Dalam dunia medis, tentunya kita sudah tidak asing lagi dengan istilah bayi prematur. Bayi prematur adalah kelahiran bayi yang terjadi sebelum minggu ke 37 atau lebih awal dari hari perkiraan lahirnya. Kondisi semacam ini dapat terjadi ketika kontraksi rahim mengakibatkan terbukanya leher rahim atau serviks sehingga membuat janin atau calon bayi memasuki jalan lahir.
Dapat disebut sebagai prematur karena kondisi organ tubuhnya belum sempurna. Terutama berbagai organ vital seperti otak dan paru-paru, hingga peningkatan berat badan. Maka dari itu, perlu perawatan secara intensif. Mari kita ketahui penyebab, kelebihan dan kekurangan bayi lahir dalam keadaan prematur berikut ini.
Penyebab Bayi Prematur
Penyebab bayi prematur seringkali tidak diketahui secara pasti. Akan tetapi, ketuban pecah dini menjadi salah satu penyebab utamanya. Selain itu, ada beberapa faktor lainnya yang menjadi penyebabnya. Misalnya faktor kesehatan ibu (mengalami gangguan pembekuan darah, stress, kekurangan nutrisi, cedera fisik, pernah mengalami keguguran, dan lain sebagainya).
Kemudian, ada faktor kehamilan yang meliputi kelainan posisi, plasenta yang lepas sebelum waktunya, cairan ketuban terlalu banyak dan faktor kehamilan lainnya. Penyebab lainnya juga karena faktor yang melibatkan janin, seperti kehamilan kembar, janin mengalami cacat lahir, gangguan perkembangan janin, hingga IUGR.
Ciri-Ciri Bayi Prematur
Secara fisik, bayi dengan kelahiran prematur ini akan terlihat berbeda dengan bayi yang lahir secara normal. Berikut ini adalah ciri-cirinya.
- Memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil dengan ukuran kepala sedikit lebih besar.
- Pada bagian tubuhnya terdapat bulu halus yang tumbuh lebat menyelimutinya.
- Bentuk tubuhnya tidak sebulat bayi yang lahir normal karena kekurangan lemak tubuh.
- Memiliki suhu tubuh yang rendah.
- Karena perkembangan paru-paru yang belum sempurna, umumnya sulit bernapas.
- Belum bisa menghisap dan menelan secara sempurna sehingga sulit untuk menerima asupan makanan.
Selain ciri-ciri ini, usia kehamilan juga dapat menentukan kondisi kesehatan bayi ketika dilahirkan. Berikut informasinya.
- Bayi prematur 5 bulan memiliki risiko tinggi menderita gangguan jangka panjang, seperti gangguan saraf hingga kesulitan belajar.
- Bayi prematur 6 bulan, memiliki risiko tinggi menderita komplikasi yang tidak permanen, seperti gangguan pernapasan.
- Bayi prematur 7 bulan hingga bayi prematur 8 bulan, akan mengalami perbaikan kondisi kesehatannya secara bertahap. Dengan kata lain, memiliki risiko mengalami gangguan yang semakin rendah.
Setelah lahir, akan mendapatkan perawatan secara khusus di ruang NICU atau Neonatal Intensive Care Unit. Bayi akan dimasukkan ke dalam inkubator dan mendapatkan perawatan hingga kondisinya stabil.
Seringkali orang bertanya, untuk bayi prematur 7 bulan di inkubator berapa lama, umumnya perawatan ini akan berlangsung selama kurang lebih satu bulan.
Namun, hal tersebut juga menyesuaikan dengan kondisi sang bayi. Berikut ini merupakan ciri-ciri bayi prematur sehat.
- Memiliki berat badan setidaknya mencapai 4 pon atau 2kg.
- Memiliki suhu badan yang tetap hangat meskipun tanpa bantuan inkubator.
- Sedikit demi sedikit, berat badannya semakin bertambah.
- Dapat menerima asupan makanan (susu), baik itu secara langsung maupun melalui botol.
- Dapat bernapas tanpa bantuan alat medis.
Kelebihan Bayi Prematur
Bayi dengan kelahiran prematur bisa selamat dan mengalami perkembangan yang normal. Bahkan, perkembangannya bisa sama dengan bayi normal. Dengan catatan, mendapatkan perawatan yang baik. Selain itu, kelebihan bayi prematur 8 bulan meskipun mempunyai usia yang lebih muda daripada bayi yang lahir cukup bulan, mampu mengejar ketertinggalannya.
Keistimewaan bayi prematur lainnya yakni lebih dekat dengan kedua orang tuanya. Pasalnya, membutuhkan perawatan yang lebih telaten. Bayi prematur memiliki kemampuan belajar yang sangat baik, bahkan bisa melebihi anak yang lahir normal. Itulah mengapa kelebihan bayi prematur saat dewasa memiliki prestasi yang baik di sekolah.
Kekurangan Bayi Prematur
Ada risiko penyakit yang menyertai jika bayi lahir secara prematur. Bahkan, memiliki komplikasi penyakit lebih besar dari bayi normal. Seperti gangguan fungsi organ, gangguan pendengaran, penglihatan, gangguan psikologis hingga kematian mendadak.
Kekurangan lainnya dapat mengalami pendarahan di pembuluh otak atau intraventrikular. Selain itu efek bayi prematur saat dewasa risiko hipertensi dan stroke, gangguan ginjal, hingga diabetes.
Mengingat ada banyak masalah kesehatan yang dapat terjadi pada bayi prematur, ibu hamil disarankan untuk rutin menjalani pemeriksaan ke dokter kandungan secara berkala. Dengan seperti ini, kondisi ibu hamil dan janinnya dapat terpantau dengan baik, sehingga persalinan prematur dapat dicegah sejak dini. Untuk upaya terbaik, Anda bisa menerapkan pola hidup sehat juga, ya.