Morula IVF

Mengapa Keguguran Bisa Terjadi? Ketahui Faktor Penyebab hingga Tindakan Terbaiknya

July 29, 2024

Mengapa Keguguran Bisa Terjadi? Ketahui Faktor Penyebab hingga Tindakan Terbaiknya

Keguguran, atau yang dalam dunia medis disebut sebagai abortus spontan, terjadi ketika embrio atau janin yang sedang berkembang di dalam rahim terlepas sebelum mencapai usia kehamilan 20 minggu. Keguguran umumnya terjadi pada 10–20% kehamilan yang diketahui, dan sekitar 80% keguguran terjadi dalam 12 minggu pertama kehamilan. 

Menurut data WHO persentase kemungkinan terjadinya keguguran sekitar 15–40% angka kejadian. Namun demikian, frekuensi seluruh keguguran yang pasti sukar ditentukan, karena keguguran buatan banyak yang tidak dilaporkan, kecuali bila telah terjadi komplikasi. Juga karena sebagian keguguran spontan hanya disertai gejala dan tanda ringan, sehingga wanita tidak datang ke dokter atau rumah sakit (Mochtar, 1998) 

Baca juga: Begini Cara Cepat Program Hamil Setelah Keguguran

Faktor penyebab keguguran 

Keguguran atau abortus spontan adalah kondisi di mana janin yang sedang berkembang dalam kandungan terlepas sebelum mencapai usia kehamilan 20 minggu. Kondisi ini bisa terjadi karena berbagai faktor. Berikut adalah macam-macam faktor penyebab keguguran dalam ilmu medis: 

  • Faktor maternal 

Faktor maternal adalah faktor yang berkaitan dengan kesehatan ibu. Beberapa faktor maternal yang dapat mempengaruhi keguguran adalah usia ibu yang terlalu muda atau terlalu tua, masalah kesehatan seperti penyakit autoimun, penyakit jantung, diabetes, tekanan darah tinggi, infeksi, masalah hormonal, dan gaya hidup yang tidak sehat seperti merokok, minum alkohol, atau menggunakan obat-obatan terlarang. 

  • Faktor janin 

Faktor janin adalah faktor yang berkaitan dengan kesehatan janin. Beberapa faktor janin yang dapat menyebabkan keguguran antara lain kelainan kromosom, kelainan genetik, cacat bawaan yang berat, dan masalah perkembangan janin. 

  • Faktor lingkungan 

Faktor lingkungan adalah faktor yang berkaitan dengan lingkungan sekitar. Beberapa faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi keguguran antara lain terpapar zat kimia beracun, radiasi, dan polusi. 

  • Faktor plasenta 

Plasenta adalah organ yang menghubungkan janin dengan ibu. Faktor plasenta yang dapat menyebabkan keguguran antara lain masalah dalam pembentukan plasenta, plasenta yang lemah, dan plasenta yang terlepas dari dinding rahim. 

  • Faktor imunologi 

Faktor imunologi adalah faktor yang berkaitan dengan sistem kekebalan tubuh. Beberapa kondisi imunologi yang dapat mempengaruhi keguguran antara lain sindrom antifosfolipid, gangguan autoimun, dan konflik Rh. 

  • Faktor psikologis 

Faktor psikologis adalah faktor yang berkaitan dengan kesehatan mental ibu. Beberapa kondisi psikologis yang dapat memengaruhi keguguran antara lain stres berat, depresi, dan kecemasan. 

Penting untuk diingat bahwa setiap keguguran memiliki penyebab yang berbeda-beda. Oleh karena itu, penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat dan perawatan yang sesuai. Selain itu, penting untuk menjaga kesehatan dan menghindari faktor risiko yang dapat memengaruhi keguguran. 

“Berdasarkan hasil penelitian terhadap 30 ibu hamil mengenai sikap ibu hamil dalam mencegah keguguran sikap ibu hamil terbanyak adalah positif, yaitu sebesar 53,3% (16 responden) dan 46,7% (14 responden) memiliki sikap negatif.” 

Faktor Penyebab Keguguran
Sumber gambar: Freepik

Apa yang terjadi saat keguguran? 

Proses keguguran pada umumnya dimulai dengan timbulnya perdarahan dan kram pada rahim. Pada kehamilan yang masih dalam tahap awal, mungkin tidak terlihat tanda-tanda yang jelas, tetapi pada kehamilan yang lebih tua atau yang telah mencapai usia kehamilan 8-10 minggu kemungkinan terlihat jaringan darah atau bagian janin yang terlepas melalui vagina. 

Untuk mendiagnosis keguguran, dokter biasanya melakukan pemeriksaan fisik dan ultrasonografi pada rahim. Jika keguguran telah terjadi, dokter dapat merekomendasikan tindakan medis seperti pengangkatan jaringan yang tersisa atau pemberian obat untuk mempercepat proses pengeluaran jaringan. 

Baca juga: Mengenal Abortus Inkomplit, Keguguran dengan Janin Tersisa Dalam Rahim

Cara mencegah keguguran 

Meskipun keguguran dapat terjadi pada kehamilan siapa pun  dan kapan pun, tetapi ada beberapa tindakan pencegahan yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko keguguran. Berikut adalah beberapa tips untuk mencegah keguguran dalam medis: 

1. Konsumsi asam folat 

Asam folat adalah nutrisi penting yang diperlukan untuk pertumbuhan janin. Kekurangan asam folat dapat meningkatkan risiko keguguran. Oleh karena itu, disarankan bagi ibu hamil untuk mengonsumsi suplemen asam folat sejak awal kehamilan. 

2. Jaga pola makan yang sehat 

Pola makan yang sehat dapat membantu memenuhi kebutuhan nutrisi janin. Disarankan untuk mengonsumsi makanan yang kaya akan protein, zat besi, dan kalsium. Hindari makanan yang kurang sehat seperti makanan olahan dan makanan cepat saji.

3. Hindari merokok dan minum alkohol 

Merokok dan minum alkohol dapat meningkatkan risiko keguguran dan masalah kesehatan pada janin. Oleh karena itu, hindari merokok dan minum alkohol selama kehamilan. 

4. Hindari stres berlebihan 

Stres berlebihan dapat mempengaruhi kesehatan ibu dan janin. Oleh karena itu, disarankan untuk menghindari stres berlebihan dengan melakukan relaksasi atau meditasi. 

5. Lakukan olahraga ringan 

Olahraga ringan seperti berjalan kaki atau yoga dapat membantu meningkatkan kesehatan ibu dan janin. Namun, pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum melakukan olahraga. 

6. Rutin melakukan pemeriksaan kehamilan 

Rutin melakukan pemeriksaan kehamilan dapat membantu memantau perkembangan janin dan mengidentifikasi masalah kesehatan yang mungkin terjadi. Pastikan untuk mengikuti jadwal pemeriksaan yang telah direkomendasikan oleh dokter. 

7. Hindari paparan bahan kimia berbahaya 

Paparan bahan kimia berbahaya seperti pestisida atau zat kimia industri dapat meningkatkan risiko keguguran. Oleh karena itu, hindari paparan bahan kimia berbahaya selama kehamilan. 

Baca juga: Bayi Tabung: Pengertian, Prosedur, Persiapan, Keunggulan dan Biayanya


Keguguran pada awal kehamilan memang sering terjadi, tetapi hal ini bukan berarti harus dianggap sepele. Keguguran dapat menimbulkan dampak psikologis yang cukup berat bagi pasangan suami istri yang sedang mengalami kehamilan. Oleh karena itu, diperlukan dukungan dari keluarga dan orang-orang terdekat untuk membantu mengatasi trauma akibat keguguran. 

Satu hal lagi, perlu diingat bahwa setiap kehamilan memiliki risiko keguguran yang berbeda-beda. Oleh karena itu, penting bagi calon ibu untuk selalu menjaga kesehatan dan mematuhi anjuran dokter dalam menghadapi kehamilan. Jika mengalami gejala-gejala yang mencurigakan seperti pendarahan atau kram pada rahim, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. 

Secara keseluruhan, keguguran merupakan suatu hal yang wajar terjadi pada kehamilan, tetapi hal ini bukan berarti harus diabaikan begitu saja. Melalui tindakan pencegahan dan perawatan yang tepat, diharapkan dapat mengurangi risiko terjadinya keguguran dan membantu pasangan suami istri dalam menghadapi masa-masa kehamilan yang penuh tantangan.  

Klinik Morula IVF adalah klinik kesehatan reproduksi dan fertilitas yang membantu menangani masalah reproduksi pada pasien. Morula menawarkan berbagai layanan kesehatan yang dapat membantu pasangan mengatasi tantangan infertilitas. Untuk informasi lebih lanjut, anda dapat menghubungi kami atau telusuri website resmi kami untuk menyampaikan pertanyaan maupun konsultasi. 

Sumber: 

Tetap terhubung dan terinformasi di sini.

Untuk mengetahui informasi lebih lanjut hubungi 150-IVF atau 150-483, Senin – Sabtu pukul 07.00 – 20.00 WIB

Buat Janji

Newsletter

Dapatkan informasi dan tips terbaru dari Morula IVF mengenai program kehamilan dan bayi tabung