Artikel ini telah direview secara medis oleh
Dr. dr. Irham Suheimi, SpOG, MSc, M.Repro.Med
Keputihan adalah keluarnya cairan dari vagina yang berfungsi sebagai mekanisme alami tubuh untuk menjaga kebersihan organ reproduksi. Namun, ketika keputihan berubah tekstur menjadi kental, menggumpal seperti ampas tahu, atau disertai gejala lain seperti rasa gatal dan bau tak sedap, ini bisa menjadi tanda adanya gangguan kesehatan pada sistem reproduksi wanita. Untuk memahami lebih lanjut, mari kita bahas penyebab, gejala, hingga cara pencegahan dan pengobatan keputihan seperti ampas tahu.
Apa Itu Keputihan yang Normal?
Keputihan yang normal biasanya bening hingga keputih-putihan, sedikit kental atau encer tergantung pada fase siklus menstruasi. Dalam kondisi normal, keputihan berperan penting dalam membersihkan sel-sel mati dan mencegah infeksi. Selama masa subur, keputihan cenderung lebih encer dan licin, sementara pada fase lainnya, seperti setelah menstruasi, teksturnya bisa lebih kental dan berwarna putih.
Penyebab Utama Keputihan Seperti Ampas Tahu
1. Infeksi Jamur (Candidiasis Vaginal)
Infeksi jamur, terutama yang disebabkan oleh Candida albicans, adalah penyebab paling umum dari keputihan yang menggumpal seperti ampas tahu. Sekitar 75% wanita mengalami infeksi jamur setidaknya sekali dalam hidup mereka.
Gejalanya meliputi:
- Keputihan putih kental, menggumpal seperti ampas tahu atau keju cottage.
- Gatal parah di area vagina dan vulva.
- Rasa terbakar saat buang air kecil atau berhubungan seksual.
Infeksi jamur bisa terjadi ketika keseimbangan alami bakteri dan jamur di vagina terganggu. Faktor pemicunya bisa berupa penggunaan antibiotik, perubahan hormonal (seperti kehamilan), diabetes yang tidak terkontrol, atau kebersihan yang tidak memadai. Sementara itu, kondisi seperti penggunaan pakaian dalam yang terlalu ketat atau tidak menyerap keringat juga bisa memicu tumbuhnya jamur.
2. Vaginosis Bakterialis (VB)
Vaginosis bakterialis adalah kondisi di mana keseimbangan bakteri baik dan jahat di vagina terganggu, yang mengarah pada pertumbuhan bakteri jahat berlebih. Ini dapat menyebabkan keputihan kental, menggumpal, dengan bau amis yang menyengat. VB sering kali disebabkan oleh aktivitas seksual atau penggunaan produk pembersih vagina yang mengganggu keseimbangan flora alami.
Gejala VB meliputi:
- Keputihan putih atau abu-abu.
- Bau amis, terutama setelah berhubungan seksual.
- Gatal ringan, namun umumnya tidak menyebabkan iritasi seberat infeksi jamur.
3. Penyakit Menular Seksual (PMS)
Penyakit seperti trikomoniasis, klamidia, dan gonore dapat menyebabkan keputihan abnormal yang menggumpal dan disertai dengan gejala lain seperti bau menyengat, rasa gatal, dan nyeri saat buang air kecil. Trikomoniasis, misalnya, dapat menyebabkan keputihan berwarna kuning kehijauan dengan tekstur berbusa dan bau yang kuat.
4. Penggunaan Antibiotik
Antibiotik yang digunakan untuk mengatasi infeksi bakteri juga dapat mempengaruhi keseimbangan flora vagina, membunuh bakteri baik dan meningkatkan risiko infeksi jamur. Ini dapat menyebabkan munculnya keputihan yang menggumpal setelah konsumsi antibiotik dalam jangka waktu lama.
Gejala yang Harus Diwaspadai
Selain keputihan yang menggumpal seperti ampas tahu, ada beberapa gejala lain yang bisa menjadi indikator adanya infeksi atau gangguan kesehatan pada organ intim. Berikut adalah beberapa tanda yang perlu Anda waspadai:
1. Rasa Gatal atau Iritasi di Sekitar Vagina
Gatal di area vagina yang tak tertahankan merupakan gejala utama infeksi jamur seperti Candidiasis Vaginal. Rasa gatal ini biasanya menyebar ke bagian luar vagina (vulva), menyebabkan iritasi, kemerahan, dan dalam beberapa kasus, pembengkakan. Gatal akibat infeksi jamur cenderung semakin parah di malam hari, sehingga mengganggu kenyamanan tidur dan aktivitas sehari-hari. Selain infeksi jamur, iritasi bisa dipicu oleh penggunaan produk kebersihan yang mengandung bahan kimia keras atau sabun wangi.
2. Bau Tak Sedap
Bau amis yang menyengat biasanya merupakan ciri khas dari Vaginosis Bakterialis (VB). Kondisi ini terjadi ketika keseimbangan bakteri baik di vagina terganggu, memungkinkan pertumbuhan bakteri jahat yang berlebihan. Bau amis ini biasanya lebih kentara setelah berhubungan seksual, karena pH vagina yang berubah akibat kontak dengan air mani. Meskipun VB tidak selalu disertai rasa gatal atau peradangan parah, bau menyengat sering kali menjadi tanda yang sangat jelas.
3. Rasa Sakit saat Berhubungan Seksual atau Buang Air Kecil
Jika keputihan abnormal disertai rasa nyeri saat buang air kecil atau saat berhubungan seksual (dyspareunia), ini bisa menjadi indikasi infeksi yang lebih serius seperti Penyakit Menular Seksual (PMS). Trikomoniasis, klamidia, dan gonore adalah beberapa PMS yang sering kali memicu gejala ini. Selain rasa sakit, gejala PMS lainnya termasuk keputihan berwarna kehijauan atau kekuningan dan dalam beberapa kasus disertai dengan bau tidak sedap.
4. Perubahan Tekstur dan Warna Keputihan
Keputihan yang menggumpal dan berwarna putih pekat sering kali dikaitkan dengan infeksi jamur. Namun, perubahan warna lain, seperti keputihan berwarna kuning, hijau, atau abu-abu, bisa menjadi tanda adanya infeksi bakteri atau PMS. Misalnya, keputihan berbusa dengan warna kuning kehijauan biasanya mengindikasikan trikomoniasis, sementara keputihan abu-abu dikaitkan dengan vaginosis bakterialis.
Baca juga: Cara Mengatasi Keputihan Abnormal: Panduan Lengkap untuk Wanita
Cara Mengatasi dan Mencegah Keputihan Abnormal
- Pengobatan untuk Infeksi Jamur: Infeksi jamur dapat diatasi dengan obat antijamur yang tersedia dalam bentuk krim, tablet, atau supositoria. Obat ini biasanya bekerja cepat dalam menghilangkan gejala infeksi. Jika gejala tidak hilang dalam beberapa hari, atau keputihan terus muncul kembali, sebaiknya segera konsultasi dengan dokter.
- Konsultasi Medis untuk Infeksi Bakteri atau PMS: Jika keputihan disertai dengan bau amis, atau Anda mencurigai adanya penyakit menular seksual, sangat penting untuk segera menemui dokter. Vaginosis bakterialis dapat diobati dengan antibiotik, sedangkan PMS memerlukan perawatan khusus tergantung jenis infeksinya.
- Perawatan Harian untuk Kesehatan Vagina:
- Hindari penggunaan produk pembersih vagina yang mengandung parfum atau bahan kimia keras karena bisa mengganggu keseimbangan flora alami.
- Gunakan pakaian dalam berbahan katun yang dapat menyerap keringat dan menjaga area kewanitaan tetap kering.
- Jangan terlalu sering melakukan douching karena ini dapat menghilangkan bakteri baik di vagina.
- Jaga Pola Hidup Sehat: Pola makan seimbang, kebiasaan menjaga kebersihan pribadi, dan menghindari penggunaan antibiotik tanpa pengawasan dokter bisa membantu mencegah keputihan abnormal. Selain itu, penggunaan kondom selama berhubungan seksual dapat membantu mencegah infeksi menular seksual.
Kapan Harus Menghubungi Dokter?
Jika Anda mengalami keputihan yang menggumpal seperti ampas tahu disertai rasa gatal, bau menyengat, atau nyeri, jangan ragu untuk menghubungi dokter. Penanganan yang cepat dan tepat bisa mencegah kondisi menjadi lebih serius dan memastikan bahwa Anda mendapatkan perawatan yang sesuai.
Baca juga: Ciri Miss V Bermasalah: Tanda-tanda Kesehatan Vagina yang Perlu Diperhatikan
Keputihan seperti ampas tahu biasanya menandakan adanya infeksi, terutama infeksi jamur atau bakteri. Meski tidak selalu berbahaya, kondisi ini memerlukan perhatian dan pengobatan yang tepat. Dengan menjaga kebersihan vagina dan mengetahui kapan harus mencari bantuan medis, Anda dapat mengatasi dan mencegah keputihan abnormal dengan lebih baik.
Apakah Anda mencari solusi untuk kesehatan reproduksi atau program kehamilan? Morula IVF Indonesia dapat membantu Anda dengan layanan konsultasi yang mendalam dan profesional. Dengan lebih dari 26 tahun pengalaman, Morula IVF Indonesia memiliki tim dokter spesialis yang terampil dan berkomitmen untuk mendukung Anda dalam perjalanan menuju kehamilan yang sehat. Morula IVF menawarkan pendekatan yang menyeluruh dan penuh perhatian. Untuk mengetahui lebih lanjut dan merencanakan konsultasi, Anda dapat mengunjungi situs web resmi Morula IVF atau menghubungi mereka langsung.
Referensi:
- Healthline. “Thick White Discharge: What Does It Mean?” Diakses pada 24 Oktober 2024.
- Medical News Today. “What Causes Thick White Discharge?” Diakses pada 24 Oktober 2024.
- UnityPoint Health. “5 Types of Vaginal Discharge and What They Mean.” Diakses pada 24 Oktober 2024.
- Verywell Health. “Let’s Talk About Vaginal Discharge.” Diakses pada 24 Oktober 2024.