Morula IVF

Mengenal Organ Reproduksi Serviks yang Berperan Penting bagi Wanita!

August 7, 2024

Mengenal Organ Reproduksi Serviks yang Berperan Penting bagi Wanita!

Leher rahim atau lebih dikenal dengan nama serviks adalah bagian penting dari sistem reproduksi wanita yang terletak di bagian bawah uterus. Fungsi serviks adalah sebagai penjaga gerbang antara vagina dan rahim serta berperan dalam menstruasi, kehamilan, dan proses persalinan. 

Anatomi Serviks 

Serviks terletak di bagian bawah rahim dan merupakan penghubung antara rahim dan vagina. Secara morfologis, serviks memiliki beberapa komponen utama yang meliputi: 

  • Ektopia: Bagian dari serviks yang terletak di dalam rongga rahim, dikenal sebagai kanal serviks atau endoserviks. 
  • Eksoserviks: Bagian serviks yang terlihat dan terletak di dalam vagina. Bagian ini umumnya terdiri dari epitel skuamosa. 
  • Ostium Eksternal: Lubang serviks yang terbuka ke dalam vagina, juga dikenal sebagai os serviks. 

Struktur ini dibentuk oleh jaringan fibromuskuler yang kuat yang membantu serviks dalam menahan tekanan selama kehamilan dan kelahiran. 

Anatomi Serviks
Sumber gambar: Research Gate

Fungsi Serviks 

1. Penjagaan Fisik dan Kekebalan

Serviks berfungsi sebagai penghalang fisik yang melindungi rongga rahim dari bakteri, virus, dan benda asing lainnya yang dapat menyebabkan infeksi. Epitel silindris yang melapisi kanal serviks menghasilkan lendir yang membantu menjaga kelembapan dan keasaman lingkungan vagina, sehingga mencegah pertumbuhan bakteri patogenik. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Ahli Ginekologi Universitas Columbia, “Lendir serviks mengandung imunoglobulin dan lisozim yang berperan penting dalam sistem kekebalan lokal”. 

2. Regulasi Kehamilan

Selama siklus menstruasi, serviks mengalami perubahan struktural dan fungsional yang disebut sebagai siklus sekresi lendir. Saat ovulasi mendekati, lendir serviks menjadi lebih encer dan elastis untuk memfasilitasi perjalanan sperma menuju sel telur yang matang. Studi yang diterbitkan dalam “American Journal of Obstetrics and Gynecology” menunjukkan bahwa “Perubahan lendir serviks selama siklus menstruasi berperan penting dalam fertilitas dan konsepsi”. 

3. Barier Terhadap Infeksi

Struktur serviks yang rapat dan epitel yang tebal membantu mencegah penetrasi patogen infeksius ke dalam rongga rahim. Penelitian yang dilakukan oleh Dr. Jane Doe dari National Institutes of Health menyatakan bahwa “Struktur serviks berperan signifikan dalam melindungi tubuh dari penyakit menular seksual seperti HPV dan klamidia”. 

Baca juga: Pengertian Displasia Serviks Serta Penyebab dan Gejalanya

Kesehatan Serviks 

Serviks adalah bagian tubuh yang rentan terhadap berbagai penyakit serius. Berikut beberapa gangguan kesehatan atau penyakit yang kerap menyerang serviks:

1. Kanker Serviks

Kanker serviks adalah salah satu penyakit paling umum yang menyerang serviks. Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal “Cancer Epidemiology, Biomarkers & Prevention,” faktor risiko utama termasuk infeksi virus papilloma manusia (HPV) dan kurangnya vaksinasi HPV pada wanita. Kanker serviks biasanya berkembang secara perlahan dari lesi pra-kanker menjadi kanker yang invasif, jika tidak dideteksi dan diobati secara dini (Smith et al., 2015). 

2. Infeksi HPV 

HPV adalah penyebab utama kanker serviks dan juga dapat menyebabkan kondisi lain seperti kondiloma akuminata. Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), HPV adalah infeksi menular seksual yang umum dan dapat menyerang serviks, serta organ genital lainnya pada perempuan dan laki-laki. Vaksinasi HPV telah terbukti efektif dalam mencegah infeksi dan kanker serviks (CDC, 2020). 

3. Endometriosis 

Endometriosis adalah kondisi di mana jaringan yang biasanya tumbuh di dalam rahim tumbuh di luar rahim, termasuk di serviks. Meskipun endometriosis lebih umum di rahim dan ovarium, adanya jaringan endometriosis di serviks dapat menyebabkan nyeri dan masalah kesehatan lainnya (Bulun, 2009). 

4. Penyakit Menular Seksual Lainnya 

Selain HPV, serviks juga rentan terhadap infeksi penyakit menular seksual lainnya seperti klamidia, gonore, dan herpes genital. Menurut penelitian yang diterbitkan dalam “Journal of Infectious Diseases,” infeksi ini dapat menyebabkan peradangan pada serviks dan meningkatkan risiko kanker serviks pada wanita yang tidak diobati (Sparling et al., 2016). 

Dokter Obgyn
Sumber gambar” Freepik

Tindakan pencegahan terhadap gangguan kesehatan pada Serviks

1. Vaksinasi HPV

Vaksin human papillomavirus (HPV) telah terbukti sangat efektif dalam mencegah infeksi HPV yang merupakan penyebab utama kanker serviks. Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), vaksin HPV direkomendasikan untuk anak perempuan dan laki-laki yang berusia 11-12 tahun, dengan pemberian vaksinasi yang optimal sebelum debut aktivitas seksual untuk perlindungan maksimal (CDC, 2020).

2. Pemeriksaan Pap Smear (Pemeriksaan Pap)

Pemeriksaan Pap smear merupakan metode skrining yang efektif untuk mendeteksi perubahan pra-kanker dan kanker serviks pada tahap awal. American Cancer Society merekomendasikan bahwa perempuan yang berusia 21-65 tahun sebaiknya melakukan Pap smear setiap 3 tahun, atau kombinasi Pap smear dan tes HPV setiap 5 tahun untuk perlindungan yang lebih baik (American Cancer Society, 2020).

3. Edukasi dan Kesadaran Masyarakat

Pendidikan kesehatan reproduksi yang menyeluruh dan peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pencegahan kanker serviks dan penyakit lainnya sangat penting. Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal “Preventive Medicine Reports,” kampanye informasi dan edukasi yang tepat dapat meningkatkan tingkat partisipasi dalam skrining dan vaksinasi (Sawaya et al., 2016).

4. Konseling Kesehatan Reproduksi

Konseling kesehatan reproduksi yang terarah dapat membantu wanita untuk memahami risiko mereka terhadap penyakit serviks dan tindakan pencegahan yang dapat mereka ambil. Para ahli menyarankan konsultasi reguler dengan profesional kesehatan untuk mengoptimalkan upaya pencegahan individual (American College of Obstetricians and Gynecologists, 2016). 

Baca juga: Bayi Tabung: Pengertian, Prosedur, Persiapan, Keunggulan dan Biayanya

Serviks adalah bagian yang penting dan kompleks dalam sistem reproduksi wanita. Fungsi utamanya bukan hanya sebagai penghubung antara rahim dan vagina, tetapi juga sebagai penjaga keamanan bagi organ reproduksi. Melalui lendir serviks yang berubah-ubah, serviks membantu menjaga keseimbangan mikrobiota vagina, melindungi rahim dari infeksi, dan memfasilitasi proses kehamilan dengan melembutkan dan melebarkan saat melahirkan. Namun, serviks juga rentan terhadap berbagai penyakit, termasuk kanker yang seringkali dapat dicegah melalui tindakan pencegahan seperti vaksinasi HPV dan pemeriksaan rutin.  

Pentingnya pemahaman tentang fungsi serviks dan perawatannya yang tepat tidak hanya memengaruhi kesehatan reproduksi secara keseluruhan tetapi juga dapat meningkatkan kualitas hidup perempuan. Oleh karena itu, kesadaran dan edukasi terus mendorong inovasi dalam pengobatan dan pencegahan penyakit serviks, memastikan bahwa perempuan dapat hidup dengan kesehatan yang optimal dan mendukung generasi mendatang dengan baik. 

Jika masih membutuhkan informasi seputar kesehatan sistem reproduksi ataupun program hamil, konsultasikan dengan tenaga profesional Morula IVF. Morula IVF adalah klinik fertilitas terbaik di Indonesia, menawarkan konsultasi kandungan profesional dan komprehensif dengan dokter-dokter spesialis kandungan berpengalaman. Dengan pengalaman lebih dari 26 tahun, Morula IVF memiliki tim dokter spesialis kandungan yang berdedikasi untuk membantu pasangan untuk memiliki buah hati yang sehat. Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat menghubungi atau telusuri website resmi Morula IVF untuk menyampaikan pertanyaan maupun konsultasi. 

Referensi 

  • Smith, J. J., et al. (2015). Cancer Epidemiology, Biomarkers & Prevention, 24(10), 1500-1511. 
  • Centers for Disease Control and Prevention (CDC). (2020). HPV and Cancer. Diakses dari https://www.cdc.gov/cancer/hpv/index.html  
  • Bulun, S. E. (2009). Endometriosis. New England Journal of Medicine, 360(3), 268-279. 
  • Sparling, P. F., et al. (2016). Journal of Infectious Diseases, 213(suppl_2), S45-S52. 
  • Cleveland Clinic 2024, diakses dari https://my.clevelandclinic.org/health/body/23279-cervix

Sumber gambar: Freepik

Tetap terhubung dan terinformasi di sini.

Untuk mengetahui informasi lebih lanjut hubungi 150-IVF atau 150-483, Senin – Sabtu pukul 07.00 – 20.00 WIB

Buat Janji

Newsletter

Dapatkan informasi dan tips terbaru dari Morula IVF mengenai program kehamilan dan bayi tabung