Artikel ini telah direview secara medis oleh
dr. Ade Permana SpOG, Subsp.FER, FISQua
Cacar monyet, infeksi virus yang terkait dengan cacar, kini menjadi perhatian kesehatan global. Penyakit ini ditandai dengan demam, ruam, dan pembengkakan kelenjar getah bening, serta menimbulkan tantangan khusus bagi individu hamil. Memahami dampak cacar monyet pada kehamilan dan mengambil langkah pencegahan yang tepat sangat penting untuk memastikan kesehatan ibu dan bayi.
Memahami Cacar Monyet
Cacar monyet disebabkan oleh virus monkeypox, anggota dari genus Orthopoxvirus. Penyakit ini muncul dengan gejala seperti demam, ruam, dan pembengkakan kelenjar getah bening. Meskipun umumnya tidak separah cacar, cacar monyet tetap bisa menyebabkan masalah kesehatan yang serius. Wabah terbaru telah meningkatkan urgensi untuk memahami dampaknya pada berbagai kelompok, termasuk mereka yang sedang hamil.
Risiko Bagi Individu Hamil
Individu hamil berisiko mengalami gejala yang lebih parah jika terinfeksi cacar monyet. Menurut CDC, meskipun data spesifik tentang cacar monyet dalam kehamilan masih terbatas, infeksi virus dapat menimbulkan risiko bagi ibu dan janin. Individu hamil yang terinfeksi mungkin mengalami gejala yang lebih intens karena respons imun yang berubah, yang dapat memicu komplikasi seperti persalinan prematur atau penularan virus ke janin.
American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) menekankan pentingnya tindakan pencegahan bagi individu hamil untuk menghindari infeksi cacar monyet. Karena tingkat keparahan cacar monyet selama kehamilan bisa bervariasi, individu hamil harus tetap waspada dan berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan untuk mendapatkan panduan yang tepat.
Baca juga: Cegah Anak dari Gangguan Genetik dengan Uji Genetik Prakonsepsi
Mengelola Cacar Monyet Selama Kehamilan
Manajemen yang efektif terhadap cacar monyet selama kehamilan melibatkan beberapa strategi kunci:
- Isolasi dan Pencegahan: Individu yang terinfeksi harus mengisolasi diri untuk mencegah penyebaran virus. Penyedia layanan kesehatan juga harus mematuhi protokol pengendalian infeksi yang ketat untuk melindungi pasien dan orang lain di lingkungan perawatan (UTSW Medical Center).
- Pemantauan dan Perawatan: Individu hamil yang terinfeksi cacar monyet harus dipantau dengan ketat untuk menilai kondisi ibu dan janin. Pemindaian ultrasonografi dan pemeriksaan lainnya mungkin diperlukan untuk memastikan kesehatan keduanya.
- Opsi Pengobatan: Meskipun belum ada pengobatan antivirus khusus untuk cacar monyet, perawatan suportif tetap penting. Individu hamil harus bekerja sama dengan penyedia layanan kesehatan untuk mengelola gejala dan mengatasi komplikasi yang mungkin muncul.
Rekomendasi Kesehatan Masyarakat
Strategi kesehatan masyarakat berfokus pada pencegahan penyebaran cacar monyet dan perlindungan terhadap kelompok rentan, termasuk individu hamil. CDC dan organisasi kesehatan lainnya merekomendasikan menjaga kebersihan, menghindari kontak dengan individu yang terinfeksi, dan mencari nasihat medis jika gejala muncul. Langkah-langkah ini penting untuk mengurangi risiko penularan cacar monyet dan melindungi kesehatan masyarakat.
Pandangan dari Penelitian Terbaru
Penelitian terbaru memberikan wawasan berharga tentang cacar monyet dan dampaknya pada kehamilan. Sebuah studi yang diterbitkan di The Lancet menyoroti perlunya penelitian lebih lanjut mengenai dampak cacar monyet selama kehamilan. Studi tersebut menekankan bahwa meskipun data masih berkembang, individu hamil harus tetap berhati-hati dan mendapatkan informasi tentang risiko terkait cacar monyet (The Lancet).
Studi lain di ScienceDirect juga menunjukkan bahwa meskipun bukti langsung yang mengaitkan cacar monyet dengan hasil kehamilan yang buruk masih terbatas, penerapan langkah-langkah pencegahan umum sangatlah bijak. Individu hamil harus tetap terinformasi dan berkonsultasi dengan profesional kesehatan untuk mendapatkan panduan dan rekomendasi terkini.
Baca juga: Program Vaksinasi pada Kehamilan: Melindungi Ibu dan Bayi Sejak Dini
Bagi mereka yang terlibat dalam program kehamilan atau mempelajari kesehatan masyarakat, memahami risiko ini dan menerapkan tindakan yang efektif sangatlah penting. Seperti yang mungkin disarankan oleh ahli kesehatan masyarakat, tetap terinformasi tentang penyakit baru seperti cacar monyet adalah kunci untuk memastikan hasil kesehatan yang lebih baik bagi individu hamil dan bayi mereka.
Meskipun dampak spesifik cacar monyet pada kehamilan masih dalam penelitian, individu hamil harus berhati-hati dan mengambil langkah pencegahan untuk menghindari infeksi. Pemantauan ketat dan kepatuhan terhadap pedoman kesehatan masyarakat sangat penting dalam mengelola cacar monyet selama kehamilan. Tetap mendapatkan informasi dari sumber yang kredibel dan bekerja sama dengan penyedia layanan kesehatan dapat membantu menghadapi tantangan yang ditimbulkan oleh penyakit ini dan melindungi kesehatan ibu serta bayi.
Untuk Anda yang masih dalam program kehamilan ataupun tengah mengalami permasalahan infertilias, Anda bisa konsultasikan dengan dokter-dokter kandungan profesional di Morula IVF Indonesia. Klinik fertilitas ini menawarkan konsultasi kandungan profesional dan komprehensif. Dengan pengalaman lebih dari 26 tahun, Morula IVF memiliki tim dokter spesialis yang berdedikasi untuk membantu pasangan untuk memiliki buah hati yang sehat. Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat menghubungi atau telusuri website resmi Morula IVF untuk menyampaikan pertanyaan maupun konsultasi.
Referensi:
- Centers for Disease Control and Prevention (CDC). (n.d.). Pregnancy and Monkeypox. Diakses pada September 2024.
- American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG). (n.d.). Obstetric Care Considerations: Monkeypox. Diakses pada September 2024.
- UTSW Medical Center. (2023). Monkeypox and Pregnancy: What You Need to Know. Diakses pada September 2024.
- Behr, M. A., & Davis, B. K. (2022). Monkeypox and Pregnancy: An Overview. ScienceDirect. Retrieved from
- Paltiel, A. D., Zheng, A., & Zheng, A. (2022). Monkeypox in Pregnancy: Insights and Implications. The Lancet. Diakses pada September 2024.