Artikel ini telah direview secara medis oleh
dr. Andra Kusuma Putra, Sp.OG, Subsp. FER (K)
Masturbasi adalah topik yang sering kali dikelilingi stigma dan kesalahpahaman, meskipun merupakan praktik yang umum di seluruh dunia. Memahami praktik ini dari perspektif kesehatan seksual dan reproduksi sangat penting, terutama bagi mereka yang sedang menjalani program kehamilan atau mencari cara untuk meningkatkan kesehatan seksual mereka. Artikel ini akan membahas manfaat dan risiko masturbasi, serta mengelaborasi hubungan antara masturbasi dan program kehamilan.
Apa Itu Masturbasi?
Masturbasi adalah tindakan merangsang organ seksual sendiri untuk mencapai kepuasan seksual. Ini adalah aktivitas yang normal dan alami yang dilakukan oleh orang-orang dari berbagai usia, jenis kelamin, dan latar belakang. Menurut Planned Parenthood, masturbasi adalah bentuk eksplorasi seksual yang dapat membantu individu memahami tubuh mereka dan menemukan apa yang menyenangkan secara seksual.
Manfaat Masturbasi
1. Mengurangi Stres dan Kecemasan
Masturbasi dapat merangsang pelepasan hormon endorfin, yang bertindak sebagai penghilang rasa sakit alami dan dapat meningkatkan suasana hati. Dalam sebuah studi yang dipublikasikan di NCBI, masturbasi diidentifikasi sebagai metode relaksasi yang efektif. Pengurangan stres sangat penting, terutama bagi pasangan yang sedang menjalani program kehamilan, di mana tekanan emosional dapat mempengaruhi kesuburan.
2. Meningkatkan Kesehatan Seksual
Masturbasi dapat meningkatkan kesehatan seksual dengan meningkatkan aliran darah ke organ genital. Healthline mencatat bahwa ini dapat membantu pria dengan mengurangi risiko disfungsi ereksi. Selain itu, bagi wanita, masturbasi dapat meningkatkan lubrikasi alami dan meningkatkan respons seksual, yang sangat penting untuk kehamilan yang sehat.
3. Mengurangi Nyeri Menstruasi
Beberapa wanita melaporkan bahwa masturbasi dapat meredakan nyeri menstruasi. Kontraksi yang terjadi selama orgasme membantu melepaskan ketegangan, yang pada gilirannya dapat meredakan kram. Mengurangi rasa sakit dan ketidaknyamanan selama menstruasi bisa memberikan kenyamanan yang lebih bagi wanita yang berencana untuk hamil.
4. Meningkatkan Kualitas Tidur
Masturbasi dapat menyebabkan relaksasi yang mendalam, sehingga membantu individu tidur lebih nyenyak. Tidur yang cukup dan berkualitas sangat penting bagi kesehatan reproduksi dan kesejahteraan secara keseluruhan. Medical News Today mencatat bahwa kualitas tidur yang baik dapat meningkatkan keseimbangan hormon dan mendukung proses ovulasi pada wanita.
5. Meningkatkan Kesadaran Tubuh
Masturbasi memungkinkan individu untuk lebih mengenal tubuh mereka, memahami apa yang mereka sukai dan tidak sukai. Pemahaman ini dapat meningkatkan keintiman dan komunikasi antara pasangan, yang merupakan elemen kunci dalam proses pembuahan. Selain itu, pengetahuan tentang siklus menstruasi dan ovulasi dapat membantu pasangan dalam merencanakan kehamilan.
Risiko dan Efek Samping
Walaupun masturbasi umumnya aman, ada beberapa risiko dan efek samping yang perlu diperhatikan, terutama jika dilakukan secara berlebihan atau dengan cara yang tidak sehat:
- Iritasi Kulit: Melakukan masturbasi terlalu sering atau menggunakan teknik yang tidak tepat dapat menyebabkan iritasi pada kulit genital. Penting untuk menjaga kebersihan dan menggunakan pelumas yang aman untuk menghindari ketidaknyamanan.
- Perasaan Bersalah atau Cemas: Beberapa individu mungkin merasa bersalah atau cemas setelah masturbasi, terutama jika mereka dibesarkan dalam lingkungan yang menganggap praktik ini tabu. Ini dapat berdampak negatif pada kesehatan mental dan hubungan.
- Pengaruh terhadap Hubungan: Jika masturbasi menjadi pengganti interaksi seksual yang sehat dengan pasangan, hal ini bisa berdampak negatif pada hubungan. Komunikasi yang terbuka tentang kebutuhan seksual masing-masing pasangan sangat penting dalam menjaga keseimbangan.
Mitos Seputar Masturbasi
1. Masturbasi Menyebabkan Kemandulan
Mitos ini tidak berdasar. Medical News Today menyatakan bahwa masturbasi tidak berpengaruh pada kesuburan pria maupun wanita. Faktanya, memahami tubuh dan meningkatkan kesehatan seksual melalui masturbasi dapat berkontribusi pada program kehamilan yang lebih sukses.
2. Masturbasi Hanya untuk Pria
Walaupun sering dibicarakan dalam konteks pria, masturbasi adalah aktivitas yang umum dilakukan oleh semua gender. Wanita juga melakukan masturbasi sebagai bentuk eksplorasi dan kepuasan seksual, yang membantu mereka mengenali respons seksual mereka sendiri.
3. Masturbasi Dapat Menyebabkan Penyakit
Tidak ada bukti ilmiah yang mendukung klaim bahwa masturbasi dapat menyebabkan penyakit fisik. Justru, masturbasi memiliki banyak manfaat kesehatan, termasuk menurunkan risiko beberapa masalah seksual.
Hubungan Masturbasi dengan Program Kehamilan
Masturbasi dapat memiliki beberapa keuntungan bagi pasangan yang sedang berusaha untuk hamil. Pertama, masturbasi dapat berfungsi sebagai alat untuk mengurangi stres. Proses berusaha untuk hamil sering kali menimbulkan tekanan emosional yang signifikan, dan stres yang berlebihan dapat memengaruhi keseimbangan hormon dalam tubuh. Dalam sebuah studi yang dipublikasikan di National Library of Medicine, ditemukan bahwa stres dapat mengganggu siklus ovulasi pada wanita dan mengurangi kualitas serta kuantitas sperma pada pria. Dengan membantu individu merasa lebih relaks, masturbasi mungkin menciptakan kondisi yang lebih kondusif bagi konsepsi.
Kedua, meskipun masturbasi sendiri tidak secara langsung meningkatkan peluang kehamilan, praktik ini dapat membantu individu lebih memahami tubuh mereka dan respons seksual mereka. Wanita yang melakukan masturbasi dapat belajar lebih baik tentang siklus menstruasi mereka, termasuk tanda-tanda ovulasi. Mengetahui kapan ovulasi terjadi sangat penting dalam perencanaan hubungan seksual yang optimal untuk meningkatkan peluang pembuahan. Sebuah artikel dari Planned Parenthood menunjukkan bahwa pemahaman tentang siklus tubuh dan waktu subur dapat membantu pasangan dalam merencanakan hubungan seksual pada periode yang paling mungkin untuk hamil.
Dampak Negatif Masturbasi dalam Program Kehamilan
Meskipun masturbasi memiliki beberapa manfaat, ada juga dampak negatif yang perlu dipertimbangkan, terutama bagi pasangan yang sedang menjalani program kehamilan. Beberapa dampak tersebut meliputi:
1. Potensi untuk Menjadi Ketergantungan
Masturbasi yang berlebihan dapat menjadi kebiasaan yang sulit untuk dihentikan. Ketergantungan ini dapat menyebabkan kurangnya minat dalam hubungan seksual dengan pasangan, yang dapat memengaruhi intimasi dan komunikasi dalam hubungan. Ketika pasangan tidak terlibat secara aktif dalam hubungan seksual, peluang untuk hamil dapat menurun.
2. Pengaruh Terhadap Kualitas Sperma
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa frekuensi masturbasi yang sangat tinggi dapat memengaruhi kualitas sperma. Meskipun tidak ada konsensus definitif mengenai frekuensi ideal, terlalu sering melakukan masturbasi dapat menyebabkan penurunan motilitas sperma dan konsentrasi spermatozoa. Sebuah studi di Healthline menyebutkan bahwa dalam beberapa kasus, pria yang berusaha untuk hamil disarankan untuk tidak melakukan masturbasi terlalu sering menjelang periode ovulasi pasangan mereka untuk memastikan kualitas sperma tetap optimal.
3. Iritasi atau Ketidaknyamanan
Masturbasi yang dilakukan dengan cara yang tidak benar atau terlalu agresif dapat menyebabkan iritasi pada organ genital. Ini dapat mengakibatkan rasa sakit atau ketidaknyamanan selama hubungan seksual, yang dapat menjadi penghalang bagi pasangan dalam merencanakan hubungan seksual yang optimal untuk pembuahan.
4. Dampak Emosional dan Psikologis
Beberapa individu mungkin mengalami perasaan bersalah atau malu setelah masturbasi, terutama jika mereka dibesarkan dalam lingkungan yang menganggap praktik ini tabu. Perasaan negatif ini dapat memengaruhi kesehatan mental dan hubungan dengan pasangan, menciptakan stres tambahan dalam situasi di mana ketenangan emosional sangat penting untuk kesuburan.
5. Gangguan dalam Ritme Hubungan
Ketika masturbasi menjadi pilihan utama untuk memenuhi kebutuhan seksual, pasangan mungkin tidak merasa diutamakan. Ini dapat menciptakan ketegangan dalam hubungan dan mengganggu ritme hubungan seksual, yang seharusnya dapat meningkatkan peluang kehamilan. Komunikasi yang terbuka tentang kebutuhan seksual dan saling mendukung dalam proses kehamilan sangat penting untuk menjaga keseimbangan yang sehat.
Masturbasi adalah praktik seksual yang normal dan sering dilakukan oleh banyak orang. Memahami manfaat, risiko, dan mitos yang terkait dengan masturbasi dapat membantu individu dan pasangan mengambil keputusan yang lebih baik mengenai kesehatan seksual dan reproduksi mereka. Dengan pengetahuan ini, diharapkan pembaca dapat mengadopsi pandangan yang lebih sehat terhadap tubuh dan seksualitas mereka, serta mengurangi stigma yang sering kali mengelilingi topik ini. Jika Anda memiliki kekhawatiran tentang masturbasi atau kesehatan seksual Anda, pertimbangkan untuk berbicara dengan profesional kesehatan untuk mendapatkan informasi yang akurat dan terpercaya.
Untuk Anda yang masih dalam program kehamilan ataupun tengah mengalami permasalahan infertilias, Anda bisa konsultasikan dengan dokter-dokter kandungan profesional di Morula IVF Indonesia. Klinik fertilitas ini menawarkan konsultasi kandungan profesional dan komprehensif. Dengan pengalaman lebih dari 26 tahun, Morula IVF memiliki tim dokter spesialis yang berdedikasi untuk membantu pasangan untuk memiliki buah hati yang sehat. Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat menghubungi atau telusuri website resmi Morula IVF untuk menyampaikan pertanyaan maupun konsultasi.
Referensi:
- Planned Parenthood. (n.d.). Masturbation. Diakses pada 25 Oktober 2024.
- Healthline. (2021). Masturbation Side Effects. Diakses pada 25 Oktober 2024.
- Medical News Today. (2018). Masturbation: What are the health benefits?. Diakses pada 25 Oktober 2024.
- NCBI. (2022). Masturbation: A Clinical Review of Current Knowledge. Diakses pada 25 Oktober 2024.