Kondisi Endometriosis ini terjadi ketika terdapat jaringan yang mirip rahim berkembang di luar rahim. Biasanya jaringan ini tumbuh pada saluran tuba, ovarium, atau usus bahkan meskipun jarang jaringan ini bisa saja tumbuh di bagian tubuh lainnya. Terkadang para penderita tidak akan menyadari adanya jaringan ini di tubuh mereka. Karena, memang tidak menimbulkan gejala. Mengetahui gejala yang timbul cukup penting untuk diperhatikan agar kondisi ini tidak menyebabkan hal-hal yang kurang baik.
Pengertian Kista Endometriosis
Banyak orang masih bertanya-tanya mengenai apa itu endometriosis? Sebenarnya endometriosis adalah sebuah kondisi di mana terdapat endometrium yang tumbuh di luar rahim. Apa itu endometrium? Endometrium merupakan jaringan yang melapisi dinding rahim. Kondisi ini bisa menyebabkan endometrium tumbuh di indung telur, lapisan dalam perut, usus, vagina, dan saluran kemih.
Jaringan ini dapat menebal seperti dinding rahim. Namun, bedanya jaringan tidak bisa meluruh ketika menstruasi tidak seperti jaringan pada rahim. Sehingga kondisi ini bisa saja mengakibatkan masalah seperti iritasi di sekitar jaringan. Cara mencegah endometriosis ini, bisa Anda lakukan dengan menerapkan pola hidup sehat setiap hari.
Risiko Endometriosis Saat Hamil
Endometriosis pada beberapa kasus merupakan sebuah kendala yang cukup berbahaya. Biasanya sekitar 30% hingga 50% wanita yang mengalami kondisi ini akan mengakibatkan gangguan kesuburan atau infertilitas. Namun, tidak jarang penderita bisa saja hamil meskipun tentu akan ada risiko yang dihadapi ketika hamil dalam kondisi ini.
Lalu, apakah endometriosis berbahaya? Hamil dengan kondisi endometriosis memang berisiko mengalami komplikasi dibanding kehamilan normal. Seperti kelahiran prematur, gangguan plasenta, hingga preeklamsia.
1. Pre-Eklampsia
Preeklampsia merupakan peningkatan tekanan darah atau juga yang disebut dengan keadaan gangguan kesehatan akibat dari kelebihan protein yang terdapat di dalam urine. Keadaan ini baru dapat terdeteksi, pada saat usia kandungan Anda menginjak sekitar 20 minggu.
Kondisi ini akan cukup berbahaya, apabila tidak ditangani dengan baik. Seperti komplikasi yang akan membahayakan kondisi janin dalam kandungan.
2. Plasenta Previa
Plasenta previa menjadi salah satu akibat endometriosis yang terjadi pada ibu hamil. Kondisi ini terjadi pada saat ari-ari, atau yang juga kita kenal sebagai plasenta menutupi sebagian jalan lahir. Selain itu, kondisi ini juga mampu mengakibatkan ibu mengalami pendarahan hebat yang dapat terjadi sebelum maupun ketika persalinan sedang berlangsung.
3. Keguguran
Apa itu endometriosis, ternyata memiliki hubungan erat dengan keguguran. Selain beberapa dampak yang ditimbulkan oleh penderita endometriosis, ibu hamil dengan kondisi ini juga sangat berisiko mengalami keguguran yang jauh lebih tinggi daripada wanita yang tidak memiliki kondisi tersebut. Sementara itu, sampai saat ini belum ada pencegahan yang pasti bagi para penderita endometriosis. Akan tetapi, gejalanya dapat terkendali ketika Anda mulai awas sejak dini dan segera berkonsultasi dengan dokter.
Penanganan Endometriosis Saat Hamil
Penanganan endometriosis yang terbaik terutama bagi seorang ibu yang sedang hamil, bisa dengan cara mengkonsumsi berbagai jenis obat pereda nyeri untuk mengurangi rasa sakit. Selain itu, Anda wajib untuk menjaga pola makan, istirahat yang cukup, dan menghindari stress agar kondisi tetap stabil.
Endometriosis terjadi umumnya akibat pola hidup kurang sehat, seperti mengkonsumsi makanan pantangan endometriosis yang banyak mengandung lemak trans, gluten, FODMAP sehingga menyebabkan obesitas, sampai dengan mengkonsumsi alkohol dan kafein.
Mengetahui dengan pasti apa itu endometriosis dapat segera membantu Anda untuk berkonsultasi dan mencegah hal-hal yang akan memperburuk keadaan ini. Endometriosis ini sebetulnya dapat mereda dengan berbagai penanganan medis yang disarankan oleh dokter. Tentunya, sesuai dengan kondisi endometriosis itu sendiri, apakah sudah cukup parah, atau masih bisa diatasi.