Membangun bonding antara ibu dan bayi merupakan salah satu aspek penting dalam tumbuh kembang anak. Bonding ibu dan bayi adalah proses alami di mana ibu menciptakan hubungan emosional yang kuat dengan bayinya. Ikatan ini sangat penting karena dapat mempengaruhi perkembangan emosional, psikologis, dan sosial anak dalam jangka panjang. Namun, membentuk ikatan batin ini tidak selalu terjadi secara instan dan bisa berbeda untuk setiap ibu.
Mengapa Bonding Penting?
Bonding antara ibu dan bayi memberi rasa aman bagi si kecil. Saat ibu merespon kebutuhan bayinya—seperti menangis, lapar, atau kelelahan—bayi belajar bahwa dia bisa mempercayai dunia di sekitarnya. Menurut What to Expect, ikatan ini mempengaruhi rasa percaya diri dan hubungan yang akan dibentuk anak di masa depan. Anak-anak yang memiliki ikatan kuat dengan orang tua mereka cenderung lebih percaya diri dan memiliki kemampuan hubungan sosial yang lebih baik di kemudian hari.
Selain itu, bonding ini juga penting bagi kesehatan mental ibu. Melalui interaksi harian seperti menyusui, mengganti popok, atau memeluk bayi, ibu tidak hanya membantu pertumbuhan fisik anak, tetapi juga memupuk hubungan emosional yang mendalam.
Kapan Bonding Terjadi?
Tidak semua ibu merasa langsung terikat dengan bayinya setelah melahirkan. Menurut UNICEF, ikatan batin ibu dan bayi bisa terbentuk secara perlahan, sering kali membutuhkan waktu beberapa hari hingga minggu. Beberapa ibu mungkin merasa terhubung secara instan, namun bagi yang lain, proses ini dapat memakan waktu, terutama jika mereka mengalami kelelahan fisik atau emosional setelah melahirkan, atau jika bayi mereka membutuhkan perawatan intensif di rumah sakit (NICU).
Banyak faktor yang bisa mempengaruhi seberapa cepat bonding ibu dan bayi ini terbentuk, termasuk tingkat stres, pengalaman persalinan yang sulit, atau bahkan baby blues atau depresi postpartum. Hal ini normal dan tidak perlu dikhawatirkan selama ibu terus memenuhi kebutuhan bayinya secara konsisten.
Cara Meningkatkan Bonding Ibu dan Bayi
1. Skin-to-Skin Contact
Menyentuh bayi secara langsung melalui kontak kulit (skin-to-skin contact) merupakan salah satu cara paling efektif untuk memperkuat ikatan ibu dan bayi. Proses ini membantu bayi merasa aman, tenang, dan nyaman karena ia dapat mendengar detak jantung ibunya serta merasakan kehangatan tubuh. Menurut UNICEF, skin-to-skin contact juga dapat membantu mengatur detak jantung dan suhu tubuh bayi yang baru lahir, sekaligus mendukung perkembangan otak.
Selain manfaat bagi bayi, kontak ini juga memberikan dampak positif bagi ibu. Penelitian menunjukkan bahwa metode ini dapat mengurangi tingkat stres ibu dan membantu mempercepat produksi hormon oksitosin, hormon yang terkait dengan ikatan emosional dan pemberian ASI . Ibu yang sering melakukan skin-to-skin contact juga cenderung lebih cepat merasa terhubung secara emosional dengan bayinya .
2. Berkomunikasi Secara Verbal dan Non-Verbal
Komunikasi adalah kunci dalam membangun bonding ibu dan bayi. Meski bayi belum bisa merespon secara verbal, mendengar suara ibunya sangat penting dalam membentuk ikatan emosional yang kuat. Sejak lahir, bayi telah mengenali suara ibunya dari dalam kandungan, sehingga berbicara dengan lembut atau bernyanyi dapat memberikan rasa nyaman dan aman .
Tidak hanya verbal, komunikasi non-verbal seperti senyuman, kontak mata, dan ekspresi wajah juga membantu bayi merasa dihargai dan dicintai. Bayi merespons sentuhan, tatapan, dan pelukan, yang pada gilirannya memperkuat ikatan batin antara ibu dan bayi. Membangun rutinitas berkomunikasi secara konsisten akan membantu bayi mengenali dan mempercayai ibunya lebih cepat .
3. Memberi Waktu untuk Diri Sendiri
Kesehatan mental ibu berperan penting dalam pembentukan bonding. Ibu yang merasa lelah, stres, atau mengalami baby blues mungkin merasa kesulitan untuk menjalin ikatan dengan bayinya. Oleh karena itu, sangat penting bagi ibu untuk memberikan waktu bagi dirinya sendiri untuk beristirahat dan memulihkan energi .
Meminta bantuan dari pasangan, keluarga, atau teman untuk merawat bayi sementara ibu beristirahat adalah langkah penting dalam menjaga keseimbangan emosional. Menjaga kesehatan mental ibu sangat berpengaruh pada bagaimana ia dapat merespon dan memberikan perhatian kepada bayinya . Menurut WebMD, ibu yang merasa tenang dan rileks lebih mampu memberikan perhatian yang penuh kasih sayang dan membentuk ikatan yang sehat dengan bayi .
4. Pijat Bayi
Pijat bayi merupakan cara efektif lainnya untuk memperkuat bonding ibu dan bayi. Menurut Pregnancy, Birth & Baby, pijat bayi tidak hanya menenangkan si kecil tetapi juga membantu bayi merasa lebih aman dan dekat dengan ibunya. Proses pijat meningkatkan produksi hormon oksitosin pada ibu dan bayi, yang berperan dalam pembentukan ikatan emosional .
Pijat bayi juga memberikan manfaat fisik seperti meningkatkan kualitas tidur bayi, mengurangi stres, dan meningkatkan perkembangan otot serta sistem sarafnya. Bagi ibu, melakukan pijat secara rutin memberikan kesempatan untuk berinteraksi langsung dan memperkuat bonding melalui sentuhan dan perhatian penuh .
5. Menyusui
Menyusui tidak hanya memberikan nutrisi yang dibutuhkan bayi, tetapi juga memperkuat bonding antara ibu dan bayi. Saat menyusui, tubuh ibu memproduksi hormon oksitosin yang membantu meningkatkan perasaan kasih sayang. Bayi juga merasa tenang dan nyaman saat berada dekat dengan ibu selama proses menyusui .
Baca juga: Menjemur Bayi di Pagi Hari? Ini Manfaat dan Panduannya!
Dengan memanfaatkan berbagai metode ini, ibu dapat memperkuat ikatan batin dengan bayinya. Meski proses bonding ibu dan bayi mungkin tidak selalu instan, dengan konsistensi dan perhatian, ikatan emosional yang mendalam akan terjalin, memberikan fondasi yang kuat bagi perkembangan anak di masa depan.
Ingat, setiap ibu memiliki perjalanan bonding yang unik dengan bayinya. Jika merasa kesulitan, jangan ragu untuk mencari dukungan dari tenaga kesehatan profesional, terutama jika muncul tanda-tanda depresi postpartum.
Dengan konsistensi, perhatian, dan waktu, ikatan batin ibu dan bayi akan berkembang dan memperkuat hubungan emosional yang mendalam dan tahan lama.
Untuk Anda yang masih dalam program kehamilan ataupun tengah mengalami permasalahan infertilias, Anda bisa konsultasikan dengan dokter-dokter kandungan profesional di Morula IVF Indonesia. Klinik fertilitas ini menawarkan konsultasi kandungan profesional dan komprehensif. Dengan pengalaman lebih dari 26 tahun, Morula IVF memiliki tim dokter spesialis yang berdedikasi untuk membantu pasangan untuk memiliki buah hati yang sehat. Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat menghubungi atau telusuri website resmi Morula IVF untuk menyampaikan pertanyaan maupun konsultasi.
Referesi:
- Postpartum Support International. “Mother-Infant Bonding: It’s Not Always Instant.” Postpartum Support International. Diakses 9 September 2024.
- WebMD. “Forming a Bond With Your Baby: Why It Isn’t Always Immediate.” WebMD. Diakses 9 September 2024.
- Parents. “How to Bond With Your Baby: A Guide by Age.” Parents. Diakses 9 September 2024.
- UNICEF. “How to Bond With Your Baby.” UNICEF Parenting. Diakses 9 September 2024.
- Pregnancy, Birth and Baby. “Bonding With Your Baby.” Pregnancy, Birth and Baby. Diakses 9 September 2024.