Morula IVF

Flek Setelah Berhubungan: Penyebab, Kapan Harus Khawatir, dan Solusi

October 17, 2024

Flek Setelah Berhubungan: Penyebab, Kapan Harus Khawatir, dan Solusi

dr. Ivander R. Utama, F.MAS, SpOG, M.Sc

Artikel ini telah direview secara medis oleh
dr. Ivander R. Utama, F.MAS, SpOG, M.Sc
Button Buat Janji


Setiap wanita pasti pernah mengalami momen-momen yang penuh rasa penasaran dan kebingungan, terutama ketika berbicara tentang kesehatan reproduksi. Salah satu isu yang sering kali muncul namun jarang dibicarakan adalah flek atau perdarahan yang terjadi setelah berhubungan intim. Meskipun mungkin terasa seperti hal sepele, banyak yang merasa cemas dan bertanya-tanya: Apakah ini normal? Apa penyebabnya? Mari kita bongkar berbagai faktor yang dapat menyebabkan flek setelah berhubungan, serta memberikan wawasan penting tentang kapan sebaiknya Anda mencari bantuan medis.

Apa Itu Flek Setelah Berhubungan?

Flek setelah berhubungan intim adalah bercak darah yang muncul setelah hubungan seksual. Meskipun ini bisa menjadi hal yang biasa bagi sebagian wanita, tetap ada beberapa alasan medis yang mungkin perlu diperhatikan. Menurut Mayo Clinic, perdarahan ini bisa berkisar dari sedikit bercak hingga perdarahan yang lebih banyak dan bisa berlanjut selama beberapa waktu 

Flek Setelah Berhubungan: Penyebab, Kapan Harus Khawatir, dan Solusi
Sumber gambar: Freepik

Penyebab Flek Setelah Berhubungan

Flek setelah berhubungan intim dapat disebabkan oleh berbagai faktor, dan memahami penyebabnya sangat penting untuk kesehatan reproduksi Anda. Berikut adalah beberapa penyebab umum:

1. Iritasi atau Trauma

Selama hubungan seksual, dinding vagina atau serviks dapat mengalami iritasi atau bahkan trauma. Hal ini sering terjadi jika ada kurangnya pelumasan, yang menyebabkan gesekan berlebih. Iritasi ini dapat mengakibatkan goresan atau luka ringan yang menyebabkan perdarahan. Beberapa wanita mungkin merasa bahwa penggunaan pelumas berbasis air dapat membantu mengurangi risiko ini, terutama saat mereka merasa tidak cukup terangsang atau kering.

2. Infeksi

Berbagai infeksi, termasuk vaginitis dan infeksi menular seksual (IMS) seperti gonore atau klamidia, dapat menyebabkan peradangan pada area genital. Peradangan ini sering disertai dengan gejala lain, seperti gatal, nyeri saat berhubungan, atau keputihan yang tidak biasa. Jika Anda mencurigai adanya infeksi, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.

3. Polip Serviks

Polip adalah pertumbuhan non-kanker yang dapat muncul pada serviks, seringkali akibat peningkatan estrogen. Meskipun umumnya tidak berbahaya, polip ini dapat berdarah, terutama setelah berhubungan seksual. Gejala lainnya yang mungkin muncul termasuk nyeri saat berhubungan atau perdarahan di luar siklus menstruasi.

Baca juga: Perbedaan Miom dan Kista: Apa yang Perlu Anda Ketahui?

4. Perubahan Hormonal

Fluktuasi hormon yang terjadi selama siklus menstruasi, terutama menjelang menstruasi atau selama ovulasi, dapat mempengaruhi lapisan rahim dan menyebabkan perdarahan ringan setelah berhubungan. Ini seringkali merupakan respons normal tubuh terhadap perubahan hormonal dan dapat terjadi pada banyak wanita tanpa menimbulkan masalah serius.

5. Kehamilan

Dalam beberapa kasus, flek setelah berhubungan bisa menjadi tanda awal kehamilan, yang dikenal sebagai perdarahan implantasi. Jika Anda aktif secara seksual dan mengalami perdarahan ringan, terutama jika disertai dengan tanda-tanda awal kehamilan seperti keterlambatan menstruasi, sebaiknya lakukan tes kehamilan untuk memastikan kondisi Anda.

Jenis-jenis Keputihan
Sumber gambar: Freepik

Kapan Harus Khawatir?

Meskipun flek setelah berhubungan intim sering kali merupakan hal yang normal, ada beberapa situasi yang sebaiknya tidak diabaikan. Segera konsultasikan dengan dokter jika Anda mengalami kondisi berikut:

  1. Perdarahan yang Berlanjut: Jika perdarahan berlangsung lebih dari beberapa hari, ini bisa menjadi tanda adanya masalah yang lebih serius. Perdarahan yang berkepanjangan dapat menunjukkan adanya kondisi medis yang perlu diatasi, seperti infeksi atau polip.
  2. Nyeri yang Parah: Jika Anda mengalami nyeri hebat yang menyertai perdarahan, ini mungkin menunjukkan adanya iritasi, infeksi, atau bahkan kondisi yang lebih serius seperti endometriosis atau masalah pada organ reproduksi. Rasa nyeri yang tidak biasa perlu dievaluasi oleh dokter untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.
  3. Bercak Darah dengan Warna Gelap: Bercak darah yang berwarna gelap atau sangat kental, terutama jika disertai dengan gejala lain, bisa menjadi tanda adanya masalah. Jika bercak ini muncul bersamaan dengan demam, keputihan yang tidak normal (misalnya, berwarna hijau atau berbau busuk), atau nyeri saat berhubungan, sebaiknya segera cari bantuan medis. Gejala ini dapat menunjukkan infeksi atau kondisi lain yang memerlukan penanganan segera.

Baca juga: Vaginal Douching: Apakah Aman untuk Kesehatan Reproduksi?

Solusi dan Langkah Perawatan

  1. Kunjungi Dokter: Jika Anda sering mengalami flek setelah berhubungan, penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat. Pemeriksaan fisik dan tes laboratorium dapat membantu mengidentifikasi penyebabnya .
  2. Pelumasan: Jika Anda mengalami iritasi, menggunakan pelumas berbasis air bisa membantu mengurangi gesekan selama hubungan seksual .
  3. Praktik Seks yang Aman: Menggunakan kondom dapat membantu mencegah infeksi menular seksual yang dapat menyebabkan perdarahan .
  4. Pendidikan dan Kesadaran: Mengetahui siklus menstruasi dan perubahan hormonal yang terjadi dalam tubuh Anda dapat membantu Anda lebih memahami kesehatan reproduksi Anda secara keseluruhan.

Baca juga: Efek Berhubungan Saat Haid, Apa Saja Risikonya?

Flek setelah berhubungan intim bisa jadi hal yang biasa, namun penting untuk tetap waspada terhadap tanda-tanda yang mungkin memerlukan perhatian medis. Dengan memahami penyebab dan langkah-langkah pencegahan, Anda dapat menjaga kesehatan reproduksi dan menghindari masalah yang lebih serius. Jika Anda merasa khawatir, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan tenaga medis untuk mendapatkan informasi dan perawatan yang tepat.

Untuk Anda yang masih dalam program kehamilan ataupun tengah mengalami permasalahan infertilias, Anda bisa konsultasikan dengan dokter-dokter kandungan profesional di Morula IVF Indonesia. Klinik fertilitas ini menawarkan konsultasi kandungan profesional dan komprehensif. Dengan pengalaman lebih dari 26 tahun, Morula IVF memiliki tim dokter spesialis yang berdedikasi untuk membantu pasangan untuk memiliki buah hati yang sehat. Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat menghubungi atau telusuri website resmi Morula IVF untuk menyampaikan pertanyaan maupun konsultasi. 

Referensi:

Tetap terhubung dan terinformasi di sini.

Untuk mengetahui informasi lebih lanjut hubungi 150-IVF atau 150-483, Senin – Sabtu pukul 07.00 – 20.00 WIB

Buat Janji

Newsletter

Dapatkan informasi dan tips terbaru dari Morula IVF mengenai program kehamilan dan bayi tabung