Momen kehamilan pastinya sangat ditunggu-tunggu oleh pasangan suami istri yang baru menikah. Ketika test pack menunjukkan dua garis biru, kebahagiaan pun tak terbendung. Tapi jangan senang dulu, Anda perlu memastikan bahwa janin berkembang dengan sempurna. Pasalnya, kebahagiaan bisa pupus ketika janin tidak berkembang di dalam rahim.
Janin tidak berkembang atau dalam istilah medis disebut blighted ovum merupakan sebuah kondisi dimana janin tidak berkembang sebagaimana mestinya. Kondisi ini juga kerap disebut dengan hamil anggur. Janin tidak berkembang umumnya disebabkan oleh kualitas sperma yang buruk atau kondisi sel telur yang kurang baik. Jadi meskipun ibu hamil sudah menjaga kesehatan kehamilan dengan berbagai cara, jika proses pembuahan tidak sempurna, maka resiko janin tidak berkembang dapat terjadi.
Selain itu, janin tidak berkembang juga bisa disebabkan oleh infeksi, kelainan, pengaruh obat-obatan, serta pola hidup yang tidak sehat. Janin tidak berkembang dapat terjadi di awal kehamilan maupun di trimester ketiga. Lantas apa saja ciri-ciri janin tidak berkembang? Yuk, simak ulasan berikut ini.
1. Detak Jantung Tidak Terdengar
Ciri-ciri janin tidak berkembang yang pertama adalah detak jantung bayi yang tidak terdengar. Umumnya, detak jantung bayi sudah terdengar melalui pemeriksaan USG pada usia kehamilan 9-10 minggu. Jika pada usia ini detak jantung tidak terdengar, maka Anda perlu waspada.
Selain itu, pada kehamilan yang lebih tua, detak jantung janin yang berhenti mendadak juga dapat menjadi ciri-ciri janin tidak berkembang. Perlu Anda ketahui detak jantung yang tidak terdengar juga dapat disebabkan oleh letak atau posisi bayi. Untuk itulah kondisi ini membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut untuk diketahui penyebab pastinya, apakah karena janin tidak berkembang atau sebab lainnya.
Baca juga: Inilah 6 Penyebab Janin Tidak Berkembang dengan Baik
2. Penurunan Hormon HCG
Ciri-ciri janin tidak berkembang usia 2 bulan berikutnya adalah adanya penurunan hormon HCG. Hormon HCG merupakan hormon kehamilan yang diproduksi selama masa kehamilan. Hormon ini terdeteksi dari alat tes kehamilan atau pemeriksaan lab.
Kadar hormon HCG memang naik turun selama masa kehamilan. Namun jika kadarnya terus menurun, maka Anda perlu curiga. Hormon HCG yang terus mengalami penurunan dapat menjadi ciri-ciri janin tidak berkembang yang perlu diwaspadai. Jika ini terjadi, Anda perlu segera menghubungi dokter untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
3. Morning Sickness Berkurang
Morning sickness sangat normal terjadi pada trimester pertama kehamilan. Umumnya keluhan ini terjadi pada minggu ke-8 hingga minggu ke-16 kehamilan. Morning sickness terjadi karena pengaruh hormon HCG yang meningkat dan mencapai puncak pada minggu ke-10 kehamilan.
Morning sickness yang berkurang secara mendadak dapat menjadi salah satu ciri-ciri janin tidak berkembang trimester pertama. Terlebih jika kondisi ini disertai dengan tanda keguguran seperti munculnya flek atau darah, maka segera hubungi dokter untuk mendapatkan penanganan segera. Untuk itulah, nikmatilah masa morning sickness karena morning sickness menjadi pertanda bahwa kehamilan Anda sehat.
4. Ukuran Janin Kecil
Berikutnya, tanda janin tidak berkembang di awal kehamilan adalah ukuran janin yang tergolong kecil. Kondisi ini disebut dengan IUGR atau Intra Uterine Growth Restriction. Ukuran janin yang kecil umumnya disebabkan oleh hambatan pertumbuhan janin di dalam rahim.
Beberapa penyebab IUGR antara lain anemia pada ibu hamil, diabetes, serta gangguan ginjal. Selain itu, IUGR juga bisa disebabkan oleh masalah pada plasenta. Plasenta merupakan organ yang sangat penting bagi perkembangan janin karena berfungsi untuk menyalurkan sari makanan dari ibu ke janin. Jika plasenta bermasalah, maka suplai makanan terganggu dan risiko janin tidak berkembang menjadi besar.
Baca juga: Ketahui 5 Asam Folat untuk Ibu Hamil Demi Kesehatan Janin
5. Tinggi Fundus Tidak Normal
Ciri-ciri janin sehat 2 bulan juga dapat dilihat dan diukur dari tinggi fundus. Perlu diketahui bahwa mengukur tinggi fundus merupakan salah satu cara untuk memantau apakah janin tumbuh dengan baik atau tidak. Secara normal ukuran atau tinggi fundus akan menyesuaikan dengan berapa usia kandungan. Cara mengukurnya adalah dengan mengukur bagian atas rahim ke bagian tulang kemaluan.
Jika tinggi fundus tidak sesuai dengan ukuran normal, maka terdapat kecurigaan yang mengarah ke perkembangan janin. Hal ini bisa terjadi jika air ketuban sedikit atau posisi janin sungsang. Namun kondisi ini juga bisa menjadi ciri-ciri janin tidak berkembang dengan baik.
6. Tidak Ada Pergerakan Janin
Selain dapat dideteksi dari denyut jantung janin, ciri-ciri janin tidak berkembang juga dapat dilihat dari gerakan janin. Umumnya ibu hamil mulai dapat merasakan gerakan janin di usia kehamilan 16-20 minggu. Pergerakan janin akan semakin terasa seiring dengan umur kandungan yang semakin bertambah. Namun jika pergerakan janin melemah atau bahkan hilang, terdapat indikasi janin tidak berkembang.
Anda bisa merangsang gerakan janin dengan cara mengelus perut, mengajak berbicara, atau minum minuman manis. Jika tidak ada respon dari rangsangan tersebut, segera konsultasikan ke dokter. Dokter akan melakukan pemeriksaan USG untuk melihat kondisi janin.
Baca juga: Ini Cara Memancing Janin Bergerak Ketika Dalam Kandungan
7. Mengalami Kram Hebat
Ciri-ciri janin tidak berkembang usia 4 bulan dapat ditandai dengan kram hebat yang dirasakan oleh ibu hamil. Memang kram perut merupakan kondisi normal yang kerap dirasakan ibu hamil, namun jika kram terasa parah, Anda wajib curiga.
Kram hebat bisa menjadi pertanda kontraksi rahim yang mendorong janin ke jalan lahir. Selain itu, masalah pada plasenta juga menjadi penyebab kram hebat yang dialami ibu hamil. Jika kontraksi atau kram disertai dengan munculnya flek atau darah serta tanda keguguran lainnya, bisa menjadi salah satu ciri-ciri janin tidak berkembang.
8. Ketuban Pecah Dini
Ketuban merupakan cairan yang menyelimuti rahim tempat bayi berada di dalam perut ibu. Ketuban memiliki fungsi dan peranan yang sangat penting dalam masa kehamilan. Secara normal, plasenta akan pecah dengan sendirinya saat terjadi kontraksi kehamilan atau ketika waktu bersalin telah tiba.
Yang perlu diwaspadai adalah ketika ketuban pecah sebelum waktu bersalin tiba atau ketuban pecah dini. Kondisi ini menunjukkan bahwa pertumbuhan dan perkembangan janin telah berhenti. Ibu hamil perlu segera bersalin ketika cairan ketuban telah pecah, baik melalui persalinan normal maupun operasi.
9. Pendarahan Mendadak
Pendarahan secara mendadak juga bisa menjadi pertanda janin tidak berkembang. Kondisi ini kerap dikaitkan dengan gawat janin. Ibu hamil memang kerap mengalami flek atau pendarahan ringan selama masa kehamilan, namun bukan pendarahan hebat yang mendadak.
Segera cari pertolongan medis jika Anda mengalami pendarahan secara mendadak disertai dengan nyeri perut hebat serta sakit punggung. Kondisi ini bisa menjadi tanda bahwa janin telah meninggal di dalam kandungan karena gagal berkembang.
Itulah 9 ciri-ciri janin tidak berkembang yang perlu Anda ketahui. Janin tidak berkembang dapat dialami oleh siapa saja. Oleh karena itu, lakukan pemeriksaan secara rutin selama masa kehamilan serta jaga kondisi dengan pola hidup yang sehat agar janin bisa berkembang dengan baik.