Secara alamiah menopause akan terjadi kepada para wanita yang sudah sampai pada usia berhenti mengalami haid. Maka dari itu, fase menopause wajib diketahui dari sekarang agar tidak shock ketika mengalaminya. Menopause ini memiliki tahapan-tahapan tertentu yang mana setiap wanita harus memahaminya karena itu akan berkaitan dengan organ-organ reproduksi mereka.
Tahapan-Tahapan Dalam Menopause
Menopause yang dialami wanita tidak akan langsung terjadi secara tiba-tiba dan siklus menstruasi akan berhenti begitu saja. Namun, ada tahapan-tahapan yang akan terjadi sebelum wanita benar-benar sudah tidak mengeluarkan darah menstruasi lagi.
- 9 Gejala & Tanda-Tanda Menuju Menopause: Panduan Lengkap
- Fungsi Hormon Prolaktin dan Gangguan Kesehatan yang Berkaitan Dengannya
- Keluar Gumpalan Daging Seperti Lemak Saat Haid, Berbahaya?
- Waspadai Klamidia, Infeksi Bakteri yang Dapat Menggangu Kesuburan Anda
- Kenali Penyebab Mens Tidak Teratur dan Cara Mengatasinya
1. Premenopause
Premenopause merupakan fase atau tahapan yang ditandai dengan adanya penurunan hormon dalam tubuh wanita. Hormon yang produksinya menurun tersebut adalah hormon estrogen sehingga ketika ini terjadi siklus menstruasi menjadi tidak lancar dan bahkan waktunya tidak terjadi secara rutin selama satu bulan sekali. Jadi, ketika usia sudah memasuki 45 tahun ke atas dan menstruasi tidak lancar, bisa jadi Anda sedang berada di fase premenopause.
Di samping itu, dalam fase ini wanita juga seringkali mengalami mual, sakit kepala yang berlebihan, dan sering lupa akan sesuatu. Hal tersebut biasanya akan sangat sulit disembuhkan dengan obat dan akan sembuh dengan sendirinya ketika fase premenopause telah berakhir.
2. Perimenopause
Setelah fase premenopause selesai, wanita akan mengalami fase perimenopause. Tahapan ini merupakan fase transisi dari premenopause dan juga menopause yang biasanya terjadi selama beberapa bulan atau bahkan selama bertahun-tahun. Hal ini dipengaruhi oleh banyaknya sel telur yang dimiliki wanita. Semakin banyak sel telur, waktu perimenopause pun tentu akan semakin lama. Dalam tahapan ini, semua sel telur yang dimiliki wanita akan dilepaskan untuk terakhir kalinya. Ketika semua sel dilepaskan, maka sampailah wanita nanti pada tahapan menopause.
3. Menopause
Setelah semua sel telur lepas dan luruh, maka tidak akan ada lagi sel telur dalam ovarium yang akan keluar setiap bulannya. Fase ini dinamakan dengan fase menopause. Ketika sudah mengalami menopause, maka wanita tidak akan bisa menstruasi kembali. Tanda-tanda terjadinya menopause tersebut biasanya wanita mengalami susah tidur, berat badan naik secara drastis, dan juga pegal pada persendian.
Untuk mengetahui apakah wanita sudah menopause atau belum, maka lihatlah menstruasinya selama 1 tahun penuh. Jika dalam waktu tersebut tidak terjadi menstruasi sama sekali, maka seorang wanita bisa dikatakan sudah mengalami menopause. Pada fase ini yang harus dilakukan wanita adalah menjaga kesehatan, senantiasa tenang, dan menyibukkan diri dengan hal-hal yang membahagiakan.
4. Postmenopause
Postmenopause adalah fase setelah wanita mengalami menopause. Biasanya, mereka akan mengalami gangguan kesehatan. Gangguan tersebut muncul akibat tidak ada darah kotor dalam tubuh yang dikeluarkan melalui menstruasi. Gangguan penyakit tersebut seperti halnya kanker, osteoporosis, dan penyakit kardiovaskular.
Wanita harus tanggap dengan semua penyakit tersebut dan harus mempersiapkan pencegahannya sejak dini. Menerapkan pola hidup sehat tentunya sangat diperlukan dalam hal ini. Tidak perlu panik menghadapi fase ini karena kepanikan tersebut malah akan membuat kondisi tubuh menurun dan semakin mudah dimasuki oleh penyakit.
Itulah beberapa fase dari menopause yang harus Anda pahami, terutama bagi para wanita. Ketika terjadi fase menopause tersebut, wanita harus benar-benar menjaga kesehatan karena setiap tahapan akan memberikan gangguan pada tubuh. Hal ini harus diwaspadai apalagi saat usia paruh baya tersebut wanita sangat rentan akan terserang penyakit baik dari sebab virus maupun bakteri.