervariasi dari wanita ke wanita, dan beberapa gejala mungkin tidak langsung berkaitan dengan miom. Jika Anda mengalami salah satu atau beberapa gejala di atas, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat dan menentukan langkah penanganan yang sesuai.
Baca juga: Inilah 4 Gejala Ketika Anda Mengalami Infertilitas
Diagnosis dan Penanganan Miom
Jika Anda mengalami gejala yang mencurigakan, seperti pendarahan menstruasi yang berat, nyeri panggul, atau perubahan pola buang air kecil, sangat penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter. Proses diagnosis miom melibatkan beberapa langkah dan metode untuk memastikan diagnosis yang akurat dan menentukan rencana penanganan yang tepat.
Diagnosis
- Pemeriksaan Panggul: Langkah awal dalam diagnosis miom biasanya adalah pemeriksaan panggul. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk merasakan adanya pembengkakan atau benjolan di area panggul. Pemeriksaan ini dapat memberikan indikasi awal tentang kemungkinan adanya miom, namun tidak selalu cukup untuk diagnosis definitif.
- Ultrasound: Untuk mengonfirmasi diagnosis dan menentukan ukuran serta lokasi miom, dokter biasanya akan merekomendasikan pemeriksaan ultrasound. Ultrasound menggunakan gelombang suara untuk menciptakan gambaran detail dari organ dan jaringan di dalam tubuh. Ini adalah metode yang efektif untuk melihat miom dan mengevaluasi karakteristiknya, seperti ukuran dan jumlah miom.
- MRI (Magnetic Resonance Imaging): Dalam beberapa kasus, terutama jika miom berukuran besar atau jika ada kebutuhan untuk penilaian yang lebih mendetail, MRI mungkin diperlukan. MRI memberikan gambaran yang lebih jelas dan terperinci tentang miom serta struktur rahim dan organ di sekitarnya. Ini membantu dokter dalam merencanakan perawatan dengan lebih baik.
Penanganan
Penanganan miom sangat bergantung pada berbagai faktor, termasuk ukuran dan lokasi miom, serta gejala yang dialami. Beberapa opsi pengobatan meliputi:
- Pengobatan Hormonal: Jika miom menyebabkan gejala yang tidak terlalu parah, pengobatan hormonal mungkin direkomendasikan. Terapi hormon seperti pil KB atau progestin dapat membantu mengecilkan miom dengan mengatur kadar hormon dalam tubuh. Pengobatan hormonal sering digunakan untuk mengontrol pendarahan menstruasi dan nyeri.
- Prosedur Non-Bedah: Jika miom berukuran besar atau menyebabkan gejala signifikan, prosedur non-bedah seperti embolisasi miom mungkin menjadi pilihan. Embolisasi miom adalah prosedur di mana dokter menyuntikkan partikel kecil ke dalam arteri yang menyuplai darah ke miom. Ini menyebabkan miom mengecil karena kekurangan aliran darah. Prosedur ini minim invasif dan dapat dilakukan secara rawat jalan.
- Operasi: Dalam kasus miom yang sangat besar, menyebabkan masalah serius, atau tidak merespons perawatan non-bedah, operasi mungkin diperlukan. Beberapa opsi operasi meliputi:
- Miomektomi: Prosedur untuk mengangkat miom tanpa mengganggu rahim. Ini bisa dilakukan melalui operasi terbuka, laparoskopi, atau histeroskopi, tergantung pada lokasi dan ukuran miom.
- Histerektomi: Untuk kasus yang lebih parah, terutama jika miom menyebabkan masalah besar dan ada keinginan untuk tidak memiliki anak di masa depan, histerektomi—pengangkatan rahim—mungkin direkomendasikan. Ini adalah langkah definitif yang menghilangkan miom dan mencegah kemungkinan kambuh.
Baca juga: Cara Menjaga Kesehatan Rahim Untuk Tingkatkan Kesuburan
Pemilihan metode penanganan harus didiskusikan dengan dokter Anda, yang akan mempertimbangkan kondisi kesehatan secara keseluruhan, preferensi pribadi, dan tujuan kesehatan Anda. Dengan pendekatan yang tepat, miom dapat dikelola dengan efektif untuk mengurangi gejala dan meningkatkan kualitas hidup Anda.
Miom adalah kondisi yang cukup umum dan seringkali tidak berbahaya, namun dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan masalah kesehatan jika tidak ditangani dengan benar. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang apa itu miom, penyebabnya, dan gejalanya, Anda dapat lebih proaktif dalam menjaga kesehatan reproduksi Anda. Jika Anda mengalami gejala yang mencurigakan, jangan ragu untuk mencari bantuan medis.
Untuk mengetahui lebih dalam mengenai kesehatan sistem reproduksi, program kehamilan ataupun masalah infertilitas, Anda bisa konsultasikan dengan dokter-dokter kandungan profesional di Morula IVF Indonesia. Klinik fertilitas ini menawarkan konsultasi kandungan profesional dan komprehensif. Dengan pengalaman lebih dari 26 tahun, Morula IVF memiliki tim dokter spesialis kandungan yang berdedikasi untuk membantu pasangan untuk memiliki buah hati yang sehat. Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat menghubungi atau telusuri website resmi Morula IVF untuk menyampaikan pertanyaan maupun konsultasi.
Referensi:
- Yale Medicine. (n.d.). Fibroids. Diakses pada September 2024.
- Healthdirect. (n.d.). Uterine Fibroids. Diakses pada September 2024.
- ScienceDirect. (n.d.). Myoma. Diakses pada September 2024.
- WebMD. (n.d.). Uterine Fibroids. Diakses pada September 2024.
- Healthline. (n.d.). Uterine Fibroids. Diakses pada September 2024.